4 Langkah Memperdalam Ilmu dengan Belajar

telur oranye bunda cekatan cover

Memasuki pekan ke-3 di kelas Bunda Cekatan #3, Institut Ibu Profesional, kami para mahasiswi diajak untuk semakin menyelami tentang keterampilan dan ilmu yang betul-betul ingin dikuasai dan meletakannya di telur oranye.

Minggu ini saya diajak untuk berpikir keras, berusaha memahami kebutuhan belajar diri sendiri. Apa yang benar-benar saya butuhkan agar terampil?

Ilmu mana yang nantinya akan bermanfaat, utamanya untuk diri saya sendiri dan bagi orang lain pada umumnya?

Saya pikir, 5 telur hijau yang telah saya pilih berdasarkan hasil kontemplasi akan terus saya bawa hingga akhir. Ternyata, saya harus kembali memilih untuk fokus pada satu atau dua keterampilan yang telah saya letakkan di telur merah.

Setelah itu, saya akan "belajar cara belajar". Seperti apa cara belajar yang akan saya pelajari untuk mendalami keterampilan pilihan saya?

Keterampilan Pilihan yang Dipilih

Di minggu sebelumnya, saya sudah memilih telur-telur merah dari aktivitas telur hijau yang saya pilih karena suka dan bisa.

Kelima telur merah pilihan saya tersebut adalah :

5 telur merah saya

Akan tetapi, akan sulit bagi saya untuk mendalami ilmu dalam waktu yang terbatas apabila saya mengangkut kelima telur merah saya untuk dibawa ke tahap telur orange ini.

Oleh sebab itu, saya harus kembali memilih keterampilan mana yang akan menjadi fokus utama untuk saya prioritaskan dan pelajari lebih dalam.


Setelah menimbang dan memikirkan dalam-dalam, akhirnya saya memutuskan untuk mengambil dua keterampilan dan mencari ilmu serta mempelajarinya dengan fokus.

Keterampilan tersebut adalah menggali ide dan menemukan ritme menulis serta manajemen emosi.

Strong Why Keterampilan yang Dipilih

Ada beberapa alasan yang membuat saya cukup yakin untuk mengangkut dua telur merah pilihan saya tersebut ke tahap ini.

Alasan ini cukup kuat untuk membuat saya ingin fokus pada bidang-bidang tersebut.

strong why telur oranye bunda cekatan 3

Menggali Ide dan Menemukan Ritme Menulis

Menulis yang saya maksudkan di sini terutama adalah menulis di blog. Bagi saya, menulis di blog saat ini adalah kebiasaan yang sudah menjadi side job.

Di tahun 2020 lalu, saat saya memutuskan untuk kembali menekuni menulis, saya mencoba untuk menulis fiksi juga selain menghidupkan kembali blog saya ini.

Akan tetapi, dalam perjalanannya saya mendapati diri saya lebih enjoy dan berbinar ketika menulis di blog seperti ini.


Menceritakan perjalanan, mereview film/drama/produk, bercerita tentang pengalaman parenting hingga menulis reportase dari suatu acara membuat saya semangat menulis karena ingin berbagi.

Dalam perjalanannya, saya menemukan kebahagiaan ketika mendapati orang lain yang bahkan tidak saya kenal bisa mengambil manfaat dari tulisan saya.

Mereka yang menuliskan komentar atau mengirimkan pesan melalui DM karena membaca tulisan saya, membuat saya merasa menjadi orang yang berguna :') 

Sebahagia itu memang saat tau tulisan saya menginspirasi atau membawa kebermanfaatan bagi yang membaca.

Oleh sebabnya, saya butuh ilmu lebih dalam agar terus dapat mendapatkan ide-ide menulis di blog dan menemukan ritme yang tepat untuk terus menulis dalam keseharian saya.

Manajemen Emosi

Sebagai seorang ibu dari toddler yang sedang berusaha memahami dan mencari jati diri, saya kerap kewalahan dalam mengelola emosi terutama saat menghadapi perilaku menantangnya.

Di fase awal kehidupannya saat ini, anak saya menyerap segala perilaku dan perkataan dari orang dewasa di sekitarnya. Saya nggak mau banget jadi contoh buruk untuk anak saya karena kelalaian saya dalam mengelola emosi.


Saya ingin pengalaman mendampingi anak usia dini ini menjadi pengalaman yang minim trauma, baik untuk saya maupun anak saya. 

Saya nggak ingin sok pinter dengan hanya mengandalkan insting keibuan saya yang padahal mungkin tipis banget. Wkwk..

Dengan sumbu emosi saya yang seperti ini, saya rasa keterampilan manajemen emosi sangat penting dan urgent untuk saya kuasai karena menyangkut kesejahteraan hidup keluarga kecil saya :)

Mencari Ilmu Pendukung Keterampilan

Setelah menemukan strong why kenapa gue kudu wajib banget menguasai dua keterampilan di atas, sekarang saatnya saya mencari ilmu apa yang akan mendukung keterampilan tersebut.

Secara luas, ilmu yang menurut saya penting untuk saya pelajari adalah ilmu blogging dan ilmu parenting. Dua ilmu inilah yang saya letakkan di dalam telur oranye saya.

Telur oranye bunda cekatan batch 3
Dua telur oranye saya

Kalau di break down lagi, tentu banyak yang harus saya pelajari untuk bisa terampil dalam bidang tersebut sehingga saya harus fokus lagi dalam mencari sumber ilmunya.

Sumber Ilmu yang Dibutuhkan untuk Menunjang Keterampilan

Dari mana saja saya bisa mendapatkan ilmu-ilmu untuk menunjang keterampilan saya tersebut?

Thank's God saat ini ada teknologi bernama internet. Salah satu sumber yang dapat saya manfaatkan adalah dengan mengikuti kelas-kelas baik gratis maupun berbayar dari platform edukasi terkait keterampilan yang ingin saya kuasai.

Selain itu, sudah pasti saya mengandalkan buku untuk mendapatkan ilmu yang saya butuhkan.

Cara Belajar yang "Gue Banget"

Cara belajar yang paling tepat untuk saya adalah dengan melihat dan mendengar penjelasan serta menuliskannya. Jangan lupa untuk langsung mempraktikannya. Lengkap ya, lol!

Hanya mendengarkan membuat saya tidak punya gambaran akan apa yang saya pelajari. Sehingga untuk melengkapinya, saya harus melihat orang yang menjelaskan atau infografis dari penjelasannya.


Sedangkan menulis merupakan cara saya mengikat ilmu. Ilmu yang saya baca atau pelajari dari orang lain akan lebih mudah saya cerna dan serap ketika saya menuliskannya.

Ketika lupa pun, saya bisa kembali membaca catatan saya sendiri untuk mengingatnya kembali.

Praktik, menurut saya adalah hal yang wajib dilakukan setelah kita belajar teori. Tanpa praktik langsung, akan sulit melihat apakah kita paham dan bisa menerapkab ilmu yang sudah kita dapatkan.

Penutup

Di Institut Ibu Profesional, para mahasiswi dibebaskan untuk belajar dengan cara mereka masing-masing. Merdeka belajar. Sehingga, apa yang saya terapkan untuk diri saya belum tentu sama dengan teman-teman yang lain.

Yang terpenting adalah bagaimana kita bertanggung jawab atas pilihan kita. Berusaha sebaik mungkin mempelajari dan menerapkan ilmu yang sudah kita pilih untuk kuasai.

Telur oranye ini masih tahap ketiga dari perjalanan panjang di kelas Bunda Cekatan. Semoga Allah mudahkan langkah serta urusan kita sehingga bisa fokus untuk belajar apa yang sudah kita pilih dengan berpegang pada strong why-nya.

Posting Komentar

0 Komentar