Pengalaman Icip-Icip Kuliner di Korea Selatan

Tahun 2010 lalu, aku berkesempatan untuk mengunjungi Korea Selatan bersama beberapa teman kampus untuk menghadiri symposium di Seoul National University dalam acara Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS) yang diadakan oleh organisasi International Pharmaceutical Students Federation (IPSF).

Saat itu, aku belum menjadi penggemar drama Korea seperti sekarang dan belum terlalu mengenal dunia Kpop. Jadi ya blank banget lah waktu itu tentang Korea Selatan, aku banyak mendapat informasi dari ayahku yang sudah pernah kesana sebelumnya.


Beliau memberi informasi terkait transportasi dari bandara Incheon ke kota Seoul, berapa biayanya, tempat perbelanjaan disana dan beberapa tempat wisata yang sering dikunjungi. Sebagai modal saat ada free time disela-sela kegiatan symposium. Hehe.

Untuk makanan, ayahku sudah mengingatkan untuk berhati-hati karena banyak makanan tidak halal dan tidak ada penandanya. Mayoritas orang KorSel juga tidak bisa berbahasa Inggris. Beliau juga mengingatkan untuk tidak jajan sembarangan, meskipun disana sangat terkenal dengan street foods-nya lebih baik makan apa yang disediakan oleh kampus saja karena aku sudah mengajukan request untuk makanan halal.

Aku juga tidak begitu paham dan mencari tau tentang makanan disana karena ada seorang teman yang berangkat bersama kesana merupakan penggemar berat Kpop, dia yang sibuk ingin mencoba ini itu seperti yang selama ini ia tonton baik di drama Korea maupun variety show. Aku manut-manut wae wes, sing penting halal.


Yang aku tau, makanan khas Korea itu terkenal dengan cita rasa yang asam dan bumbu yang kuat. Tapi, aku tidak menyangka kalau banyak jenis makanan khas sana yang tidak cocok dengan lambungku. Rasa pedas plus asam yang sangat strong membuat maag-ku kumat saat berada disana dan harus (sorry) muntah-muntah karena asam lambung yang sering naik.

Me, 10 years ago! LOL
Setelah 10 tahun lalu mengunjungi negeri ginseng, ternyata masih ada beberapa kuliner yang wujud dan rasanya terpatri dalam ingatanku. Mereka adalah :

1. Tteokbokki

Saat pertama tiba di bandara Incheon, kami mencari-cari sesuatu yang bisa mengisi dan mengenyangkan perut kami yang saat itu kelaparan. Ingat sekali makanan yang kami pesan waktu itu adalah tteokboki. Ini menjadi makanan Korea pertama yang aku coba selama hidupku. Memorable banget jadinya kan.

Source : mykoreankitchen.com
Tteokbokki adalah berasal dari tepung beras yang sudah diolah menjadi potongan kecil-kecil berbentuk batang atau silinder kemudian dimasak bersama bumbu gochujang yang rasanya pedas manis.

Bagiku sendiri, meskipun bau bumbunya menyengat sekali tapi rasanya enak untuk dimakan. Tekstur dari tteok-nya sendiri kenyal dan satu porsi itu banyak sekali sehingga kami langsung kekenyangan setelah habis memakannya.

2. Kimbab

Saat akan menghadiri acara di kampus, pagi hari kami dibagikan kotak makanan untuk sarapan di bus. Karena letak kampus dan homestay waktu itu cukup jauh jadi harus menggunakan bus menuju ke kampus.

Source : idntimes.com
Ingat sekali waktu itu aku duduk di sebelah teman sekelompokku yang berkewarganegaraan Thailand. Ketika membuka kotak bekal, aku menemukan nasi berbalut nori yang dipotong bulat-bulat dengan isian sayur dan daging di dalamnya. Mirip-mirip sushi tapi kok tidak mirip dan ternyata oh ternyata namanya kimbab.

Melihat teman-teman lain yang makan makanan tersebut dengan lahap dan cepat, aku pun segera ingin mencobanya. Tapi teman sebelahku mencegah dan mengatakan kalau daging yang ada di dalamnya adalah daging babi. Huhu.

Bingung karena tidak ada makanan lain yang bisa dimakan, lalu temanku itu dengan baik hati menawarkan untuk membersihkan kimbab milikku dari daging babinya dan aku memakan bagian yang kira-kira bisa dimakan.

Bermodal bismillah, aku pun memakan kimbab tanpa daging. Hanya nasi dan sayurannya yang menurutku bumbunya kurang berasa serta tidak mengenyangkan meski sudah memakan berpotong-potong kimbab, lol.

3. Naengmyeon

Ini adalah makanan ter-absurd yang pernah aku coba selama di Korea Selatan. Saat itu aku mencoba menu ini pada waktu istirahat di kantin Seoul National University. Senang bukan main saat tau menu hari itu adalah mie! Haha.

Wah sudah terbayang rasa Indomie rebus dengan kenikmatan hakiki dari bumbunya yang sulit untuk ditolak. Semangat nih antri untuk mendapatkan semangkuk mie hangat tersebut.

Namun aku terheran-heran saat ahjumma yang menyediakan makanan di atas nampanku menambahkan beberapa butir es batu pada mie hangat tersebut. Yaaahhh! Ambyar semua bayangan makan mie berkuah dengan asap yang mengebul-ngebul.

Baca tentang : Imajinasi Dalam Kdrama

Source : idntimes.com
Saat itu aku duduk satu meja bersama group leader-ku yang orang Korea. Ia menjelaskan kalau makanan tersebut bernama naengmyeon dan biasa disajikan di musim panas seperti saat aku disana.

Rasanya? Haha, ternyata sangat jauh berbeda dengan yang ada dalam benakku. Bumbu kuahnya cenderung light alias tawar, ditambah potongan es batu yang membuatnya terlihat unusual. Cobain aja deh makan mie, pakai kuah hangat tapi ditambah es batu.

4. Nasi Kimchi

Makanan ini nih yang membuat lambung dan perutku menjadi tidak karuan. Walaupun wujudnya menggiurkan seperti sayuran yang dimasak dengan bumbu balado, rasanya ternyata tidak cocok untukku.

Source : mykoreankitchen.com
Satu-satunya makanan khas Korea yang aku tau sejak berada di Indonesia hanyalah kimchi. Penasaran banget sama makanan ini karena sering sekali disebut-sebut sebagai menu wajib di Korea. Saat tau salah satu menu hari itu adalah nasi kimchi, semangat '45 untuk segera melahapnya.

Kimchi adalah jenis asinan sayur yang difermentasi dan diberi bumbu pedas. Nah, sudah terasa asam karena hasil fermentasi lalu ditambah dengan bumbu pedas yang sangat kuat langsung membuat asam lambungku naik dalam waktu singkat.

Mungkin harusnya aku memakan sesuatu yang lain dulu ya baru makan nasi kimchi ini, tapi mau dikata apa kalau menu utama pada waktu itu adalah nasi kimchi.

Gara-gara maag kumat sampai beberapa kali mengeluarkan isi perut, aku kapok mencoba si kimchi biar kata seluruh dunia makanan ini enak dan segar. Sampai sekarang, aku belum pernah lagi mencoba makanan iconic Korea Selatan ini.

5. Ramyeon

Aku dan teman-teman mencicipi ramyeon ini ketika kami sedang mencari-cari tempat makan di dekat stasiun kereta bawah tanah. Randomly menemukan kedai makan kecil dan masuk ke dalamnya.

Awalnya, aku dan temanku ingin memesan nasi goreng tapi pemilik restonya melarang karena melihat kami menggunakan hijab. Dengan menggunakan bahasa tubuh dan isyarat, jelas sekali bahwa beberapa menu disana termasuk nasi goreng yang akan kami pesan tidak halal.

Terus makan apa dong?! Saat menunjuk kata ramyeon, ahjumma pemilik kedai tersebut mengangguk-angguk sambil menaikkan kedua jempolnya. Tanda bahwa makanan tersebut bebas dari bahan-bahan yang tidak halal.

Source : idntimes.com
Akhirnya, kesampaian juga makan ramyeon langsung di Korea Selatan. Sebagai penggemar mie, rasanya senang sekali karena ramyun yang memiliki visual menggugah selera ini benar-benar enak dan berbeda dengan naengmyeon yang sebelumnya aku makan di kantin kampus. Hehe.

6. Dongtae Jjigae

Dari tadi aku bercerita kalau selama disana makanan yang aku coba rasanya cenderung tawar, memang benar di lidahku terasa ssperti itu. Jadi jangan berharap menemukan makanan yang rasanya variatif seperti di rumah makan Padang.

Tapi, ada makanan yang begitu nikmat saat aku coba yaitu sup ikan yang direbus bersama berbagai macam sayuran. Kaldu ikan dan ikannya itu enak sekali rasanya, aku dan teman-temanku sepakat kalau makanan yang kami makan di kedai sekitar sungai Han itu adalah salah satu yang terbaik selama kami disana.

Source : mykoreankitchen.com
Dongtae jjigae adalah nama sup ikan tersebut, makanan ini adalah rekomendasi dari group leader yang menemani kami berjalan-jalan di sekitaran sungai Han yang tersohor itu.

Sekembalinya ke Indonesia, baru aku aktif menonton drama Korea karena sebelumnya sudah pernah kesana. Menontonnya membuatku sedikit banyak bernostalgia. Semakin kesini, jumlah Kpopers dan Drakorian pun meningkat. Rumah makan ala Korea pun menjamur dimana-mana.

Berhubung teman-teman sepermainanku banyak juga yang terjangkit virus Korea, kami sering mencoba kuliner-kuliner Korea Selatan yang ada di Indonesia. Menurutku, rasa masakan makanan Korea di dalam negeri jauh lebih berasa dibandingkan dengan saat aku makan langsung di Korea sana. Haha. Mungkin bumbunya sudah disesuaikan dengan selera orang Indonesia.

Beberapa makanan khas Korea yang sebelumnya tidak sempat aku icipi ketika berada disana dan aku coba di Indonesia adalah bulgogi, rappokki, bibimbab, jjangmyeon dan yangnyeom chicken.

Menurutku makanan Korea itu unik karena memiliki cita rasa berbeda dengan masakan di negara lain, dari aroma masakannya saja bisa langsung tau kalau itu adalah makanan Korea. Memang masing-masing negara punya khasnya tersendiri ya. Hehe.

Walaupun dulu selama disana aku seperti tidak terima dengan rasa khas kuliner Korea Selatan karena lidah ini terlalu Indonesia, aku tidak kapok kok untuk sesekali kembali makan makanan tersebut jika diberi kesempatan untuk mengunjungi Korea Selatan lagi.

Sukabumi, 20 Juni 2020

Posting Komentar

40 Komentar

  1. Wah mantap mbak ima..
    Sudah pernah ke korea..
    Pasti berkesan ya, makan makanan korea di korea nya langsung

    BalasHapus
  2. Wah senengnya bisa icip makanan Korea Selatan langsung di negaranya. Aku belum pernah ke Korsel, tapi karena anakku penggemar makanannya jadi sudah beberapa kali kami makan menu ini di restoran Korea di Jakarta. Memang mesti hati-hati dengan kehalalannya sih...dan yang pasti memang sepertinya sudah disesuaikan dengan lidah orang sini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, saya abis pulang dr korea makan makanan korea di Indo malah jd suka. Hehe

      Hapus
  3. Beda nggak mbak ima, makanan korea di korea dengan makanan korea di Indonesia? Sejujurnya aku belum pernah makan makanan korea kayak gini. Yang di seputaran Indonesia aja belum nyicip apalagi ke korea... hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bedaaa, yg d korea makanan'y kayak kurang garem gitu. Kalo di Indo malah maknyus udh d sesuaikan lidah org Indo. Hihi..

      Hapus
  4. Menu nomor 5, kelihatannya enak kalau dimakan pas musim hujan ya.

    BalasHapus
  5. Wah senang sekali ya mbak bisa jalan-jalan ke Korea. Saya jadi kepengen bisa ke sana juga. Iya mbak, kalau lagi travelling itu yang tidak boleh ketinggalan adalah wisata kulinernya. Saya juga begitu kalau pergi ke suatu tempat pasti tidak lupa cari kulinernya juga. Sepertinya menunya unik-unik ya mbak. Saya jadi penasaran dengan ramyeonnya itu, ingin tahu bagaimana sensasi pedas dari menu ini... .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asyik Mba kalo ada kesempatan dan bisa kesana, salah satu destinasi favorit di Asia juga kan Korea Selatan itu. Hmm.. Sekarang banyak ya dijual2 ramyeon2 yang kata'y ori kayak yg d Korea, tp sensasi makan di negara'y lgsg tentu beda. Hoho

      Hapus
  6. Mirip dengan Jepang ya, Mbak. Kebanyakan citarasa makanan disini adalah minim rasa. 味が薄いです, aji ga usui desu, begitu sebutannya. Nah, iya, akupun juga awalnya heran, bagaimana makan mie dengan kondisi dingin. Ternyata setelah merasakan musim panas disini, baru bisa merasakan nikmatnya makan mie dingin. :B

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi d jepang juga ada mie dingin kah? Mungkin saya waktu itu masi culture shock, kalau udah beberapa x makan seperti'y akan terbiasa. Sayang waktu itu cuma nyobain sekali. Hehe

      Hapus
  7. Seneng ya mba bisa jalan-jalan ke Korea. Dulu saya suka penasaran dengan makanan Korea. Benar kata mba, emang lidah kita itu lidah Indonesia yang mungkin kurang cocok dengan masakan Korea. Bagi saya spicy banget. Saya sih makan kasakan Korea di tempat makan yang jual masakan korea di Surabaya, hehehe. Kadang juga suka beli ramen di minimarket terdekat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa kaan pedasnya itu nampol dan tajem banget. Lgsg mules saya. Wkwk.. Tapi lama2 terbiasa juga dan bisa nikmatin

      Hapus
  8. Balasan
    1. Asyik Mba, pengen kesana lagi sama keluarga. Semoga kesampean. Haha..

      Hapus
  9. Saya belum pernah ke korea. Paling suami aja yang pernah pas dinas kantor. Suami cerita pas di korea jadi susah makan karena khawatir ga halal. Akhirnya cuma berani makan makanan laut sama popmie yang memang udah dibawa dari Indonesia,hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huhu dulu cupu, gak bawa popmie saya padahal bermanfaat bgt tuh klo lagi susah cari makan disana. Wkwk

      Hapus
  10. Thankiss mbak sharingnya, jadi tahu makanan halal korea kaya apa bentuknya, secara saya tahunya mie ramen itu mbak, sudah pernah makan juga, hahaha. Untuk lainnya belum

    BalasHapus
  11. tteokbokki itu kesukaan aku, tapi halal itu mba beli di pinggir jalan korea gitu, apa cari yang ada tulisan halalnya? haha. pengen banget cobain ramen di korsel langsung, fish cake jajan rebus yang ada di korea, pengen semua dicobain, tapi ya itu tadi takut gak halal haha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, was2 saya juga selama disana mikirin makanan. Untungnya disana byk menu yg isi'y sayur2an doang, pasti halal tp jd vegetarian. Haha

      Hapus
  12. Walo sekalipun belum pernah nyicip makanan korea, sepertinya saya bakalan suka. Apalagi kalo rasanya yg agak hambar, gak terlalu tajam seperti masakan indo. Selera saya bgt itu mah 😂 cuman gak tau kalo nemu yg asem dan pedas, soalnya asam lambung saya jg sukat kumat. Mungkin dengan mencoba masak sendiri, baru bisa nyicip beneran kali yah 😂.

    Mie dingin itu bikin saya jadi inget es buah yg isinya mie jeli dan rumput laut mungkinkah teksturnya seperti itu mba? Mungkin beda di rasanya aja yah, yg gak mungkin manis kyk es buah 😂😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jd cocok bisa jd engga tuh mba. Bumbu mereka khas gitu, dr bau'y lgsg tau klo itu pasti makanan korea.

      Yg asem dan pedas mending d hindari buat yg ada maag. Nanti jadi kayak saya 😅

      Haha, susah d deskripsikan mie dingin itu. Mungkin bisa d coba dg indomie pake es batu.

      Hapus
  13. Beberapa jenis makanan yang mbak tulis itu aku udah pernah cicipin. Ada yang cocok sama lidah sendiri. Ada juga yang nggak.

    Yang saya nggak bisa makan itu kimchi. Nggak ngerti deh di mana enaknya. Beeerkali-kali coba, tetep aja nggak bisa menikmati ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk sama kayak saya berarti mba. Gak ngerti dimana kenikmatan makan kimchi seperti yg org2 bilang

      Hapus
  14. Saya juga waktu itu pernah beli kimchi yang dijual dalam kemasan di Indonesia. Ternyata rasanya tidak sesuai yang saya bayangkan. Jadinya dibuang deh. Hiks.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha bayangin'y sambalado yg kek d rumah makan padang mesti ya

      Hapus
  15. Aku rasa memang sangat sulit mencari makanan yang pas di lidah dan halal di sana. Kalau nonton2 drakor, di pinggir2 jalan itu bahkan ada sosis darah yang jelas gak halal. Di Malaysia aja ada tempat2nya yang halal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. He em bener banget, klo nonton drakor kayak'y semua makanan enak. Tapi asli'y susah bener cari makanan halal disana

      Hapus
  16. Meski belum pernah ke Korsel tapi pernah makan di sebuah resto yang khusus menyajikan masakan Korea. Unfortunately the taste didn’t fit my taste bud. Aku lebih pilih masakan Jepang daripada masakan Korea hehehe. Tapi suamiku suka banget sama Kimchi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sama korean food agak jauh sama taste bud aku, tp gara2 sering makan sama temen2 di indo terbiasa juga sih. Entah karena rasanya udh d sesuaikan juga sama dsini. Hehe

      Hapus
  17. iya kimci emang asem pedes. aku sm suami malah doyan dan skrg beli online nyetok di kulkas mulu haha. enaknya dicampur indomie mbak kimci tuh hih..smg bs makan di korea langsung ah

    BalasHapus
  18. Korea mmg amazing, selain k-dramanya yang membius dan mengubek2 perasaan. Mrk juga sering menunjukkan kuliner khas mereka di drama ataupun film. Saya akhir2 ini suka bgt makan kimchi, skrg kan di indo mudah bgt belinya di alfa midi juga jualan. kalau stoknya ada langsung beli. kimchi enak dimakan sama nasi putih, mie instan, dan dibuat nasgor

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, seru ya mba makan makanan ala2 negara lain. Sesekali makan makanan negara sebelah. Hoho

      Hapus
  19. cerita nya menginspirasi saya untuk mencicipi makanan korea

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah enak-enak kok makanan Korea, tergantung selera masing-masing juga sih ya..

      Hapus
  20. Aneh dan unik nama-nama nya. Gimana ya dengan rasanya mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rasanya bermacam-macam, ada yang pedas aja, pedas asam. Yang jelas cita rasanya beda banget sama masakan Indonesia. Hihi..

      Hapus