10 Kata Berbahasa Korea Yang Sering Tersebut Gara-Gara Drakor


Terbiasa menonton drama Korea membuat telingaku terbiasa mendengarkan percakapan dalam bahasa Korea. Awal-awal menonton dulu, terasa aneh karena tidak terbiasa dan malah suka drama yang ditayangkan di televisi dengan versi dubbing.

Semakin sering menonton drama versi aslinya, drama Korea yang ditayangkan di televisi dengan versi dubbing menjadi semakin aneh. Ternyata seru juga mendengarkan orang-orang itu berbicara menggunakan bahasa aslinya sama ketika aku menonton serial US, lebih asyik menonton saat para pemainnya berbicara bahasa Inggris.

Lambat laun, ternyata otakku menyerap beberapa kosakata yang sering diucapkan oleh pemain-pemain dalam drama Korea. Awalnya hanya 2 kosakata yang aku kuasai yaitu annyeonghaseyo yang berarti halo atau kata sapaan dan kamsahamnida yang berarti terima kasih, itupun aku tau karena dulu saat di Korea Selatan 2 kata itu menjadi andalanku ketika harus berbicara dengan orang Korea. Biar nggak pakai bahasa isyarat dan bahasa tubuh terus lah!


Dalam bahasa Korea, dibedakan antara kosakata bahasa halus (formal) dengan kosakata yang bahasanya lebih santai/kasar/informal (banmal). Pada saat menonton drama, teman-teman bisa membedakan cara berbahasa mereka ketika berbicara dengan teman akrab dan ketika berbicara dengan orang yang dianggap senior atau lebih tua.


Entah sejak kapan lidahku terkadang membawa-bawa beberapa kosakata berbahasa Korea saat sedang ngobrol dengan teman-teman atau bergumam sendiri. Apalagi kalau yang diajak ngomong sesama drakorian, makin (sok) fasih aja kata-kata bahasa Korea terlontar. Hehe.

Beberapa kosakata yang paling sering aku keluarkan baik secara sengaja maupun refleks adalah sebagai berikut :
1. Annyeong (안녕)
Kata ini pasti sudah tidak asing lagi terdengar di telinga para Korean lovers. Annyeong disini dapat memiliki 2 makna yaitu halo (hello) atau sampai jumpa/selamat tinggal (goodbye). Ini merupakan contoh bahasa banmal atau informal yang sering digunakan untuk berkomunikasi dengan teman sebaya.

Dalam kehidupanku sehari-hari, kata annyeong ini cukup sering terlontar terutama saat ngobrol dengan teman-teman akrab. Kadang saat suami berangkat kerja dan mengucap, "Mas berangkat dulu ya..." aku akan menyahut, "Ne, annyeong!" Mbuh dong opo ora yo?

2. Omo (오모)
Kata omo biasanya diikuti dengan tanda seru (!) Karena kata ini sering diucapkan jika seseorang terkejut. Omo dapat diartikan sebagai Oh no! atau oh my! Menunjukkan ketidakpercayaan atau keterkejutan seseorang saat melihat sesuatu yang membuatnya terheran-heran.

Aku kadang menggunakan kata ini ketika misalnya melihat anakku dengan santainya mengacak-acak sesuatu yang baruuu saja aku bereskan. Omo jinjja?!

3. Jinjja (진짜)
Jinjja memiliki arti sungguh dalam bahasa Indonesia atau really dalam bahasa Inggris. Kata lain yang bermakna serupa dan juga sering terdengar dalam bahasa Korea adalah jeongmal.

Kata ini termasuk yang tersering aku ucapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saat suamiku memasak sesuatu dan bertanya bagaimana rasanya kemudian aku menjawab dengan lagak-lagak drama Korea, "Jinjja masitta!"

4. Waeyo (왜요)
Wae atau waeyo selalu diakhiri dengan question mark alias tanda tanya (?) karena arti dari kata ini adalah why atau mengapa/kenapa.

Alasan aku sering menggunakan kata wae/waeyo (dibaca : we/weyo) ini adalah karena lebih singkat daripada aku mengatakan mengapa/kenapa, haha. Dulu suamiku sering bingung kalau dia menjelaskan sesuatu lalu aku tanggapi dengan, "Wae?". Namun kesini-kesini sepertinya dia sudah terbiasa dan langsung bisa menjawab setelah aku bertanya demikian.

5. Gomawo (고마워)
Kosakata banmal untuk kamsahamnida yang sangat populer itu adalah gomawo. Artinya kedua kata tersebut sama yaitu terima kasih. Dalam drama sering sekali kata ini terdengar sehingga tidak lagi asing di kupingku.

Selain dengan teman-teman, aku terkadang memakai kata gomawo ketika berbicara dengan suamiku. Misalnya saat ia membelikanku sesuatu sebagai oleh-oleh pulang kantor, martabak asin favorite-ku contohnya, aku dengan sok-sokan berkata, "Oppa, gomawo!" Haha.

6. Ne (네)
Berarti iya. Tidak hanya saat dengan teman atau suami, kadang aku menanggapi pernyataan atau permintaan ibuku untuk melakukan sesuatu dengan mengatakan, "Ne, Omma...".

Ibuku sih santai saja menanggapinya karena tau anaknya sering menonton serial Korea.

7. Aniyo (아니요)
Artinya tidak atau bukan. Kata-kata ini biasa aku gunakan saat sedang bersama adikku yang paling kecil karena dia sedikit banyak juga paham dengan bahasa Korea.

Untuk anggota keluarga yang lain atau yang bukan sesama drakorian/Kpopers sepertinya kata ini kurang familiar.

8. Aigoo (아이고)
Aigoo mempunyai arti ya ampun, ya Tuhan, astaga, ah atau aduh. Dalam bahasa Inggris disebut oh my! Kata ini sering diucapkan ketika seseorang mengeluh atau kaget dan panik.

Contoh penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari adalah saat menepuk-nepuk bagian tubuh yang sakit setelah anak terjatuh. Aigoo, lain kali hati-hati ya...

9. Daebak (대박)
Daebak adalah salah satu kata yang sering aku bawa-bawa di kehidupan nyata ini. Biasanya diartikan sebagai awesome, amazing, keren, mantap dan sebagainya.

Misalnya saja saat melihat keindahan pantai-pantai di Labuan Bajo yang luar biasa, selain banyak menyebut asma Allah kata daebak ini juga sering terucap olehku. Hehe.

10. Arasseo (알았어)
Arasseo memiliki makna baiklah atau bisa juga paham/mengerti. Kata ini juga sudah biasa terdengar dari drama Korea yang aku tonton. Kadang, saat aku sedang gemas pada tingkah polah anakku dan menerangkan hal yang itu-itu lagi, aku akan menanyakan apakah dia paham atau tidak dengan mengucapkan kosakata tersebut.

Misalnya saat anakku kekeuh ingin main dengan colokan listrik dan aku menjelaskan, "Colokan listrik ini berbahaya, Nak! Nanti bisa kesetrum, main yang lain aja ya? Arasseo???" Ya biasanya sih anaknya melengos begitu saja kalau mamaknya sudah ngomel-ngomel.

Dari 10 kosakata yang sering terangkut dan aku gunakan dalam kehidupan sehari-hari, sepertinya semua kata-katanya informal ya? Ya lagian sekarang yang sering diajak ngomong suami dan anak, mau pake bahasa formal juga pada kagak paham.

Dulu saat awal menikah, suami sering memincingkan matanya ketika aku secara refleks mengucap kata-kata berbahasa Korea. Kalau sekarang, sepertinya dia sudah paham kebiasaan istrinya dan sudah mengerti beberapa istilah seperti daebak atau jinjja? Haha.

Secara tidak langsung, menonton drama Korea membuat pengetahuan bahasa aku bertambah. Meskipun hanya 10 nih yang sering terbawa-bawa dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak sebenarnya kosakata yang didapat setelah menonton drama Korea.


Jadi nilai tambahnya bisa mengerti sedikit-sedikit bahasa asing lain selain bahasa Inggris. Hal ini juga terjadi pada adikku yang paling kecil, malah lebih jagoan lagi. Bermodal nonton variety show seperti Running Man dan 2 Days 1 Night saja dia bisa mengucap kata dalam bahasa Korea sekaligus menulis hangeul atau tulisan Korea-nya plus paham artinya.

Terkadang saat menonton acara Kpop, adikku bisa mengikuti lirik lagu dengan membaca tulisan hangeul yang ada di bagian bawah layar. Sementara diriku harus membaca huruf latinnya dan belum tentu paham apa artinya.

Ternyata salah satu manfaat menonton drama Korea itu bisa belajar bahasa asing seperti ini. Jangan pikir penikmat drama Korea seperti aku ini hanya memuja-muji aktor ganteng dan aktris cantiknya saja. Think positive, guys!

Sukabumi, 23 Juni 2020

Posting Komentar

5 Komentar

  1. Hebat uy teh, bukan cuma di chat tp dibawa ngobrol sama suami & anak2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha temen ngobrol d rumah mereka2 aja soal'y mba *miris

      Hapus
  2. Lama lama seisi rumah bisa bahasa korea ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwk gak gitu juga mba. Suami saya sih haha hihi aja klo saya ngeluarin kata2 korea

      Hapus
  3. mau dong kak belajar bahasa korea

    BalasHapus