My Buddy System, My Support System

buddy system ibu profesional

Jurnal ke-8 di tahap ulat, Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional batch 3, yeay! Ini adalah jurnal terakhir dari perjalanan saya menjadi ulat di Hutan Kupu-Kupu Cekatan. Setelah tahapan ulat ini, saya akan bermetamorfosis menjadi kepompong.

Di pekan terakhir ini, ada kejutan baru lagi di mana saya harus menemukan seorang teman yang akan menjadi support system saya selama di tahap kepompong nanti. Perkuliahan di kelas Bunda Cekatan ini memang penuh surprise, mulai dari menemukan keluarga baru, mencari teman-teman baru di camping ground hingga mencari buddy system.


Buddy System

Agak terkejut ketika membaca pesan dari seorang teman yang juga mengikuti perkuliahan di kelas Bunda Cekatan, Mbak Widia Devi Kumala Sari, tiba-tiba nodong saya untuk menjadi buddy-nya. 

Mohon maap, ini apa ya? Kebetulan saat itu saya belum sempat menyimak live di Facebook karena masih mengerjakan pekerjaan domestik. Mbak Widia secara singkat menjelaskan pada saya mengenai tugas terakhir di tahap ulat ini untuk mencari buddy system.

buddy system
My buddy system

Melihat background Mbak Widia yang ingin cekatan dalam membersamai anak dan bergabung dengan keluarga Kurikulum PAUD, kok saya tertarik ya? Tanpa pikir panjang saya pun menerima ajakan Mbak Widia untuk menjadi teman yang akan saling support satu sama lain.

Saya dan Mbak Widia sudah saling mengenal sejak kami tergabung dalam satu kelompok di training MoT (Master of Training) yang diadakan oleh RCIP (Resource Center Ibu Profesional). Mbak Widia perwakilan dari regional Gresik dan saya perwakilan dari regional Sukabumi.

Dari sana saya tau bahwa kami seumuran dan sama-sama memiliki seorang anak balita, selain itu kami juga tertarik dengan metode Montessori untuk membersamai anak.


Tentu hal ini menjadi pertimbangan saya ketika menerima ajakan Mbak Widia untuk menjadi buddy. Lebih nyaman kan untuk saling support ketika kami sudah sedikit mengenal satu sama lain. Nggak ta'aruf-ta'aruf teuing lah! lol.

Alasan berikutnya saya said yes untuk menjadi buddy-nya Mbak Widia adalah karena kami sama-sama memiliki visi dan misi untuk membersamai anak di rumah meskipun memiliki fokus pada pekerjaan lain yakni sebagai freelancer. Mbak Widia bekerja sebagai guru les bahasa Jerman, sedangkan saya sebagai blogger dan content writer.

Ini sesuai banget dengan apa yang tertulis di peta belajar saya di mana saya ingin menekuni dunia blogging secara lebih profesional tanpa meninggalkan tanggung jawab saya di rumah sebagai istri dan ibu.


Ilmu-ilmu yang saya butuhkan selain yang berkaitan dengan kepenulisan dan teknis blogging adalah ilmu parenting. Ilmu yang tentunya sudah dilahap oleh Mbak Widia sebagai makanan utamanya dan yang saya butuhkan namun saya letakkan sebagai ilmu penunjang di peta belajar.

Beberapa kesamaan yang kami miliki tersebut membuat kami yakin akan menjadi partner yang baik untuk menjadi support system di tahap kepompong nanti. Semangat!

Bekal untuk Buddy-ku

Selain mencari dan menemukan buddy, tugas saya selanjutnya adalah mempersiapkan bekal yang akan dibawa oleh Mbak Widia selama masa tidurnya sebagai kepompong nanti. Jujurly, mulanya saya bingung nih bekal apa yang kira-kira cocok untuk Mbak Widia?

Usia anak Mbak Widia yang kurang lebih setahun di atas anak saya membuat saya merasa Mbak Widia tentu sudah lebih berpengalaman dalam membersamai anak dibandingkan saya. Apa yang bisa saya berikan untuk beliau?

Alhamdulillah, setelah komunikasi panjang lebar untuk lebih mengenal satu sama lain dan bercerita mengenai peta belajar masing-masing, saya jadi tau apa yang Mbak Widia butuhkan untuk menjadi bekal.

bekal untuk buddy

1. Metode Parenting Selain Montessori

Tertarik untuk menerapkan metode Montessori di rumah tidak membuat Mbak Widia berhenti untuk belajar mengenai metode parenting lainnya. Ada banyak metode yang membuatnya tertarik dan menjadi ide untuk dikombinasikan di rumah seperti FBE (Fitrah Based Education), metode Waldorf atau metode homeschooling Charlotte Mason.


Seru sekali karena saya jadi punya strong why untuk mencari tau dan belajar sedikit banyak tentang metode-metode parenting lain. Saya mengemas bekal ini menjadi beberapa link Youtube, podcast dan tulisan.

2. Positive Discipline

Saat saya bercerita bahwa saya memiliki buku yang terkait dengan penerapan disiplin positif untuk anak usia dini, Mbak Widia ternyata tertarik juga. Saya akhirnya merangkum isi dari buku "No Drama Discipline" karya Daniel J. Siegel, M.D. dan Tina Payne Bryson, Ph.D terbitan Penerbit Andi.

3. Penerapan Homeschooling 4-5 Tahun

Bekal terakhir yang dibutuhkan Mbak Widia adalah ilmu-ilmu terkait kurikulum dan penerapan homeschooling untuk usia anak 4-5 tahun. Saya mencoba untuk mengumpulkan beberapa artikel terkait dan memberikannya pada Mbak Widia sebagai bekal.

Senang sekali rasanya mengetahui ternyata selama menjalani masa hiatus di dalam kepompong nanti saya memiliki buddy system. Semoga kami bisa terus saling support dan menguatkan hingga tahap kepompong nanti selesai.

Posting Komentar

0 Komentar