Alasan Blogger Jarang Update Blog, Dulu dan Kini

alasan-blogger-jarang-update-blog

Tahun 2023 menjadi tahun ketiga saya rutin dan tekun menulis di blog ini (((tekun nggak tuuhh :D))). Ketika saya napak tilas perjalanan blogging diri sendiri, ternyata ada banyak hal yang berubah.

Pada awal menulis di blog, saya menemukan adanya tantangan yang menjadi alasan saya enggan untuk mempublikasikan tulisan di blog. Tantangan tersebut merupakan insecurity dari diri sendiri yang saat itu merasa sebagai blogger pemula.

Sementara itu, setelah 3 tahun melabeli diri sebagai seorang blogger, ternyata tantangan yang menjadi alasan saya untuk tidak update blog itu tetap ada, gengs! Kira-kira alasan saya di bawah ini sama nggak ya dengan alasan teman-teman blogger lain?

Perasaan Insecure Saat Menjadi Blogger Pemula

Jika Mae frens melihat saya sebagai blogger yang tampaknya percaya diri, sejujurnya dulu saya sempat berada di fase -akan ada seribu excuses yang bisa saya keluarkan untuk tidak mempublish tulisan saya-.

Perasaan ini sebenarnya datang dari diri sendiri yang saat itu adalah seorang blogger dengan minim pengalaman menulis. Rasa insecure yang muncul benar-benar menjadi momok dan mind block untuk mempublikasikan draft saya di blog. Insecurity yang saya rasakan kurang lebih seperti ini:

1. Tidak Percaya Diri dengan Tulisan Sendiri

Jujur di awal saya kembali menekuni hobi menulis, saya merasa tulisan saya selalu tidak cukup bagus. Saya tidak percaya diri dan selalu membandingkan tulisan saya dengan tulisan blogger lain yang sudah berpengalaman.

Kalau dipikir-pikir, nggak apple to apple sih ya!

Perasaan tidak percaya diri tersebut membuat saya menghapus kembali draft-draft tulisan yang sudah tersusun rapi. Saya mengurungkan niat untuk mempublikasikan tulisan saya karena takut dijudge.


Hmm.. Antara nggak PD sama ke-PD-an ya! Kalau dipikir-pikir, siapa juga yang segitu rajinnya bakal menjudge tulisan saya? :P

2. Khawatir Tidak Memiliki Pembaca Blog

Insecurity berikutnya yang membuat blog saya terus kosong dan tidak update adalah rasa khawatir kalau blog saya sepi peminat. Gimana mau tau punya pembaca atau nggak ya kalau nggak ada tulisannya? Hehe.

Sekarang saya bisa berkata demikian, namun pada kenyataannya rasa khawatir tersebut benar-benar datang menghampiri. Ini jadi salah satu mind block juga yang membuat saya jalan di tempat.


3. Merasa Blog Punya Sendiri Tidak Lebih Menarik dari Blog Blogger Lain

Dulu, saya nggak paham bagaimana mempercantik tampilan blog. Saya melihat blog saya kok nggak menarik, nggak sekeren tampilan punya teman-teman blogger yang lain. Ini juga jadi salah satu alasan saya malu dan minder untuk menunjukkan bahwa saya adalah seorang narablog.

Perasaan ini membuat saya lebih sibuk memperbaiki tampilan blog dibandingkan menulis dan mempublikasikan tulisan. Walhasil, tulisan di blog saya ya nggak nambah-nambah.

4. Kehabisan Ide Menulis

Sebagai seorang yang awalnya ingin menjadi seorang travel blogger, saya seringkali merasa kehabisan ide menulis. Apalagi posisi saya waktu itu adalah seorang ibu rumah tangga yang sudah jarang sekali traveling. Ide menulis pun hanya datang dari stock lama pengalaman traveling saya.

Ditambah lagi tahun 2020 Covid-19 mulai masuk ke Indonesia. Makin stuck saya di rumah, makin mandeg ide menulisnya. Gagal deh gue jadi travel blogger, begitu pikir saya dulu. Merasa kehabisan bahan tulisan, akhirnya nggak update lagi deh blognya.


5. Kesulitan Membagi Waktu

Emang yang namanya bikin alasan mah ada aja yaa. Seperti saya yang dulu merasa sibuk berat menjalani peran sebagai ibu rumah tangga with toddler, no nanny, no ART, dan tinggal di perantauan tanpa punya kerabat atau teman.

Rasanya energi saya sudah terkuras habis untuk menjalankan peran saya tersebut. Nggak ada waktu lah mau nulis blog. Ini akhirnya juga masuk ke dalam daftar alasan mengapa saya jarang update blog saat awal-awal nge-blog dulu.

Saya rasa lima hal di atas lah yang paling sering menjadi alasan mengapa saya mengosongkan blog post saya selama beberapa waktu saat menjadi blogger pemula. Kala itu, butuh keberanian lho untuk bisa mempublikasikan sebuah artikel blog.

Cara Mengusir Rasa Insecure Saat Menjadi Blogger Pemula

Setiap tantangan pasti ada solusinya dong. Demikian pula dengan saya yang berproses dan akhirnya berhasil menyingkirkan banyaknya perasaan insecure yang pernah singgah saat saya baru terjun kembali ke dunia blogging.

Salah satu hal yang membuat saya berhasil menyingkirkan rasa insecure tersebut dan terus menulis adalah ketika ada support system yang mengapresiasi tulisan saya.

insecurity-blogger-pemula

Selain itu, saya juga belajar dari blogger-blogger yang sudah terjun ke ranah profesional. Mereka sering kali disebut "Seleb Blog", "Suhu", "Master", "Blogger Profesional", dan lain sebagainya. Saya melihat betapa kerennya mereka saat dengan percaya diri menunjukkan artikelnya di media sosial.

Okelah, saya coba untuk ATM (Amati-Tiru-Modifikasi) cara yang dilakukan para blogger tersebut. Meskipun dalam hati was-was dengan tanggapan orang lain, namun saya meyakinkan diri sendiri kalau saya tidak akan maju jika artikel di blog saya tidak pernah tayang.

Cara lain yang juga terbukti ampuh adalah dengan mengikuti tantangan menulis. Di tahun 2020 dan 2021, saya mengikuti tantangan menulis dari KLIP (Kelas Literasi Ibu Profesional). Di sana, kami diminta untuk menulis minimal 10 hari dalam sebulan, selama setahun.

Ini terbukti efektif, terlihat dari ratusan artikel yang berhasil saya publikasikan di dua tahun tersebut. Justru setelah tidak lagi mengikuti tantangan menulis, jumlah artikel di blog pada tahun 2022 dan 2023 sangat jauh berkurang. Nah lho, kenapa tuh?!


Tantangan untuk Rutin Update Blog di Masa Kini

Tiga tahun berlalu, thank's God saya sudah melewati fase-fase insecure di atas. Sekarang sih bodo amat lah ada yang baca atau tidak tulisan saya, atau ada yang mencibir tulisan dan tampilan blog saya.

Fokus saya adalah ke tujuan awal nge-blog yakni untuk menekuni hobi, mengisi me time, sharing dan sebagai pekerjaan sampingan. Hoho.

Baca tentang: Untuk Apa Nge-Blog?

Nah ternyata, jam terbang tidak membuat seorang blogger lantas selalu update blog-nya. Saat mengisi kelas blogging beberapa waktu lalu, ada seorang new blogger yang bertanya, "Sebaiknya seberapa sering kita update blog?"

quote-about-challenge

Berkaca dari diri sendiri, saya tidak bisa langsung menjawab. Di awal kembali menulis di blog, fokus saya adalah merutinkan kembali kebiasaan menulis. Saya pun menghasilkan banyak sekali artikel karena mengikuti tantangan menulis selama setahun penuh.

Berbeda dengan sekarang, saya masih menganggap blog saya tetap aktif meskipun sudah tidak sesering dulu mengupdate tulisan. Tantangannya saat ini beda lagi dengan tantangan beberapa tahun yang lalu.

1. Mengurus Lebih dari Satu Blog

Senangnya menjadi blogger adalah datangnya berbagai kesempatan untuk bekerja di bidang yang sesuai dengan passion saya, yakni menulis dan mengurus blog (?) lol! Setelah blog pertama saya yakni yang sedang Mae frens baca ini, saya membuat sebuah blog lagi yang isinya khusus untuk cerita perjalanan. Kekeuh ya mau jadi travel blogger. Haha.

Di samping itu, saya juga mengisi blog yang berisi tulisan-tulisan yang inspirasinya datang dari hobi menonton drama Korea. Saya juga dipercaya untuk menjadi leader di divisi website untuk Ipedia dan Mama Naik Kelas. Wes pokokmen sok sibuk tenan, lah!

Ditambah lagi, pekerjaan saya sebagai freelancer SEO Content Writer yang membuat saya bisa berminggu-minggu tidak update blog jika sedang mengerjakan proyek (kecuali ada sponsored post :P).

Akan tetapi, saya selalu berusaha untuk pulang kembali dan menulis organik di sini, kok. Hehe.

2. Memiliki Prioritas Pekerjaan Lain

Setelah anak saya mulai masuk sekolah, tugas saya otomatis bertambah. Menyiapkan sarapan dan bekal, juga mengantar jemput anak sekolah. Meskipun tampak sepele, ternyata tambahan pekerjaan utama ini cukup menghabiskan waktu dan energi. Haha.

Jika di Sukabumi kemarin saya sempat menggunakan jasa ART setengah hari untuk bersih-bersih rumah dan nyetrika, di perantauan saya sekarang saya tidak lagi menggunakan jasa ART. Tentunya, saya harus benar-benar bisa membagi waktu untuk menjalankan beberapa peran dengan baik dan waras.

Ini akhirnya menjadi alasan saya untuk tidak mengupdate blog. Setelah capek nyetrika gunungan baju, rasanya sudah habis energi untuk menulis. Niatnya mau menulis saat anak tidur siang, malah bablas ikutan tidur sampai anak kembali segar bugar. Ckckck..

Selain pekerjaan rumah, tentunya masih banyak daftar pekerjaan lain yang dikerjakan di rumah dan menjadi prioritas sehingga harus meminggirkan jadwal menulis.

Kalau sudah seperti ini, lama-lama akan kangen sendiri sih sama update blog dan akan berusaha menyempatkan waktu untuk membuka laptop.

3. Berusaha Menulis Sesuai Niche

Saya yang awalnya berniat menjadikan blog ini sebagai travel blog, harus rela mengubahnya menjadi blog gado-gado karena di awal nge-blog saya ingin membangun konsistensi menulis. Niche blog saya pun berubah haluan menjadi apa saja yang bisa saya tulis terkait ketertarikan saya.

Baik itu dalam bidang traveling, beauty, parenting, review drama Korea hingga catatan belajar belajar saya tentang berbagai hal termasuk blogging, saya tulis di blog ini. Nah, setelah mendalami blogging, saya baru paham nih kalau sebaiknya dalam satu blog itu sebaiknya tidak terdapat banyak niche. Hhhmm..

Akhirnya, saya jadi pilih-pilih banget kalau mau nulis. Saya berusaha untuk tidak menambahkan lagi bahan gado-gado di dalam blog saya. Haha. Bahkan saya pun tidak menerima advertorial post jika niche yang ditawarkan tidak sesuai dengan kategori yang sudah ada di blog saya.

Ketika lagi nggak ada ide nulis sesuai niche blog, akhirnya ya nggak nulis-nulis. Hehe..

Alasan lain yang jadi alasan pamungkas saya ketika lama tidak update blog adalah karena lagi nggak pengen aja. Nggak lagi banyak pekerjaan lain, ide menulis banyak, tapi mood-nya yang nggak ada. Ya sudah, nggak nulis. That's it.

Alasan-alasan di atas yang menjadi tantangan diri saya sendiri untuk tetap update blog ini bisa disiasati dengan membuat content plan dan jadwal kegiatan harian. Kalaupun mood menulis sedang tidak ada, menurut saya nggak masalah mundur sejenak untuk mengambil jeda. Asalkan, jangan terlalu lama liburan sampai lupa comeback ya! :))

Kalau teman-teman blogger yang membaca artikel ini, kira-kira kenapa jarang update blog hayoo?

tantangan-blogging-keb


Posting Komentar

0 Komentar