Memulai Podcast dari Nol, Bermodal Peralatan Sederhana dan Koneksi Internet

memulai podcast dari nol

Selain menulis di blog, hobi yang biasa saya lakukan dari rumah adalah memproduksi konten audio berupa podcast bersama teman-teman. Berawal dari iseng-iseng, ternyata perjalanan ngonten saya di podcast berlanjut hingga sekarang.

Pertama kali mengetahui tentang podcast adalah di akhir tahun 2020. Saat itu, pandemi lagi parah-parahnya. Lock down, PPKM dan social distancing gencar digaungkan. Mau nggak mau, semua orang dipaksa untuk melakukan aktivitas dari rumah, termasuk bersosialisasi.

Podcast pun menjadi salah satu platform yang dapat menjembatani kebutuhan sosialisasi banyak orang. Melalui konten audio ini, orang-orang bisa berinteraksi, sharing dan seru-seruan tanpa harus tatap muka. Modal utamanya hanya satu, koneksi internet yang lancar dari internet provider.

Podcast adalah bentuk konten audio digital yang dapat didengarkan secara online.

-pengertian podcast

Sebagai ibu rumah tangga, berkegiatan di rumah sudah menjadi hal yang biasa bagi saya. Namun, sebagai seorang ekstrovert, saya melihat celah untuk bisa menyalurkan hobi bersosialisasi saya melalui podcast.

Nggak hanya sekadar ngobrol ngalor ngidul seperti di telepon, melalui podcast kita bisa berbagi cerita atau informasi yang mungkin bermanfaat bagi orang lain. Mirip-mirip lah seperti menulis di blog, hanya berbeda cara penyampaiannya.

Memulai Podcast dari Nol

Melihat peluang besar dari konten audio yakni podcast yang di tahun 2020 lalu belum sebanyak sekarang peminatnya, saya menghubungi dua teman dekat saya, Erryn dan Evita. Tanpa basa basi, saya mengajak mereka berdua untuk membuat podcast.


Nggak pakai lama, mereka pun mengiyakan ajakan tersebut. Saya, Erryn dan Evita lalu mulai mencari nama yang cocok, hingga akhirnya menggunakan "Coffee And Pie Podcast" sebagai nama dari podcast kami.

Coffee And Pie Podcast
Coffee And Pie Podcast, podcast pertama saya dan teman-teman

Podcast kami bertiga ini tidak memiliki niche khusus, karena niatnya memang untuk cuap-cuap seputar isu-isu terbaru aja. Selain itu, kami bertiga juga banyak membahas mengenai kenangan masa SMA, berhubung kami bertiga teman SMA. Beberapa topik yang kami angkat ke podcast adalah tentang keluarga, relationship, love, traveling dan cerita horror.

Selain ngonten bersama Coffee And Pie Podcast, komunitas drama Korea dan literasi yang saya ikuti, Drakor Class, juga membuat konten podcast. Tentunya, dengan senang hati saya ikutan ngobrol dan seru-seruan membahas drama Korea bersama teman-teman Drakor Class. Saya bahkan dipercaya untuk menjadi penanggung jawab podcast komunitas ini.

Drakor Class Podcast
Tampilan podcast Drakor Class di Spotify

Selain membuat jadwal, saya juga mengedit hasil rekaman sebelum akhirnya dipublikasikan. Saya memulai ini semua tanpa pengalaman. Meskipun hanya hobi, saya mencoba untuk belajar lebih banyak mengenai bagaimana proses produksi dan editing podcast yang baik. Pastinya ada keinginan lah ya supaya konten yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas.

Apa modal yang saya miliki ketika memulai perjalanan sebagai podcaster amatir? If you wanna know, hanya smart phone, headset sederhana dan koneksi internet dari IndiHome. Bahkan waktu itu, saya belum punya meja kerja seperti sekarang. Jadi saya menggunakan meja lipat lesehan untuk memproduksi konten-konten podcast.

Episode demi Episode Podcast bersama IndiHome

Sejak tahun 2020 hingga 2023, tak terasa sudah ratusan jumlah episode podcast yang saya produksi bersama teman-teman. Perjalanan membuat konten podcast saya dengan Coffee And Pie Podcast bahkan sudah sampai memenangkan beberapa lomba.

Sayangnya, karena kesibukan saya, Erryn dan Evita yang berbeda-beda, kami semakin sulit menemukan waktu untuk membuat konten bersama. Kami bertiga berada di kota yang berbeda dan memiliki pekerjaan yang juga tidak sama. Episode terakhir Coffee And Pie Podcast pun tayang di bulan Februari 2022 lalu.

Sementara itu, saya masih terus melanjutkan aktivitas produksi podcast bersama Drakor Class sampai sekarang. Ternyata, selain konten tulisan di blog, konten podcast yang isinya mengulas tentang drama Korea juga banyak peminatnya, lho!

Bersama internet provider IndiHome dari Telkom Indonesia, saya merasakan betul manfaat dari stabilitas dan kelancaran internet yang mendukung aktivitas produksi podcast. Di bawah ini adalah beberapa perjalanan yang bisa saya rangkum dari kegiatan saya bersama teman-teman memproduksi podcast dengan mengandalkan koneksi internet dari IndiHome:

1. Memenangkan Lomba Podcast

Salah satu pencapaian yang bisa saya banggakan dari kegiatan yang mulanya iseng-iseng ini adalah menjadi pemenang lomba podcast. Saya mengikuti beberapa lomba bersama Coffee And Pie Podcast. Dengan peralatan yang sederhana, kami bertiga berusaha membuat konten sebaik dan sekreatif mungkin.

Episode podcast Coffee And Pie
Episode podcast yang memenangkan lomba

Lomba yang sempat kami menangkan adalah:
  • Juara Harapan Nasional dalam Podcast Competition Bicara Makroprudensial oleh Bank Indonesia (2021)
  • Nominasi Juara Favorit dalam Podcast Competition #51project's It's Time to Show Your Podcast oleh Radio Budi Luhur (2021)

Masih teringat jelas bagaimana kami bertiga berupaya untuk mengumpulkan data, membuat skrip dan melakukan rekaman hingga berulang kali. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil rekaman yang terbaik. Berhubung peralatan yang kami gunakan sangat sederhana, kualitas audio yang baik menjadi hal yang sangat vital.

Saya pun harus mengkondisikan anak saya di rumah. Kami juga harus mencari waktu terbaik agar koneksi internet kami bertiga di tempat masing-masing stabil dan lancar.

2. Mengisi Siaran Radio "Johayo Show"

Dari podcast, ternyata kesempatan untuk mencoba hal baru datang. Saya bersama teman-teman Drakor Class bekerjasama dengan Radio Pelita Kasih (RPK FM) Jakarta untuk mengisi slot acara Johayo Show. 

Johayo Show Drakor Class
Siaran radio bersama classmate Drakor Class

Secara rutin selama setahun lebih, saya dan teman-teman bergantian mengisi acara Johayo Show yang tak hanya disiarkan melalui radio tapi juga live Youtube. Lagi-lagi, di sini koneksi internet yang lancar berperan penting dalam pekerjaan sampingan saya ini.

3. Mendalami Audio Editing

Sebelumnya saya berpikir kalau mengedit podcast itu ribet. Saya sudah pusing duluan ketika melihat audio wave yang bentuknya seperti detak jantung di monitor.

Namun, ketika saya yang cenderung perfectionist ini mendengar suara-suara yang sebenarnya bisa diperbaiki sebelum dipublish, gemes juga mau ngedit. Apalagi, konten podcast ini benar-benar mengandalkan kualitas suara untuk membuat pendengar betah.

Akhirnya saya belajar editing audio secara sederhana menggunakan dua platform. Pertama, saya menggunakan Audacity yang basisnya offline. Selain itu, saya juga belajar mengedit podcast dan mempublikasikannya menggunakan Spotify for Podcaster (dahulu bernama Anchor.fm) yang merupakan platform online.

Sekarang, saya sudah bisa menggunakan beberapa fitur yang membuat kualitas konten audio menjadi lebih baik dari sebelumnya.

4. Mengisi Kelas Editing Podcast

mengisi kelas editing podcast
Pengalaman mengisi kelas online

Pengalaman terakhir yang berkaitan dengan podcast yang juga baru untuk saya adalah mengisi kelas Editing Podcast. Padahal, saya merasa ilmu yang saya miliki tentang proses editing audio masih sederhana sekali. Akan tetapi, ternyata banyak teman-teman yang tertarik untuk belajar bersama.

Di kelas yang diadakan secara daring tersebut, saya sharing mengenai teknik editing podcast sederhana yang biasa saya lakukan. Saya juga mengenalkan fitur-fitur yang berfungsi untuk memperbaiki kualitas audio seperti untuk menghapus bagian yang tidak diinginkan, menyamakan suara, dan lainnya.

5. Memiliki Ribuan Pendengar

Meskipun bukan podcast pribadi, saya sebagai bagian dari podcast Drakor Class yang ikut membangun podcast ini dari awal, merasa senang sekali ketika jumlah pendengar kami terus bertambah.

Mulanya, kami tidak memiliki ekspektasi apa-apa. Akan tetapi, ternyata banyak juga penggemar drama Korea yang suka mendengarkan pembahasan mengenai drakor melalui podcast.

Pendengar Podcast Drakor Class
Jumlah pendengar podcast Drakor Class yang mencapai ribuan

Sejak diluncurkan di akhir tahun 2020 hingga saat ini, Drakor Class sudah meluncurkan hampir 120 episode. Jumlah pendengarnya sudah mencapai  hampir 7.000 pendengar. Mungkin memang belum sebanyak jumlah pendengar podcast-podcast ternama lain, tapi jelas ini sebuah pencapaian bagi kami.

Membuat Podcast Tanpa Pengalaman, Mulai dari Mana?

Berdasarkan laporan yang dirilis oleh agensi marketing We Are Social, berjudul Digital 2022: April Global Statshot Report, diketahui jumlah pendengar podcast di Indonesia adalah yang tertinggi kedua di dunia.

Setiap minggunya, setidaknya sebanyak 35,2% pengguna internet di Indonesia yang berusia 16 sampai 64 tahun rajin mendengarkan podcast. Di tahun 2022, diketahui persentase pendengar podcast di seluruh dunia mencapai 20,3%. Ini akan semakin bertambah dan jumlahnya diprediksi mencapai lebih dari 505 juta pendengar di tahun 2024.

Jadi, buat teman-teman yang ingin membuat konten audio berupa podcast, yuk mulai dari sekarang! Dari pengalaman saya mengelola podcast, kebanyakan pertanyaan adalah jika ingin membuat podcast, harus mulai dari mana? Bagaimana jika tidak punya peralatan yang memadai? Saran saya selalu... Mulai aja dulu!

Rahasia untuk maju adalah memulai!

-Mark Twain

Teman-teman bisa mengikuti langkah mudah dan praktis di bawah ini sebagai permulaan:

1. Tentukan Niche Podcast

Pertama, teman-teman bisa menentukan niche podcast. Mirip dengan awal mula ketika ingin mulai membuat blog. Tentukan satu topik yang benar-benar disukai dan dikuasai. Dengan menentukan niche blog di awal, akan mempermudah teman-teman dalam belanja ide konten tiap episode.

Jika melihat podcast yang sudah beredar saat ini, ada banyak sekali niche yang bisa dijadikan contoh. Review drama Korea, kesehatan, parenting, traveling, horror, komedi hingga perkembangan teknologi adalah sebagian contoh niche podcast yang sudah ada.

2. Membuat Ide Konten

Berikutnya, langkah selanjutnya adalah membuat ide konten sekaligus content plan. Topik apa yang akan dibahas untuk episode pertama, kedua dan seterusnya. Sebagai awalan, cobalah membuat daftar topik yang akan dibahas untuk 5 episode pertama.

Teman-teman bisa membuat skrip atau poin-poin mengenai pembahasan yang akan diangkat ke dalam rekaman. Selain itu, rencanakan setiap kapan podcast teman-teman akan tayang. Misalnya, setiap hari Minggu pagi. Mau tayang seminggu dua sampai tiga kali juga tidak masalah. Sesuaikan dengan jadwal teman-teman.


3. Menyiapkan Peralatan Rekaman

Menurut saya, memiliki peralatan rekaman yang mumpuni merupakan langkah yang sangat baik. Akan tetapi, jika teman-teman baru akan terjun membuat podcast, kalian bisa menggunakan peralatan sederhana dulu.

Seperti yang sudah saya ceritakan, modal awal saya untuk membuat podcast sederhana sekali. Hanya headset bawaan handphone, handphone-nya sendiri dan koneksi internet. Meskipun proses rekaman dan editing bisa dilakukan menggunakan platform offline, publikasi ke berbagai hosting podcast tetap membutuhkan koneksi internet.

Nah, dalam hal ini IndiHome merupakan pilihan terbaik. Koneksi yang lancar, cepat dan stabil membuat aktivitas ngonten kita semakin mudah. Jika teman-teman tertarik untuk memproduksi podcast dengan kualitas yang jauh lebih baik di kemudian hari, barulah pertimbangkan untuk mengupgrade peralatan rekaman.

4. Belajar Editing Audio Sederhana

Editing audio menurut saya penting untuk dilakukan. Tujuannya supaya kualitas audio yang akan dipublikasikan melalui podcast lebih baik dan nyaman didengar. Teman-teman bisa mulai dengan mempelajari teknik dasar editing audio.

Sebagai gambaran, di awal membuat podcast, saya belajar bagaimana menghilangkan suara-suara yang tidak perlu (seperti suara nafas yang agak keras, suara batuk, dan sebagainya). Di samping itu, saya juga belajar bagaimana membuat trailer podcast agar pendengar tertarik untuk mendengarkan isi podcast kita.


Bila perlu, tambahkan juga backsound dan transisi audio untuk mempercantik podcast yang diproduksi. Proses editing podcast bisa dilakukan menggunakan software gratisan seperti Audacity atau Adobe Audition. Bisa juga menggunakan beragam platform online yang tersedia.

5. Memilih Platform Hosting Podcast

Dari data yang diperolah di tahun 2022 lalu, diketahui bahwa jumlah pendengar podcast melonjak hingga 5 kali lipat dibandingkan tiga tahun lalu. Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Business of Apps, jumlah pengguna Spotify di kuartal III tahun 2022 mencapai 456 juta orang di seluruh dunia.

Hal ini menunjukkan bahwa Spotify masih menjadi pilihan utama orang-orang untuk mendengarkan podcast. Teman-teman bisa memilih Spotify for Podcaster untuk mengudarakan hasil rekaman yang sudah dibuat.

Selain itu, bisa juga dengan mempublikasikannya ke platform lain seperti Apple Podcast, Google Podcast, Pogo, atau Noice. Dari satu episode podcast, teman-teman bisa membagikannya ke berbagai platform untuk meningkatkan awareness pendengar terhadap podcast kalian.

6. Monitoring dan Evaluasi

Setelah mulai ngonten, jangan lupa untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala. Analisa pendengar melalui statistik yang ditampilkan oleh hosting podcast yang teman-teman pilih. Berapa rentang usia pendengar, apakah ada kenaikan statistik, dan lainnya.

Dengan melakukan monitoring dan evaluasi, teman-teman bisa mengetahui apa yang harus diperbaiki. Mungkin teman-teman harus merubah format podcast menjadi lebih menarik, atau hanya berbenah hal-hal kecil saja dari yang sudah ada.

Dari hasil evaluasi tersebut, akan terlihat juga bagaimana cara promosi yang efektif untuk meningkatkan jumlah pendengar. Tentunya, teman-teman ingin kan konten yang sudah dibuat dengan susah payah didengarkan oleh lebih banyak orang?

Mengapa Harus IndiHome?

mengapa haris indihome

Teman-teman tidak perlu takut untuk memulai membuat konten podcast. 1000 langkah pun diawali dari 1 langkah penuh keberanian. Seperti yang sudah saya ceritakan, saya membuat podcast awalnya hanya iseng-iseng aja, FOMO (Fear of Missing Out) ceritanya.

Namun ternyata, saya menemukan kesenangan tersendiri dari kegiatan cuap cuap berfaedah ini. Saya pun tidak malu memulainya dengan berbekal perlengkapan sederhana dan kuota serta koneksi internet. Seperti halnya nge-blog, saya bisa berbagi cerita, pengalaman dan ilmu yang saya dapatkan melalui podcast.

Thank's to IndiHome yang membuat kegiatan saya sebagai ibu rumah tangga semakin kreatif dan produktif. Sejak awal memutuskan untuk berlangganan internet di rumah, pilihan kami memang jatuh pada IndiHome.

Internet provider dari Telkom Indonesia ini memang dikenal memiliki jangkauan yang luas. Selain itu, koneksinya yang lancar dan jarang mengalami gangguan pun membuat saya mantap memilih IndiHome sebagai teman ngonten di rumah.

Tentang IndiHome

Nama IndiHome memang sudah tidak asing lagi, namun tidak ada salahnya saya jabarkan sedikit informasi mengenai internet provider ini. IndiHome merupakan salah satu layanan digital yang menyediakan berbagai layanan.

Teman-teman bisa memilih paket internet, telepon rumah, TV interaktif dan layanan tambahan lain yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Penyedia layanan internet dari Telkom Indonesia ini sudah tersebear ke seluruh wilayah di Indonesia.

Hingga saat ini, IndiHome terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan internet di masyarakat. Tidak heran, banyak sekali content creator yang memilih menggunakan layanan IndiHome di rumah, termasuk saya.

Alasan Menggunakan IndiHome

alasan memilih IndiHome
Tampilan modem IndiHome yang saya gunakan di rumah

Di rumah, saya memilih paket JITU 1-1P dengan kecepatan 40 Mbps. Harga yang harus dibayarkan setiap bulannya adalah Rp310.000,- belum termasuk pajak. Bagi saya, paket ini sudah dapat memenuhi kebutuhan saya dalam menggunakan internet di rumah.

Saya bisa internetan dengan puas menggunakan paket ini karena yang menggunakan internet di rumah hanya saya dan suami saja. Paket internet ini saya gunakan semaksimal mungkin untuk menunjang pekerjaan saya baik sebagai blogger maupun podcaster.

Adapun alasan-alasan mengapa saya dan teman-teman harus memilih menggunakan IndiHome adalah sebagai berikut:

alasan menggunakan IndiHome di rumah

1. Kecepatan Internet yang Tinggi

IndiHome menawarkan kecepatan internet hingga 300 Mbps. Bagi saya atau teman-teman yang sehari-hari bekerja menggunakan internet, kecepatan ini sangat memudahkan akses internet dengan kecepatan tinggi.

Dengan speed seperti yang ditawarkan IndiHome, aktivitas streaming video, bermain game online hingga bekerja dari rumah menjadi mudah dan lancar.

2. Beragam Pilihan Paket Internet

Internet provider ini juga menawarkan beragam paket internet, sehingga pengguna dapat memilih sesuai kebutuhan dan budget yang dimiliki. Paket internet yang disediakan oleh IndiHome antara lain:
  • Paket internet only
  • Paket internet + TV
  • Paket internet + TV + Telepon

Bahkan, saat ini tersedia juga paket IndiHome Study bagi teman-teman yang suka belajar dari rumah. Tersedia pula layanan tambahan yakni Add-On yang memberikan pengalaman terbaik dalam menggunakan internet.

Adapun layanan Add-On yang ditawarkan oleh IndiHome adalah sebagai berikut:
  • Wifi.id Seamless
  • Speed on Demand
  • Upgrade Speed
  • Wifi Extender
  • Upload Booster
  • Ultra Wifi

3. Ketersediaan Layanan di Seluruh Indonesia

Jaringan IndiHome sudah tersebar luas ke seluruh Indonesia. Pengguna internet dapat mengakses layanan internet dan berkonten ria dari mana saja di Indonesia.

4. Harga yang Kompetitif

Dengan harga yang kompetitif, saya bisa menggunakan internet dengan kecepatan tinggi tanpa perlu mengeluarkan biaya yang terlalu besar. Ada banyak pilihan paket dengan beragam harga yang bisa disesuaikan dengan budget masing-masing pengguna internet.

5. Jaminan Kualitas Layanan

Di dunia ini, tidak ada yang sempurna termasuk jaringan internet. Kabar baiknya, ketika terjadi gangguan pada layanan internet, pihak IndiHome akan menanggapinya dengan cepat. Mereka pun akan memberikan solusi untuk memperbaiki masalah tersebut.

6. Penyedia Layanan Terintegrasi

Cukup dengan menggunakan satu akun, teman-teman bisa mengakses berbagai layanan yang ditawarkan. Misalnya saja mengakses telepon rumah maupun jaringan TV.

7. Akses ke Konten Eksklusif

Terakhir, IndiHome menyediakan akses ke berbagai konten eksklusif seperti film dan acara televisi yang tidak tersedia di layanan TV kabel biasa. Hal ini akan memberikan pengalaman menonton yang lebih baik dan jauh lebih menarik bagi pengguna IndiHome.

Berkarya Melalui Podcast Ditemani Internetnya Indonesia

Tak dipungkiri, peran IndiHome dalam perjalanan saya memulai podcast dari nol sangat besar. IndiHome menemani saya memproduksi ratusan episode podcast yang positif dan menghibur.

Berkat kehadiran internet cepat dan lancar, saya tetap bisa berkarya dan menebarkan semangat melalui konten-konten podcast, meski semua dilakukan dari rumah. Bagi teman-teman yang juga rertarik untuk berkarya melalui podcast, bisa memulainya dengan menggunakan peralatan sederhana dan koneksi internet dari internetnya Indonesia.

Referensi:
https://indihome.co.id/lomba-konten-indihome
https://marketsplash.com/id/statistik-podcast/
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/08/pendengar-podcast-indonesia-terbesar-ke-2-di-dunia

Posting Komentar

32 Komentar

  1. Internet Indihome ini emang bisa banget buat diandelin deh. Saya jadi langsung auto praktekin yang Mba tulis ni. Makasih Mba.

    BalasHapus
  2. Wah..IndiHome memang sangat bisa diandalkan untuk menunjang pekerjaan kita jadi kitapun makin cinta dgn pelayanan dari IndiHome

    BalasHapus
  3. Yup.. IndiHome memang sangat membantu pekerjaan kita lewat kecepatan internet jadi kita pun senang dan puas dgn IndiHome

    BalasHapus
  4. Seru ya semoga podcast sukses terus deh aku juga pakai Indihome sih samaan kita

    BalasHapus
  5. Seru juga ya bisa bikin podcast. Ini beneran bikin podcast cuma smartphone, microphone, sama internet lancar? Wihh, semoga sukses yah podcastnya. Boleh nih mampir ke podcastnya.

    BalasHapus
  6. wah ternyata seru juga ya buat podcast, emang kalo indihome internetnya paling lancar deh

    BalasHapus
  7. yuk podcast an lagi maeeee wkwk

    BalasHapus
  8. Sukses ngepodcast terus ya Mae! Semoga ada edisi spesial dari Coffee and Pie hehehe

    BalasHapus
  9. MasyaAllah sangat menginspirasi sekali, semoga bisa mengikuti jejaknya dan sama2 berjuang dari 0

    BalasHapus
  10. Spill peralatan podcast nya dong kak, dan ceritain memulai dari platform mana dulu nih awal podcast tuh?

    BalasHapus
  11. keren mbak bisa sampai menang lomba podcast. aku juga sebenarnya tertarik nih bikin podcast tapi belum ada waktunya nih buat bikinnya. mana aku kalau ngomong juga belibet banget rasanya malu denger suara sendiri hihi

    BalasHapus
  12. MasyaAllah ya mba keren pol, temenku ada yang gabung drakor class juga Unie lendy

    BalasHapus
  13. Menarik banget. Boleh spill aplikasi editing audio yang dipakai Mbak? Sama pakai mikrofon apa ya? Wah iya sih IndiHome memang juaraakk...

    BalasHapus
  14. Seru banget ini bisa mengembangkan potensi melalui podcast. Aku sempat terpikir mau bikin sama suami, lalu ingat, kalau aku ini medok, jadi kurang PeDe. Btw, Indihome kenceng yaaak, aku belum pasang tapi penasaran hehehehe

    BalasHapus
  15. Aku pun malah lebih sering dengar popcast horor lho. 😅

    BalasHapus
  16. Internetnya indonesia memang juara, ya. Jadi penasaran juga mau nyari dan dengerin podcastnya. Semangat dan sukses terus ya kak podcastnya

    BalasHapus
  17. Podcast memang lebih nyaman didengarkan ketika sudah diedit ya.. Kalau masih RAW, rasanya heboh banget dengan noise di sana-sini.
    Keren kak Ima dengan hobinya ini. Karena kini semakin lancar karena adanya internet yang mendukung proses editing dan posting konten.

    BalasHapus
  18. Wah ternyata podcast bisa dimulai dengan peralatan sederhana ya. Tidak harus yang jelimet. Yang penting mulai saja dulu.

    BalasHapus
  19. Alhamdulillah, salut ini dengan perjuangan sampai keberhasilan yang dicapai. Patut ditiru karena dengan niat dan kerja keras ditambah penunjang yang mumpuni insyaallah keinginan kita bisa tercapai ya. Atas izin Nya pula pastinya

    BalasHapus
  20. Selalu salut sama teman-teman yang hobby podcast, apalagi didukung internetnya IndiHome. Sukses selalu ya, mba..

    BalasHapus
  21. mantap banget ya mba bisa berkarya lewat podcast. di era digital ini banyak media untuk berbagi yang tentunya di dukung oleh internetnya IndiHome

    BalasHapus
  22. Wah keren Mbak, dari nol memulai Coffe & Pie Podcast...semoga berlanjut ya atau bikin sendiri aja. Sukses juga buat podcast Drakor Class-nya ya...Inspiratif dirimu! Alhamdulillah ya dari rumah saja berkat kehadiran internet cepat dan lancar, bisa berkarya dan menebarkan semangat melalui konten-konten podcast

    BalasHapus
  23. Wah, selamat ya Mbak, sering menang lomba podcast ternyata. Saya termasuk yang belum terlalu sering mendengarkan podcast nih. Baca penjelasan detail Mbak tentang dunia podcast dan seberapa cepatnya podcast berkembang, rasanya jadi tertarik. Jadi penasaran juga dengerin cerita-cerita di coffee and pie :)

    BalasHapus
  24. Terasa sekali dampak pandemi membawa perubahan. Terutama gaya hidup yang lebih menyukai digitalisasi

    BalasHapus
  25. Wah keren nih, semakin kreatif aja mbak, produktif mah dimana aja bisa ya, apalagi didukung internet andal, jadi semakin mantap

    BalasHapus
  26. saya sedang belajar soal podcast juga niy seru banget pastinya ya nambah keahlian

    BalasHapus
  27. MasyaAllah benar-benar berdaya bareng IndiHome ya konten-kontennya

    BalasHapus
  28. Masyaa Allah keren banget mba, podcast sekarang emang lagi ngetren dan banyak banget diminati. Sukses ya mba mulai podcastnya

    BalasHapus
  29. Iya nih, untuk podcast-an butuh banget koneksi internet yang stabil dan kencang. Saya pernah nyoba ngerekam suara langsung menggunakan Anchor, di tempat saya lancar jaya, namun sinyal di tempat partner saya itu naik turun. Alhasil suara dia jadi timbul tenggelam, kurang enak jadinya untuk didengarkan. Mau belajar doong teknik2 editing untuk podcast, biar ntar kualitas suara yang dihasilkan bisa bagus dan enak didengar.

    BalasHapus
  30. Masya Allah hebat. Dari rumah bisa berprestasi. Saya belum pernah mendengarkan spotify, enggak dapat waktu buat meluangkan kegiatan ini

    BalasHapus
  31. Aku belum coba ranah podcast kak wkkwk soalnya suaraku jelek jadi nggak pede. Seru ah kapan2 coba ya apalagi internetnya kenceng

    BalasHapus
  32. Wah..mantap mba. Sudah berpengalaman ngurusin podcast ternyata. Aku sendiri juga pendengar rutin podcast, terutama kalau pas setrika baju. Mau nih kapan2 belajar podcast juga

    BalasHapus