Mengenal Reksadana Bersama Bibit x ITB Project


Beberapa waktu lalu, seorang sahabat menginformasikan sebuah webinar yang membuatku langsung tertarik untuk mendaftar. Webinar ini bertajuk "Mulai Investasi di Masa Pandemi" dan diselenggarakan oleh ITB Project bersama dengan BIBIT, sebuah aplikasi investasi reksadana. Meskipun aku sendiri belum menggunakan reksadana sebagai instrumen investasi, tapi jujur saja aku tertarik untuk mempelajari seperti apa reksadana itu dan apa saja manfaatnya sebagai instrumen investasi jangka panjang.


Akhirnya bertiga dengan kawan-kawanku, Erryn dan Evita, kami mendaftar webinar yang diadakan via Zoom pada hari Jum'at, tanggal 15 Januari 2021 lalu pukul 19.00 - 21.00 WIB. Biaya pendaftaran cukup murah meriah yaitu sebesar Rp20.000,- karena kami bertiga daftar bersama sebagai grup.

Mengenal Investasi

Sumber : freepik

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai reksadana, aku akan sedikit menyinggung mengenai investasi. Secara umum, investasi merupakan penanaman modal atau dana yang dilakukan perusahaan maupun perseorangan untuk jangka waktu tertentu dan mengharapkan adanya keuntungan yang diperoleh di masa depan.

Sebelum memulai berinvestasi, seseorang hendaklah memiliki tujuan yang jelas untuk apa investasi tersebut dilakukan, memperhitungkan berapa modal yang akan dikeluarkan untuk berinvestasi dan memahami resiko dari instrumen investasi yang dipilih nantinya.

Berdasarkan waktunya, investasi terbagi menjadi investasi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Secara sederhana investasi jangka pendek adalah investasi yang dilakukan dalam kurun waktu sekitar satu tahun atau kurang, investasi jangka menengah adalah investasi yang dilakukan dalam kurun waktu satu hingga lima tahun dan investasi jangka panjang memiliki jangka waktu di atas lima tahun.

Tujuan utama dari investasi itu sendiri adalah melindungi nilai aset yang kita miliki dari inflasi yang nantinya dapat menyebabkan turunnya daya beli uang yang kita punya. Selain itu, investasi sendiri dapat memenuhi kebutuhan kita di masa yang akan mendatang.


Jujur, salah satu tujuanku berinvestasi adalah untuk menghindari sandwich generation dan tetap mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup hingga setelah aku dan suami pensiun nanti. Disamping itu, daripada menyimpan uang dalam jumlah rupiah yang nilainya akan semakin berkurang akibat tergerus inflasi, lebih baik aku simpan dan amankan dalam bentuk instrumen investasi.

Berbagai Instrumen Investasi

Sebaiknya kita mempelajari macam-macam instrumen investasi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Dengan mengenal bermacam-macam instrumen investasi, kita akan lebih mudah untuk memilih jenis instrumen investasi apa yang sesuai dengan tujuan dan modal yang kita miliki.

Beberapa instrumen investasi yang populer di Indonesia antara lain :

Deposito

Deposito ini merupakan instrumen investasi yang mirip dengan ketika teman-teman menabung di bank. Akan tetapi tingkat bunga yang diberikan jika teman-teman menyimpan uang dalam bentuk deposito lebih besar dibandingkan jika menabung biasa. Sehingga, semakin besar jumlah uang tabungan maka akan sebanding dengan return yang didapatkan.

Emas

Emas merupakan salah satu instrumen investasi yang memiliki resiko rendah sama halnya dengan deposito. Harga emas cenderung stabil dan terus naik di masa yang akan datang, sehingga investasi emas ini lebih cocok untuk jangka panjang.

Properti

Sama halnya dengan emas, investasi properti adalah investasi yang memiliki wujud berupa barang. Resikonya terbilang rendah dan harganya dipastikan terus naik seiring berjalannya waktu. Contoh dari investasi properti adalah dengan membeli tanah atau bangunan fisik yang sudah jadi. Akan tetapi, investasi properti harus dibarengi dengan perawatan agar aset yang kita miliki tidak cepat rusak.

Saham

Beberapa tahun belakangan banyak digaungkan jargon, "Yuk Nabung Saham!" dan saat ini sudah banyak kaum milenial yang melirik saham sebagai instrumen investasi pilihan. Investasi saham ini bisa dikatakan potensial namun beresiko tinggi. Return investasi akan kita dapatkan dari deviden serta pertumbuhan nilai saham itu sendiri.

Reksadana

Secara singkat reksadana adalah tempat kita menitipkan uang untuk dikelola oleh Manager Investasi (MI). Secara lebih detail akan dijelaskan di poin berikutnya ya, jadi baca terus!

Tentang Reksadana


Selanjutnya, kita akan masuk ke pembahasan mengenai reksadana yang dalam webinar "Mulai Investasi di Masa Pandemi" kemarin dipaparkan oleh Financial Advisor Bibit.id yaitu Virtina Thionita, supaya lebih terasa akrab aku akan menyebutnya dengan sebutan Mbak Virtina aja ya. Hehe.

Mbak Virtina membuka presentasi dengan suatu fakta bahwa ternyata hanya sebesar 1% dari total penduduk Indonesia yang sudah mulai berinvestasi. Wah, apakah teman-teman termasuk ke dalam 1% tersebut?

Secara mudah, seperti yang sudah dijelaskan sedikit di atas bahwa reksadana adalah kegiatan dimana kita menitipkan sejumlah aset berupa uang ke Manager Investasi untuk dikelola. Manager Investasi (MI) itu sendiri bukanlah sembarang orang, melainkan seseorang yang diamanahkan untuk mengelola portofolio investasi secara profesional, sudah terdaftar oleh OJK dan dikelola oleh Wakil Manager Investasi (WMI) yang memiliki sertifikasi dari pasar modal.

Pertanyaannya adalah mengapa investor pemula sebaiknya memilih reksadana? Alasannya ada tiga, yang pertama adalah dikelola oleh profesional dan terpercaya, modal yang dibutuhkan tidak besar (bisa mulai investasi dari Rp10.000,-) serta aset kita sudah otomatis terdiversifikasi.

Reksadana ini sendiri sebetulnya bertujuan untuk meminimalisir resiko. Sebagai contoh kita memilih produk reksadana saham, nantinya saham kita akan terdiversifikasi ke beberapa saham perusahaan sehingga apabila satu saham mengalami kerugian, saham lainnya dapat memberikan back-up.

Jenis-Jenis Reksadana

Sebelum kita mengenal jenis-jenis reksadana, yang perlu kita ketahui adalah bahwa keuntungan yang akan kita dapatkan ketika berinvestasi melalui reksadana adalah dari kenaikan Nilai Aktiva Bersih (NAV) per Unit. NAV (beberapa sumber menyebutnya dengan NAB) adalah nilai aset suatu reksadana dikurangi nilai kewajiban (liability) dibagi dengan jumlah unit reksadana.

Ada 4 jenis reksadana yang disampaikan oleh Mbak Virtina, yaitu :

1. Reksadana Saham

Di reksadana saham, modal investasi yang kita miliki akan ditujukan untuk pembelian saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Keuntungan yang kita dapatkan ketika berinvestasi di reksadana saham didapatkan dari kenaikan NAV yang disebabkan oleh kenaikan harga saham yang ada di dalam reksadana.

Dalam reksadana saham, tentu MI akan memilih saham-saham terbaik untuk dikombinasikan dan komposisi saham pada reksadana akan dievaluasi oleh MI setiap waktu. 

2. Reksadana Obligasi

Reksadana ini mengalokasikan modal investasi yang kita miliki pada pembelian obligasi atau surat hutang pemerintah maupun perusahaan yang memiliki jatuh tempo satu tahun.

Keuntungan yang kita peroleh ketika berinvestasi di reksadana obligasi adalah adanya kenaikan NAV obligasi yang disebabkan naiknya harga obligasi dan penerimaan bunga dari obligasi. Selain itu, adanya penerimaan bunga membuat reksadana obligasi memiliki harga yang cenderung lebih stabil dari reksadana saham.

3. Reksadana Pasar Uang

Merupakan reksadana yang 100% modal investasi kita dialokasikan ke instrumen pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka dan obligasi yang memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Keuntungan yang kita peroleh dari investasi reksadana pasar uang (RDPU) ini adalah dari kenaikan NAV reksadana pasar uang yang disebabkan oleh kinerja return dari deposito dan obligasi jangka pendek. RDPU ini sendiri disebut-sebut sebagai reksadana yang paling stabil karena instrumen di dalamnya memiliki tenor yang pendek. 

4. Reksadana Campuran

Reksadana campuran melibatkan tiga reksadana yang sudah disebutkan di atas. Pemilihan jenis reksadana ini harus disesuaikan dengan tujuan investasi. Pastikan teman-teman sudah memiliki tujuan sebelum memulai investasi dan menentukan jangka waktu investasinya karena, setiap pilihan memiliki keuntungan dan resikonya masing-masing.

Perbandingan jenis-jenis reksadana beserta keuntungan dan resikonya
(Sumber : Webinar "Mulai Investasi di Masa Pandemi")

Aplikasi Investasi Reksadana BIBIT

Sumber : blog.bibit.id

Terkadang, seseorang bingung dan ragu-ragu untuk memulai suatu investasi. Salah satunya aku sendiri, awalnya aku hanya membaca sekilas mengenai reksadana namun masih enggan untuk memulai berinvestasi menggunakan reksadana karena bingung harus masuk ke reksadana yang mana? Selain itu, tentu ada rasa takut jika uang investasi kita dikelola oleh orang lain (MI). 

Ternyata, I'm not alone dan banyak masyarakat yang memiliki pikiran serupa.Setelah mengikuti webinar kemarin, aku sudah mulai tercerahkan tentang sistem investasi menggunakan reksadana. Selain itu, apabila kita menggunakan aplikasi BIBIT maka semua keraguan insha Allah akan sirna karena aplikasi investasi reksadana ini menampilkan fitur-fitur yang sangat memudahkan untuk para pemula.

BIBIT sudah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga pastinya sudah terpercaya dan nggak kalengan lah ya! Disamping itu, BIBIT didukung oleh investor-investor ternama di Indonesia, memiliki tim teknologi yang berpengalaman dan aplikasi BIBIT sendiri sudah digunakan oleh lebih dari satu juta penduduk Indonesia.

Untuk membantu investor pemula, BIBIT juga membantu menyeleksi MI yang memiliki reputasi terbaik. Kita dapat melihat profile dari masing-masing MI sehingga nantinya kita dapat berinvestasi dengan tenang.

Jika kita masih bingung juga nih, BIBIT menyediakan Robo advisor yang membantu kita memilih jenis reksadana sesuai dengan profil resiko kita sebagai investor. Buat yang pemula banget-banget, Robo advisor dapat menjadi pilihan supaya kita tidak perlu pusing-pusing memilih MI dan komposisi jenis reksadana.

Robo advisor sendiri berbasis Modern Portfolio Theory yang dapat meminimalkan resiko di setiap tingkat return yang bisa dicapai. Sehingga portofolio kita bisa diposisikan ke tingkat efficient frontier. Maafkan aku sendiri masih harus banyak membaca tentang Robo advisor ini sehingga tidak bisa membeberkan lebih banyak. Intinya Robo akan membantu kita memetakan jenis reksadana apa yang cocok dilihat dari profil resiko kita.

Mbak Virtina kemudian menjelaskan pada kami para peserta webinar bagaimana tips berinvestasi untuk pemula. Jadi, sebaiknya kita rutinkan kebiasaan menabung setiap bulan tanpa memedulikan kondisi pasar yang sedang naik atau turun. Istilah lainnya adalah Dollar Cost Averaging (DCA) yang simulasinya dapat dilihat melalui gambar di bawah ini :

Simulasi investasi menggunakan metode DCA
(Sumber : Webinar "Mulai Investasi di Masa Pandemi")

Keuntungan Berinvestasi dengan Aplikasi BIBIT

Dengan menggunakan aplikasi BIBIT, akan banyak sekali keuntungan dan kemudahan yang kita peroleh meskipun kita merupakan seseorang yang baru banget terjun ke dunia investasi reksadana. Beberapa keuntungan menggunakan aplikasi BIBIT sebagai sarana berinvestasi adalah :

1. Tidak dikenakan biaya beli, jual dan per bulan (Free of charge)
2. Bisa mulai investasi hanya dengan modal sangat terjangkau yaitu Rp100.000,-
3. Bebas pajak
4. Metode pencairan dana mudah dilakukan
5. Metode pembayaran yang mudah (disarankan menggunakan gopay, linkaja dan virtual account agar mudah untuk diverifikasi)
6. Layanan support terbaik

Keamanan aset yang kita miliki juga terjamin karena uang yang kita miliki sebenarnya tidak disimpan di BIBIT melainkan di Bank Kostudian (misalnya BCA, Mandiri, Standard Chartered). Sehingga uang tersebut hanya dapat dicairkan atas nama kita sendiri.

Jadi, Kapan Mulai Investasi?

Begitulah teman-teman sedikit cerita yang bisa aku bagikan setelah mengikuti webinar "Mulai Investasi di Masa Pandemi". Dari sekian ratus peserta yang mengikuti webinar ini, kebanyakan dari mereka adalah masih berstatus sebagai mahasiswa, loh! Ya ampun, aku sih mana kepikiran ikut seminar tentang investasi jaman baheula?! Hiks!

Oiya, satu hal lagi manfaat yang didapatkan dari aplikasi BIBIT ini adalah dia bisa menghitung berapa biaya yang butuhkan setiap bulan untuk menabung jika kita ingin memiliki tabungan sejumlah RpX di waktu yang akan datang.

Di aplikasi ini kita juga memilih tujuan investasi kita. Sebutlah dana darurat, tabungan haji, tabungan pendidikan hingga dana pensiun. Untuk mengingatkan kita agar senantiasa rajin menyisihkan pendapatan, kita juga bisa mengatur alarm kapan kita harus menabung. So helpful!

Jadi, kapan baiknya mulai berinvestasi? Semakin cepat kita mulai, maka kita akan semakin mempermudah hidup kita di masa depan nanti. Jangan sampai ada kata menyesal tidak berinvestasi semasa muda saat usia kita sudah mencapai masa pensiun nanti!

Never depend on single income. Make an investment to create a second source... - Warren Buffet 

Reksadana hanyalah salah satu instrumen investasi yang dapat dipilih. Selain itu, banyak jenis instrumen investasi lain yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan kita berinvestasi. Yuk, semangat berinvestasi for the brighter future!

Sukabumi, 20 Januari 2020

Posting Komentar

36 Komentar

  1. Waaahhh mantuuul bgt BIBIT ini ya.
    Daku pernah baca honest review ttg BIBIT dari mb Irrasistible.

    Auto tertarik bangeett, dan makin tertarik setelah baca ulasan dikau, mbaa

    Makasiii ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 mbaa semoga bermanfaat ya infonya. Hehe.. semangat nabung!

      Hapus
  2. Aku mau nyoba investasi di reksadana. Tapi yang masih menjadi keraguanku adalah karena sistemnya yang online dan via aplikasi, jadi hasil investasi kita gak kelihatan gitu. Iya, aku masih penganut jenis investasi konvensional seperti emas dan tabungan di bank.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kelihatan kok mba rindang. Sama seperti kita pake mbanking aja gitu..

      Hapus
  3. Untuk pendidikan anak, aku dan suami 7 tahun lalu buka rekening reksadana. 3 tahun yang lalu kami baru saja mengenal tentang saham karena ada kantor sekuritas yang buka cabang di palangkaraya. Ya udin deh, jadinya nabung saham ples sekalian trading juga. Imbal hasilnya jauh banget kalau dibandingkan nabung di bank.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul. Kalo nabung2 d bank untuk dana darurat gpp, kalo ada apa2 bisa cepet cairnya..

      Hapus
  4. Kalau aku baru tahap investasi emas mbak, belum merambah ke reksadana. Mumgkin kedepannya bisa menjadi pilihan juga, apalagi ada aplikasi investasi BIBIT ini ya, jadi memudahkan untuk melakukan investasi.

    BalasHapus
  5. Wah, terima kasih infonya. Nambah lagi pilihan instrumen investasi. Hari gini memang harus mau belajar literasi keuangan

    BalasHapus
    Balasan
    1. He em setuju. Dan nggak bisa mengharapkan nabung di bank utk masa depan. Keburu tergerus inflasi..

      Hapus
  6. Artikel untuk semakin melek dengan yang namanya investasi ya..
    benar sekali.
    Ingin seperti apa kita hidup di masa tua, mulai sekarang harus dipersiapkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mba. Makanya saya semangat belajar nih ttg literasi keuangan..

      Hapus
  7. benar sekali mbak ima, jadi generasi sandwich itu nggak enak, aku mengalaminya
    makanya aku juga mulai belajar investasi, masih memilih emas sih..
    tapi setelah baca ini aku kok jadi pengen punya reksadana juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Suamiku pun mbak dk, meskipun nggak sandwich2 amat sih. Nggak apa2 mbak dk, yang penting menentukan tujuan investasinya dulu lalu belajar ke instrumenny.. Pelan2 yg penting skrg sudah ada tabungan

      Hapus
  8. Bisa banget yaa ini buat dibaca-baca sebagai pengetahuan bagi yang sedang belajar investasi dan melakukan investasi. Bisa jadi pilihan dan pertimbangan.

    BalasHapus
  9. Awalnya masih ragu2 mau ikut reksadana walopun udah coba tanya sana sini. Tapi baca artikel ttg BIBIT bikin auto pengen cepet buka akun di situ dan mulai investasi dikit2 deh. Sesuai pepatah sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit. Yeayyy

    BalasHapus
  10. Quotenya mantul mbak ima, "Never depend on single income. Make an investment to create a second source" - Warren Buffet .

    Memang benar sekali tidak hanya butuh satu keranjang tapi sebaiknya bisa lebih dari itu untuk menghasilkan telur-telur.

    Aku baru investasi dalam bentuk emas aja ni mbak ima, selebihnya memang baru mendengar dan tentu saja belum tahu caranya.

    Dengan tulisan mbak ima ini, jadi sedikit ada gambaran kalau mau berinvestasi selain emas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emas juga bagus ko. Disesuaikan dgn tujuan investasinya aja. Hehe..

      Hapus
  11. Mbak ima, kok aku belum paham ya sama simulasinya. Kita investasi 4.000.000 terus yg didapat 3800 unit itu apa? Jadi pengen tahu bgt deh sama bibit dan Reksadana ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu lembar unit investasinya mba. Sama kayak saham nih, misal 100rb kita dapat 1 lot saham.. hehe. Bingung kah?

      Hapus
  12. Mainannya cakeep niih...kak Ima.
    Iyaya, investasi di zaman sekarang adalah sebuah cara cerdas untuk membuat kita semua "menabung" yang bermanfaat.

    Dengan apps BIBIT, investasi menjadi lebih mudah dan bisa dilakukan siapa aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi masih newbie nih mba leen. Mau nabungin uang sekolah anak dsini aja supaya nggak tergerus inflasi

      Hapus
  13. Wah trims mbak, newbie banget aku di reksadana DLL ini. Baca-baca info ini terasa tercerahkan banget pengetahuanku terimakasih

    BalasHapus
  14. Daripada duit hanya disimpan di tabungan, mungkin memang akan lebih diinvestasikan ya.. Bagi orang awam seperti saya memang masih harus banyak belajar tentang investasi. Makasih atas penjelasannya tentang reksadana.

    BalasHapus
  15. Aku pun sekarang berusaha investasi untuk mempersiapkan dana hari tua, Mbak. Selama ini di emas dan tabungan aja. Sekarang pengen nyoba instrumen lain. Jadi tertarik dengan Bibit deh. Nanti coba aplikasinya ah.

    BalasHapus
  16. Bibit ini sudah terkenal sekali ya untuk pemula yang ingin bermain saham. Karena top uo awalnya yang hemat, anak muda pun bisa bermain saham.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul. Mulai 10k udah bisa nabung di reksadana

      Hapus
  17. Pas banget infonya. Saya baru aja diinfo teman tentang BIBIT

    BalasHapus
  18. Wah aku lagi coba Bibit nih, thanks banget tulisannya nambah-nambah wawasan buat aku yang masih meraba-raba, hehe.

    BalasHapus