Sudah 5 tahun terakhir saya menjalani hari-hari sebagai seorang blogger dan freelance remote worker, di samping pekerjaan utama saya sebagai ibu rumah tangga. Berdasarkan pengalaman saya selama ini, bekerja dari rumah memang memberikan banyak fleksibilitas.
Saya bisa mengatur sendiri kapan waktu untuk bekerja, memilih di mana tempat kerja yang paling nyaman (meski ujung-ujungnya kembali ke kamar kerja di rumah sendiri. Hehe!), dan tentunya saya tidak perlu meninggalkan anak-anak di rumah untuk menghadapi kemacetan di luar sana.
Namun, semua itu bukan berarti nggak ada tantangan yang saya hadapi. Ada satu hal yang sebenarnya cukup sering saya alami sejak lama, tapi dulu sering kali saya abaikan. Masalah mata. Rasanya sepele, sih, awalnya kalau terlalu lama di depan laptop mata saya terasa sepet.
Jika sudah terasa seperti itu, biasanya saya melepas kacamata sejenak dan beristirahat selama beberapa waktu. Akan tetapi, rasa sepet itu kemudian diikuti dengan rasa agak-agak perih, dan lebih cepat lelah. Lama kelamaan, tentu hal ini mulai mengganggu fokus saya ketika sedang menulis blog atau mengedit konten.
Untuk mengatasinya, kadang saya harus berhenti sejenak, memejamkan mata, atau bahkan membasuh wajah, berharap rasa tidak nyaman itu hilang. Saya bahkan sampai memeriksakan mata saya ke optik, mengecek apakah minus saya bertambah atau tidak.
Saat ternyata bukan minus mata yang bertambah yang menjadi akar masalahnya, ketika itulah saya baru sadar kalau ini bukan sekadar mata lelah biasa. Ternyata, ini adalah gejala mata kering yang sangat umum terjadi pada orang-orang yang pekerjaannya, seperti saya, nyaris tak lepas dari layar. Alhamdulillahnya, INSTO DRY EYES dengan cepat membantu saya mengatasi masalah ini.
Pengertian Mata Kering Menurut Pandangan Medis
Secara medis, istilah mata kering ini dikenal dengan keratoconjunctivitis sicca. Kondisi ini menggambarkan ketidakmampuan mata dalam memproduksi air mata dalam jumlah yang cukup. Atau, bisa juga terjadi ketika kualitas air mata tidak lagi memadai untuk menjaga kelembapan dan memberi pelumas ke permukaan mata.
Jadi gini, air mata yang ada di dalam tubuh kita itu bukanlah air biasa. Di dalam air mata, terdapat lapisan air, minyak dan lendir yang semuanya berkolaborasi, bekerjasama untuk:
- Menjaga permukaan mata agar tetap halus dan jernih
- Melindungi mata dari debu atau mikroorganisme yang menyebabkan iritasi
- Mendukung mata kita agar dapat melihat lebih tajam dan nyaman
Ketika salah satu dari lapisan-lapisan dalam kelenjar air mata ini tidak berfungsi dengan baik, maka akan muncul sindrom mata kering yang membuat mata menjadi kering, mudah terjadi iritasi dan tentu saja membuat mata terasa tidak nyaman.
Gejala Mata Kering yang Sering Dialami Pekerja Remote
Meskipun bekerja secara remote memberikan saya flexibility working hour, terkadang saya justru bekerja tak kenal waktu, apalagi jika ada deadline pekerjaan yang harus segera dikumpulkan. Oleh sebabnya, saya mengira bahwa ketidaknyamanan yang saya rasakan pada mata saya disebabkan oleh kurang tidur atau kelelahan biasa.
Namun, setelah saya membaca informasi lebih banyak, saya tersadar bahwa ini dikenal sebagai sindrom mata kering (dry eye syndrome). Di mana sindrom ini memang kerap terjadi pada orang-orang yang bekerja lama di depan layar, seperti para remote worker. Adapun gejala mata kering yang tidak boleh kita SePeLein adalah:
1. Mata Terasa Sepet
Menurut RS Permata, mata sepet bisa menjadi salah satu tanda awal bahwa produksi air mata kita tidak cukup untuk menjaga kelembapan mata. Biasanya akan timbul rasa tidak nyaman, seperti ada tekanan atau tegang ringan di area sekitar bola mata.
Hal tersebut dikarenakan permukaan mata yang tidak cukup lembap, sehingga kelopak mata dan bola mata akan bergesekan lebih kuat dibanding biasanya.
2. Mata Perih atau Terasa Terbakar
Frens, ketika kita bekerja cukup lama di depan layar, jangan lupa untuk berkedip, lho. Yap! Sepenting itu berkedip sebab ketika seseorang terlalu lama menatap layar tanpa berkedip yang cukup, akan timbul gejala mata kering seperti terasa perih atau panas terbakar.
3. Mata Mudah Lelah
Saat kita bekerja di depan layar selama beberapa jam, mata akan terasa berat atau lelah karena mata kita harus bekerja ekstra untuk mempertahankan fokus tanpa pelumasan alami, yakni air mata. Mata lelah ini merupakan salah satu dari gejala ringan mata kering yang sering disepelein oleh banyak orang.
4. Pandangan Kabur Lalu Membaik Setelah Berkedip
Jika kalian pernah mengalami situasi di mana pandangan mendadak buram ketika sedang menatap layar dan segera membaik setelah berkedip, hal ini bisa jadi disebabkan oleh kualitas air mata yang menurun atau tidak cukup menyebar secara merata di permukaan mata.
Ketika mata kering, permukaan mata pun menjadi ridak rata. Inilah yang menyebabkan penglihatan nampak kabur, apalagi saat kita terlalu berkonsentrasi pada satu titik. Berkedip akan membantu distribusi air mata menjadi lebih merata.
5. Sensasi Seperti Ada Pasir di Mata
Pernah nggak, kalian merasa seperti ada benda asing atau kerikil halus di dalam mata, padahal ketika dicek atau dikucek, nggak ada apa-apa? Nah, ternyata ini merupakan salah satu reaksi alami tubuh terhadap iritasi yang disebabkan oleh keringnya permukaan mata.
Sensasi seperti ini akan membuat seseorang secara refleks berkedip atau mengucek matanya. Padahal, justru ini bisa memperparah kondisi mata kering, lho!
6. Air Mata Keluar Berlebihan
Ketika seseorang mengalami kondisi mata kering, justru kadang mata akan mengeluarkan air mata lebih banyak. Kok bisa ya? Ada penjelasan medisnya, nih. Salah satu respon tubuh terhadap mata yang kering ini adalah produksi air mata refleks secara berlebihan.
Sayangnya, air mata ini disebut tidak stabil secara komposisi sehingga tidak cukup berkualitas untuk melembapkan mata secara sempurna. Air mata refleks ini pun tidak menyelesaikan masalah utama pada penderita mata kering.
Jadi, jika kalian mulai mengalami gejala mata sepet, perih, lelah dan yang saya sebutkan di atas, harus sudah mulai aware ya, jangan-jangan kalian mengalami sindrom mata kering.
Penyebab Remote Worker Sering Mengalami Mata Kering
Menjadi seorang pekerja digital seperti remote worker atau content creator sangat rentan mengalami kondisi mata kering, seperti yang pernah saya alami beberapa waktu lalu. Ini sebabkan oleh beberapa hal:
1. Menatap Layar Terlalu Lama
Ketika seorang pekerja remote menatap layar, baik itu laptop, handphone maupun monitor, secara tidak sadar mereka akan berkedip lebih jarang dari biasanya. Padahal, berkedip adalah mekanisme alami untuk menyebarkan air mata ke seluruh permukaan mata.
American Academy of Ophthalmology (AAO) menyebutkan bahwa saat menggunakan komputer atau perangkat digital lainnya, frekuensi kedipan akan menurun dari rata-rata yakni 15 kali per menit menjadi sekitar 5 hingga 7 kali saja per menitnya. Penurunan ini berkontribusi pada kekeringan mata karena kurangnya pelumasan alami.
Saat kita menatap layar komputer atau membaca, frekuensi kedipan kita menurun. Faktanya, kita berkedip 66% lebih sedikit saat bekerja di depan komputer. Hal ini dapat menyebabkan mata terasa kering dan perih.-University of Iowa Health Care
2. Lingkungan Kerja Ber-AC
Sebagai pekerja remote, saya paham banget mengapa para remote worker sering kali memilih work from cafe atau tempat-tempat adem ber-AC lainnya. Kegerahan bisa menjadi salah satu penyebab kita tidak bisa fokus bekerja, dan sering kali bikin emosi alias sumbu pendek.
Akan tetapi, bekerja terlalu lama di ruangan yang memiliki pendingin udara (AC) juga bisa berpengaruh ke kesehatan mata kita. Udara dingin dan kering dari AC mempercepat penguapan air mata, membuat mata lebih cepat kering.
3. Kurangnya Istirahat Mata
Saya ngerti, sih, ketika seseorang yang sedang sibuk berkutat di depan layar, hanya menjawab, "iya," atau, "sebentar," ketika diminta untuk beristirahat. Pola kerja yang padat atau sedang dikejar deadline, sering membuat para remote worker lupa mengambil jeda karena nanggung atau, "dikit lagi beres!".
Padahal, istirahat sejenak sangat penting untuk menjaga kesehatan mata sebagai salah satu modal utama kita bekerja dengan produktif.
4. Paparan Cahaya Biru
Blue light atau cahaya biru dari layar dapat menyebabkan kondisi digital eye strain yang akan memperburuk gejala mata kering. UC Davis Health menjelaskan bahwa mata manusia tidak efisien dalam memblokir blue light, sehingga hampir semua jenis cahaya biru ini bisa menembus kornea dan lensa mata, bahkan retina mata.
Meskipun kita sudah menggunakan kacamata yang diklaim mampu melindungi mata dari cahaya biru ini, paparan blue light secara terus menerus dapat menyebabkan mata terasa tegang, kering dan sulit fokus pada sebuah objek visual.
Cara Mengatasi Mata Kering yang Praktis untuk Pekerja Remote
Kita sudah mengetahui, apa saja gejala mata kering yang sering dianggap sepele oleh para pekerja remote dan alasan mengapa remote worker sangat rentan mengalami mata kering.
Sebagai blogger dan pekerja remote, tentu saya menginginkan solusi praktis untuk mengatasi masalah ini. Nggak mungkin kan, setiap kali mata terasa kering, saya pergi ke dokter mata? Nah, ada beberapa langkah yang saya terapkan untuk menjaga kesehatan mata dan menghindari mata kering:
1. Menerapkan Aturan 20-20-20
Pernah dengar nggak, tentang aturan ini? Caranya begini:
- Setiap 20 menit sekali, alihkan pandangan dari layar
- Fokuskan pandangan ke objek yang berjarak 20 kaki, atau sekitar 6 meter
- Lakukan memandang objek tersebut selama 20 detik
Penelitian yang dirangkum oleh Healthline menyebutkan bahwa diperlukan sekitar 20 detik bagi mata kita untuk bisa benar-benar kembali rileks. Saat sedang mengistirahatkan mata, ada baiknya juga untuk kita gunakan sebagai waktu minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi.
Jika tubuh terhidrasi, maka mata pun akan terjaga kelembapannya.
2. Mengoptimalkan Pencahayaan dan Posisi Layar
Terkadang, cahaya ruangan juga bisa berpengaruh pada kondisi mata. Saya pun selalu menyesuaikan pencahayaan di dalam ruang kerja agar tidak terlalu silau dan mengatur posisi layar laptop agar sejajar dengan mata.
Kedua hal tersebut membantu saya mengurangi ketegangan pada mata dan membuat posisi kerja lebih ergonomis. Leher dan punggung pun jadi nggak mudah pegal.
3. Gunakan Humidifier Jika Ruangan Ber-AC
Buat teman-teman yang sehari-hari bekerja di ruangan ber-AC, coba deh pertimbangkan untuk menggunakan humidifier. Sebabnya apa? Udara kering adalah musuhnya mata sehat!
4. Perbanyak Konsumsi Air Putih dan Nutrisi untuk Mata
Sudah sempat saya bahas ya, kalau konsumsi air putih yang cukup akan membuat tubuh kita terhidrasi dengan baik dan produksi air mata jadi tetap normal. Jangan lupa juga untuk mengkonsumsi makanan yang baik untuk mata, seperti sayuran hijau, ikan berlemak, dan makanan tinggi vitamin A serta omega-3.
5. Tetesin Insto Dry Eyes Sebagai Air Mata Buatan
So far, ini sih solusi yang paling praktis dan cepat yang bisa dilakukan ketika gejala mata kering mulai terasa. Insto Dry Eyes adalah tetes mata steril yang berfungsi sebagai air mata buatan. Fungsinya bukan hanya melembapkan, tapi juga membantu mengurangi rasa tidak nyaman karena kekeringan di mata.
Insto Dry Eyes digunakan untuk memberikan efek pelumas seperti air mata, mengatasi gejala mata kering, meringankan iritasi mata yang disebabkan oleh kekurangan produksi air mata, yang biasanya dialami oleh penderita rheumatoid arthritis, keratoconjunctivitis dan xerophtalmia.
Tiap mL larutan dari larutan isotonik steril ini mengandung Hydroxypropyl methylcellulose 3.0 mg. Kita bisa menggunakannya sebanyak 1 - 2 tetes pada setiap mata, 3x sehari atau sesuai anjuran dokter.
Sekarang, #InstoDryEyes hadir dengan kemasan baru yang lebih modern dan praktis dibawa ke mana-mana. Cocok banget deh buat yang sering bekerja dari berbagai tempat, entah itu rumah, kafe, atau co-working space. Tinggal masukin tas kalian aja bareng laptop dan peralatan kerja lainnya.
Berhubung sudah tahu bagaimana solusi praktis mengatasi mata kering, mulai sekarang jangan SePeLein lagi ya kalau sudah mengalami tanda-tanda mata kering :)
Cara Menggunakan Tetes Mata dengan Benar
Meneteskan produk tetes mata di kedua mata kita sekilas tampak mudah ya? Padahal, banyak lho yang belum paham bagaimana cara menggunakan produk tetes mata, contohnya Insto Dry Eyes, secara benar.
Nggak hanya sekadar diteteskan ke permukaan bola matanya saja, ikuti langkah di bawah ini untuk bisa mendapatkan manfaat optimal dari Insto Dry Eyes yang kalian gunakan:
Cuci Tangan Terlebih Dahulu
Cairan tetes mata merupakan produk steril, jadi pastikan tangan kita bersih sebelum menyentuh botol tetes mata supaya tidak terjadi kontaminasi.
Periksa Kemasan
Cek dulu botol tetes mata dan pastikan masih tersegel rapat atau belum melewati tanggal kadaluwarsanya. Periksa juga kemasannya, apakah ada anjuran untuk mengocok produk terlebih dahulu sebelum digunakan.
Posisikan Kepala dengan Benar
Dongakkan kepala atau berbaring, tarik kelopak mata bagian bawah untuk membentuk kantong kecil. Pada saat ini, buka mata lebar-lebar dan arahkan pandangan ke atas.
Teteskan Obat dengan Hati-hati
Secara perlahan dan hati-hati, teteskan cairan ke dalam kantong kelopak mata bagian bawah yang tadi sudah kita tarik. Jadi, bukan diteteskan ke bola mata secara langsung, ya. Lakukan tanpa menyentuh ujung botol ke mata atau kulit.
Pejamkan Mata Sejenak
Lepaskan tangan dari kelopak mata dan pejamkan mata selama kurang lebih 1 - 2 menit agar cairan bisa terserap sempurna ke dalam mata. Tekan dengan lembut bagian sudut mata dekat hidung untuk mencegah cairan tetes mata masuk ke dalam saluran air mata yang berhubungan dengan hidung.
Bersihkan Sisa Produk dan Cuci Tangan Kembali
Setelah semua tahapan selesai dilakukan, bersihkan sisa-sisa cairan yang ada di wajah dengan tissue secara perlahan. Tutup kembali botol tetes mata dengan rapat agar tidak terkontaminasi. Setelahnya, cuci tangan lagi ya.
Jika setelah menggunakan Insto Dry Eyes teman-teman ingin menggunakan obat tetes mata lainnya, ada baiknya memberi jeda selama minimal 5 menit untuk menjaga kualitas dan efektivitas produk tetes mata pertama.
Bagaimana Cara Menyimpan Obat Tetes Mata?
Tahukah kalian kalau penggunaan obat tetes mata itu ada jangka waktunya dan bukan berdasarkan tanggal kadaluwarsa yang tertera di kemasan obat? Berikut merupakan tips penyimpanan obat tetes mata yang disarankan:
- Simpan di tempat sejuk dan kering
- Hindari menyimpan obat di freezer karena dapat merusak komposisi obat
- Setelah dibuka, sebaiknya gunakan obat tetes mata dalam waktu 1 bulan untuk menghindari kontaminasi dan penurunan efektivitas. Penting bagi konsumen untuk mencatat kapan segel obat tetes mata dibuka pertama kali untuk memantau masa penggunaan.
Pada kemasan sekunder atau box produk Insto Dry Eyes sendiri sudah tertera peringatan dan perhatian yang menyebutkan untuk menjauhkan produk dari jangkauan anak-anak, menutup rapat dan hindari dari berbagai sumber cemaran.
Ada pula keterangan untuk jangan menggunakan produk jika sudah lebih dari 1 bulan sejak pertama kali dibuka, dan jangan memakai produk apabila larutan sudah berubah warna atau keruh.
Kesimpulannya: Mata Kering Jangan SePeLein!
Sebagai pekerja digital yang tidak lepas dari layar, kadang, atau bahkan sering kali, kita abai terhadap sinyal yang diberikan oleh tubuh, termasuk dari mata kita sendiri. Padahal, kita harusnya sadar betul kalau mata adalah aset utama yang sangat penting dalam menunjang produktivitas kerja kita.
Baca tentang: 7 Peluang Karir Menulis di Era Digital
Gejala mata seperti mata SEpet, PErih dan LElah bisa jadi tanda bahwa mata bukan mengalami capek biasa, tapi merupakan sindrom mata kering yang perlu segera diatasi sebelum kondisinya bertambah parah.
Solusinya? Tetesin aja pakai Insto Dry Eyes dan jangan lupa sambil mengubah kebiasaan kerja supaya lebih ramah bagi mata. Jadi, #MataKeringJanganSepelein, lindungi matamu dari sekarang dengan solusi praktis yakni Insto Dry Eyes.
Sumber:
- https://www.healthline.com/health/eye-health/20-20-20-rule
- https://www.self.com/story/this-is-how-technology-can-seriously-mess-with-your-eyesight
- https://uihc.org/health-topics/computer-vision-syndrome
- https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/computer-usage
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dry-eyes/symptoms-causes/syc-20371863
- https://www.alodokter.com/mata-kering
- https://www.rspermata.co.id/articles/read/mata-kering-apakah-karena-screentime-berlebihan
- https://www.medcom.id/rona/kesehatan/PNgWpqoN-berapa-lama-biasanya-obat-tetes-mata-kedaluwarsa
- https://hellosehat.com/mata/perawatan-mata/cara-pakai-obat-tetes-mata/
0 Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya 😊 yang mau ngobrol-ngobrol terkait artikel di atas, yuk drop komentar positif kalian di kolom komentar.
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya, Frens! 😉
Satu lagi, NO COPAS tanpa izin ya. Mari sama-sama menjaga adab dan saling menghargai 👍