Memahami Perbedaan Asam Urat dan Rematik untuk Mengurai Masalah Sendi

perbedaan-asam-urat-dan-rematik

Istilah asam urat dan rematik mungkin sudah sangat familiar dalam kehidupan sehari-hari. Dua istilah itu seringkali disebut-sebut secara bergantian ketika membahas masalah nyeri yang terjadi pada sendi. Namun, sebagian masyarakat mungkin masih kebingungan, sebenarnya apa sih perbedaan asam urat dan rematik?

Hal ini saya jumpai ketika kumpul-kumpul di acara keluarga. Beberapa anggota keluarga besar saya memperdebatkan penyakit yang diderita oleh nenek kami. Sebagian mengatakan nyeri sendi yang dialami oleh beliau merupakan ciri ciri asam urat, sebagian lagi berpendapat kalau itu adalah rematik.

Sebenarnya, apa sih perbedaan antara kedua penyakit tersebut?

Mengenal Gejala dan Penyebab Asam Urat

Asam urat adalah kondisi medis yang muncul ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak asam urat atau tidak dapat mengeluarkannya dengan efisien. Asam urat sendiri adalah hasil samping metabolisme zat purin yang terdapat dalam beberapa jenis makanan dan dihasilkan oleh tubuh.

Faktor risiko yang dapat meningkatkan tingkat asam urat termasuk konsumsi makanan tinggi purin, kelebihan berat badan, riwayat keluarga, dan kondisi medis tertentu seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.

Saya sudah wanti-wanti suami nih, agar menjaga pola makan dan berat badan yang timbangannya  semakin bergeser ke kanan. Pasalnya, beberapa anggota keluarga suami saya sudah mengidap penyakit asam urat ini.

Gejala asam urat umumnya muncul ketika terjadi penumpukan kristal asam urat di sendi, yang dapat menyebabkan peradangan dan nyeri hebat. Gout, bentuk arthritis yang berkaitan dengan kadar asam urat tinggi, sering kali menyerang sendi kaki, terutama pada jempol kaki.

Serangan ini bisa datang tiba-tiba dan terasa sangat menyakitkan, di mana lebih banyak terjadi pada malam hari. Selain nyeri sendi yang parah, gejala lainnya yang sering timbul adalah sebagai berikut:

  • Nyeri sendi
  • Bengkak dan kemerahan pada bagian yang nyeri
  • Keterbatasan gerak sendi
  • Bagian yang sakit terasa lebih hangat
  • Kelelahan dan demam ringan (tidak selalu)

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan tingkat asam urat tinggi akan mengalami gejala yang disebutkan di atas. Sebagian orang mungkin memiliki tingkat asam urat yang tinggi namun tidak merasakan nyeri atau tanda-tanda lainnya.

Namun, ada baiknya kita selalu rutin memeriksakan kadar asam urat di fasilitas kesehatan. Selain itu, ketika gejala muncul, jangan ragu untuk langsung mencari bantuan medis sehingga mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Penyebab, Gejala dan Macam-macam Jenis Rematik

Rematik merupakan istilah umum yang mencakup berbagai jenis penyakit yang menyerang sistem muskuloskeletal, khususnya sendi. Penyakit ini, dalam dunia kedokteran dikenal sebagai rheumatoid arthritis.

Penyebab rematik dapat bervariasi, namun diketahui mayoritas terkait dengan masalah autoimun. Sistem kekebalan tubuh menyerang sendi dan jaringan lunak, menyebabkan peradangan dan kerusakan. Selain itu, faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup juga dapat mempengaruhi perkembangan penyakit rematik.

Gejala rematik dapat mencakup nyeri sendi yang kronis, pembengkakan, dan keterbatasan gerak. Peradangan pada sendi dapat menyebabkan rasa kaku, terutama pada pagi hari atau setelah istirahat yang panjang.

Kelelahan yang terus menerus, demam ringan, dan penurunan berat badan juga dapat menjadi gejala rematik. Jika tidak ditangani oleh profesional, orang awam akan kesulitan nih membedakan antara gejala asam urat dan rematik.

Sedangkan, ada hal yang perlu diperhatikan dalam gejala rematik, bervariasi tergantung pada jenis penyakitnya.

Ada beberapa jenis rematik yang umum, seperti berikut ini:

  • Rheumatoid arthritis: Bentuk umum dari rematik yang menyebabkan peradangan pada sendi dan dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh.
  • Lupus: Penyakit autoimun yang dapat menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, termasuk sendi, kulit, dan organ internal.
  • Osteoartritis: Terkait dengan kerusakan sendi karena penuaan atau kelebihan beban pada sendi.

Jadi, Apa Perbedaan Asam Urat dan Rematik?

Setelah melihat penjabaran dari masing-masing penyakit, asam urat maupun rematik, sepertinya sudah tergambar ya perbedaan antara kedua penyakit ini. Penyakit asam urat dan rematik adalah dua kondisi kesehatan yang berbeda meskipun keduanya dapat memengaruhi sistem muskuloskeletal.

Perbedaan keduanya terangkum sebagai berikut:

asam-urat-rematik

1. Penyebab

Asam urat merupakan kondisi yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi, yang dapat menyebabkan peradangan dan rasa sakit. Biasanya, asam urat terjadi ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak asam urat atau tidak dapat mengeluarkannya dengan efisien.

Sementara itu, rematik merujuk pada sekelompok penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi dan jaringan ikat di seluruh tubuh. Beberapa jenis rematik yang umum termasuk rheumatoid arthritis dan lupus.

2. Nyeri yang Dirasakan

Jika rasa nyeri pada sakit asam urat muncul secara mendadak (akut), maka pada penyakit rematik rasa nyerinya terjadi secara terus menerus (kronis).

3. Gejala

Orang yang menderita penyakit asam urat akan merasakan sakit, bengkak, dan kemerahan pada sendi, terutama pada ibu jari kaki.

Sedangkan, gejala rematik melibatkan nyeri sendi, kekakuan, dan pembengkakan, serta mungkin disertai dengan kelelahan dan gejala sistemik lainnya.

4. Mekanisme

Asam urat umumnya terkait dengan metabolisme asam urat yang tidak seimbang, sementara rematik berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan sendi.

Baca juga: Provider Kesehatan Digital Bersertifikat

Sehingga, meskipun keduanya dapat menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan pada sendi, diagnosis dan penanganannya akan sangat berbeda. Periksakan ke dokter ya, frens, jika mengalami gejala-gejala di atas.

Tips Mencegah Penyakit Asam Urat dan Rematik

Dari semua sumber yang saya baca, pencegahan kedua penyakit ini, yakni asam urat dan rematik, utamanya adalah penerapan gaya hidup dan kebiasaan yang sehat. Hal-hal yang bisa kita lakukan sebagai ikhtiar untuk terhindar dari penyakit tersebut adalah sebagai berikut:

mencegah-asam-urat-rematik

1. Mulai Terapkan Pola Makan Sehat

Yuk, mulai konsumsi makanan rendah purin sebagai upaya pencegahan peningkatan kadar asam urat. Hindari makanan yang tinggi purin, seperti daging merah, seafood, dan makanan yang mengandung banyak gula.

Sebaliknya, makanan sehat yang dianjurkan adalah buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein nabati.

2. Minum Air Secukupnya

Seperti yang sudah kita ketahui, kecukupan minum air putih sangat penting bagi kesehatan. Salah satunya adalah untuk mengeluarkan asam urat dari tubuh.

Air juga membantu menjaga kelembapan sendi dan mencegah pembentukan kristal asam urat. Sebagai pedoman umum, konsumsilah setidaknya 8 gelas air per hari.

3. Olahraga Teratur

Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menjaga berat badan yang sehat dan meningkatkan fleksibilitas serta kekuatan sendi.

Teman-teman bisa memilih olahraga ringan seperti berjalan, bersepeda, atau berenang untuk mengurangi risiko asam urat dan rematik.

Baca juga: Tips Sukses Olahraga dari Rumah Saja!

4. Hindari Alkohol dan Rokok

Kayaknya dua hal ini adalah hal yang pasti disarankan untuk dihindari untuk mencegah beragam penyakit. Keduanya memiliki banyak mudharatnya untuk kesehatan dibandingkan manfaatnya, jadi mari kita jauhi bersama!

5. Menjaga Berat Badan

Kegemukan dapat meningkatkan risiko terjadinya asam urat dan rematik. Dengan menjaga berat badan  melalui kombinasi pola makan seimbang dan olahraga teratur, kita dapat mengurangi beban pada sendi.

Baca tentang: Aktif Bergerak untuk Investasi di Masa Tua

Selain 5 hal di atas, istirahat yang cukup dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin juga dapat dilakukan untuk mencegah datangnya penyakit asam urat maupun rematik. Segera periksakan diri ke tenaga kesehatan terdekat jika sudah mulai mengalami gejala ya.

Stay healthy, frens!

Posting Komentar

0 Komentar