Bagi seorang blogger dan pekerja remote seperti saya, laptop merupakan teman sehari-hari yang sangat berharga. Beberapa waktu lalu, saya sempat panik karena bestie saya ini terkena serangan malware. Merasa bodoh dan bersalah dong ya, kok bisa sampai disusupi si malicious software ini?!
Dalam tulisan kali ini, saya akan membagikan pengalaman saya ketika mendapati laptop saya kena Malware dan apa-apa saja yang saya lakukan untuk menyelamatkan data-data saya di laptop. Mae frens yang membaca artikel ini harus berhati-hati, jangan sampai melakukan kesalahan yang saya lakukan saat itu.
Gimana Awal Mulanya?
![]() |
Tangkapan layar laptop saya saat terserang malware |
Malam itu, seperti biasa saat sedang senggang yang saya lakukan adalah membuka laptop untuk menulis artikel di blog. Ceritanya saya lagi ikutan challenge menulis setiap minggu, berhubung deadline-nya masih lama, saya ingin segera menyelesaikan artikel saya supaya bisa mengerjakan hal lainnya.
Ndilalah, kok saya nggak bisa masuk ke blog saya yang berbasis di Wordpress ya? Bisa sih masuk ke dashboard-nya, tapi saya nggak bisa ngapa-ngapain lantaran selalu muncul pop-up verifikasi dari Cloudflare.
Kok tumben? Biasanya nggak gini, deh! Batin saya udah merasa ada sesuatu yang janggal, tuh. Saya coba back dan masuk kembali, hasilnya masih sama. Muncul lagi itu pop-up verifikasi yang nggak mau hilang dari screen Wordpress saya.
Baca tentang: Kerja 2 Jam Sehari Sebagai VA, Fakta Atau Janji Manis?
Bodohnya, saya termakan juga tuh dengan si pop-up nyebelin yang muncul terus-terusan itu. Yaudah lah saya verifikasi, mungkin ada perubahan baru atau gimana lah yaa di sistemnya. Wkwk. Kagak paham kan kita, jadi yaudah coba ikutin aja.
Eh, setelah saya verifikasi saya tetap nggak bisa mengoperasikan blog saya. Ih, ngeselin banget! Lantas, saat pop-up verifikasi muncul, saya coba klik-klik di sembarang tempat (di luar kotak pop-up tersebut) dan berhasil masuk ke bagian komentar blog.
Akan tetapi yang terjadi selanjutnya, si Cloudflare tadi meminta saya untuk meng-copy paste kode ke Windows+R. Katanya untuk extra verification. Naon deui sih ya?! Namun, berhubung hosting saya emang pakai Cloudflare ini, saya nurut-nurut aja deh. Inilah kebodohan saya berikutnya yang ternyata sangat fatal!
Panik Karena Tau Laptop Saya Disusupi Malware!
Setelah meng-copas kode yang diberikan tadi dan menekan enter di Windows+R, tidak ada suatu hal pun yang terjadi. Biasa aja, dan sebelnya saya tetap tidak bisa mengoperasikan blog saya. Saya sadar ada sesuatu yang tidak beres ketika saya tetap diminta untuk melakukan verifikasi dan extra verifikasi dengan memasukkan kode-kode yang saya nggak paham itu.
Akhirnya, saya kirim tangkapan layar di laptop saya ke Kak Risna, yang lebih paham dunia per-IT-an dan per-Wordpress-an. Saya ceritakan juga apa yang terjadi dan saya lakukan. Nggak lama kemudian Kak Risna menelpon saya dan mengatakan kalau kemungkinan laptop saya terkena serangan malware!
Jreeenggg... Panic at the disco! Hyaahh... Aku kudu piye?! Panik, deg-degan dan takut. Itu sih yang saya rasakan saat pertama mendengar berita buruk dari Kak Risna. Untungnya, beliau menginstruksikan beberapa hal untuk mencegah pencurian data dari laptop saya.
Setelah melakukan hal-hal yang disebutkan oleh Kak Risna, baru saya merasa sedikit tenang dan legowo atas kejadian yang tak terduga ini.
Saya mencari informasi melalui ChatGPT soal kode-kode yang diminta untuk dirunning di laptop saya. Menurut AI, ini merupakan malware kelas Remote Code Execution (RCE). Kode-kode yang diberikan kepada saya dimaksudkan untuk:
- Mengunduh perintah dari internet
- Mengeksekusi langsung tanpa validasi
- Disamarkan agar sulit dibaca
- Menggunakan teknik umum dalam serangan fileless malware atau PowerShell-based attack
Hadeeh! Untungnya saya cepat sadar dan segera menyelamatkan file-file serta akun-akun saya yang terlogin di laptop tersebut.
Sekilas Informasi Mengenai Malware
Malware sendiri merupakan singkatan dari malicious software, yang artinya perangkat lunak jahat. Singkatnya, malware itu seperti “penyakit” bagi laptop atau komputer. Of course yang buat orang-orang jahat, untuk merusak sistem, mencuri data, atau mengambil alih kendali perangkat tanpa seizin pemiliknya.
Ada banyak jenis malware, misalnya virus, trojan, spyware, dan ransomware. Masing-masing punya cara kerja dan tingkat bahaya yang berbeda. Langsung keinget film-nya Im Si Wan yang judulnya Unlocked. Hiiiyy!
Bagaimana Malware Menyerang Perangkat?
Malware bisa masuk ke perangkat atau laptop kita lewat berbagai cara. Misalnya, contoh aja ya.. saat Teh Okti blogger Cianjur nggak sengaja mengunduh file dari situs yang tidak aman, membuka email mencurigakan, atau mengklik tautan yang terlihat aneh.
Setelah masuk, malware bisa langsung bekerja diam-diam. Ia bisa memperlambat laptop, memunculkan iklan-iklan aneh, mencuri data pribadi, atau bahkan membuat kita kehilangan akses ke semua file di laptop. Ini membuat Teh Okti nggak bisa memandangi foto-foto anaknya yang tersimpan di laptop. Padahal, anaknya lagi mondok di Gontor. Hiks! Pasti sedih kaann..
Meskipun awalnya hanya terasa seperti laptop jadi lambat atau agak aneh, malware bisa membawa kerugian yang jauh lebih besar. Data penting seperti password, foto pribadi, atau informasi keuangan bisa dicuri.
Beberapa jenis malware bahkan bisa mengunci semua file di laptop dan meminta “tebusan” agar bisa dibuka kembali. Karena itulah, penting sekali untuk tahu cara mencegah dan mengatasi serangan malware sejak awal.
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Laptop Terkena Serangan Malware?
Lalu, kalau sudah kejadian seperti yang saya alami kemarin-kemarin, apa yang harus dilakukan? Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, Kak Risna memberikan beberapa instruksi untuk menyelamatkan laptop dan data-data penting saya:
Mematikan Koneksi Internet
Hal pertama yang harus dilakukan adalah buru-buru, segera, cepat memutuskan koneksi internet. Saat itu, saya langsung menonaktifkan sambungan Wi-Fi ke laptop. Tujuannya adalah agar malware tidak bisa mengirim data keluar atau menyebar lebih jauh.
Beberapa jenis malware bisa mencuri informasi atau mendownload file tambahan dari internet. Jadi, putuskan dulu koneksi internetnya sebelum malware bekerja lebih jauh dan memperparah kondisi laptop kita.
Keluar dari Semua Akun Penting
Saya juga diminta untuk keluar dari akun-akun penting yang ter-login di laptop. Email, Canva, Spotify, media sosial, semua deh yang udah login di laptop ini saya logout-kan. Setelahnya, saya login kembali menggunakan ponsel dan mengganti semua password-nya.
Tujuannya ya agar hacker yang menjalankan malware di laptop saya tidak bisa mencuri data-data saya.
Menginstall Ulang Laptop
Untuk memusnahkan malware yang kita nggak tau menyusup di mana di laptop, langkah terakhir yang saya lakukan adalah menginstall ulang sistem operasi Windows di laptop saya. Tentunya, file-file penting sudah harus di-backup dulu.
Selain ketiga cara yang saya lakukan di atas, cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan masuk ke Safe Mode. Cara ini membuat kondisi khusus di mana laptop hanya menjalankan program dan sistem dasar. Dalam mode ini, malware biasanya tidak bisa aktif atau bekerja dengan leluasa. Caranya cukup mudah, biasanya dengan menekan tombol tertentu (seperti F8 atau Shift + Restart) saat laptop dinyalakan.
Cara terakhir adalah dengan menggunakan software antivirus atau anti-malware yang terpercaya, seperti Windows Defender, Malwarebytes, atau antivirus lainnya. Selanjutnya, lakukan pemindaian penuh (full scan) agar semua bagian laptop diperiksa. Biarkan program ini mendeteksi dan menghapus file berbahaya.
Cegah Serangan Malware, Jangan Ulangi yang Pernah Saya Lakukan!
Semoga pengalaman saya ini bisa menjadi catatan untuk teman-teman semua supaya bisa menghindari serangan malware ya! Beberapa hal penting yang bisa saya sampaikan untuk mencegah serangan malware adalah:
- Tidak sembarangan mengklik tautan atau file, termasuk memasukkan kode lalu mengikuti instruksi run-dialog.
- Menginstall antivirus yang selalu update
- Update sistem operasi dan aplikasi secara berkala untuk memperketat keamanan
- Berhubung malware di kasus saya muncul pertama kali saat membuka Wordpress, jangan lupa untuk selalu update plugin karena plugin yang tidak up-to-date memperbesar kemungkinan menjadi jalan masuk malware
- Backup data secara rutin
Ada yang pernah punya pengalaman serupa? Apa yang kalian lakukan saat itu? Yuk, share di kolom komentar!
0 Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya 😊 yang mau ngobrol-ngobrol terkait artikel di atas, yuk drop komentar positif kalian di kolom komentar.
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya, Frens! 😉
Satu lagi, NO COPAS tanpa izin ya. Mari sama-sama menjaga adab dan saling menghargai 👍