Memasuki pekan ke-6 di jurnal kupu-kupu kelas Bunda Cekatan, Institut Ibu Profesional.
Tak terasa petualangan mentorship akan segera berakhir. Jika ditanya bagaimana perasaan saya, tentu ada rasa senang karena akan segera menyelesaikan perkuliahan yang sudah berbulan-bulan saya jalani ini, tapi juga ada rasa cemas karena tidak akan ada lagi bimbingan mentor untuk ke depannya.
Saya juga tentu bersedih harus berpisah dengan kedua mentee saya yang semangat belajar nge-blognya sedang on fire. Pasti saya rindu berbagi cerita dan pengalaman ngeblog dengan mentee, pasalnya siapa lagi yang mau mendengarkan cerita saya selain mereka? Haha.
Baca tentang : False Celebration
Di pekan keenam ini, kami para kupu-kupu diminta untuk membuat Master Mind dengan hanya fokus pada kemajuan. Saya juga membuat rencana tindakan di pekan ini untuk dieksekusi kemudian.
Sebagai mentor, saya diminta untuk memberikan apresiasi pada mentee saya. Ini tentu sudah saya lakukan setiap pekannya bersama mereka saat video call. Hehe. Tak lupa juga, saya mengapresiasi diri sendiri baik sebagai mentor maupun mentee.
Me as a Mentee
Di minggu ini, yang saya lakukan adalah membuat draft podcast untuk episode terbaru. Saya juga berdiskusi dengan mentor saya perihal live yang pernah kami rancang untuk pekan terakhir pertemuan mentorship.
Mbak Puput sangat memperhatikan saya dengan memberi arahan dan bertanya bagaimana progress saya di pekan ini. Malu juga sih karena pekan ini saya tidak menghasilkan episode podcast baru karena harus menyelesaikan prioritas lainnya terlebih dahulu.
Baca juga : Check-in Relationship between Mentor and Mentee
Akan tetapi, saya masih on track dengan rencana saya untuk proyek repurpose content ini. Saya juga masih fokus dengan peta belajar saya untuk menjadi Mom Blogger yang lebih profesional.
Kompilasi photo diary saya selama menjalani mentorship bisa dilihat di gambar berikut ini :
Saat ini, saya sudah menghasilkan dua episode podcast dengan durasi kurang dari 10 menit. Ada banyak hal yang masih harus saya pelajari terutama soal intonasi untuk mengundang audiens agar bertahan mendengarkan podcast saya secara utuh.
Sebagai mentee, saya ingin mengapresiasi diri saya sendiri. Saya sudah berhasil mengumpulkan niat dan keberanian untuk memproduksi podcast sendiri, di mana selama ini proyek podcast 'Hobi Mamah di Rumah' sudah menjadi wacana berbulan-bulan yang lalu.
Alhamdulillah akhirnya di mentorship Bunda Cekatan ini niat saya terlaksana. Saya juga berterima kasih pada diri saya yang masih semangat belajar berbagai hal baru, public speaking salah satunya. Sebagai seorang blogger yang juga ingin aktif di dunia podcast, rasanya belajar public speaking ini is a must menurut saya.
I'm so proud of myself karena dengan segala keterbatasan waktu di rumah, membersamai tumbuh kembang anak saya dan juga mengurus kebutuhan rumah tangga, saya masih bisa untuk selalu menyisihkan waktu untuk diri saya sendiri.
Saya terharu dengan pencapaian saya sendiri karena sudah bisa konsisten membangun branding sebagai blogger hingga akhirnya mendapatkan penghasilan sendiri dari perjalanan saya sebagai blogger yang dimulai 2 tahun lalu. Semoga Allah selalu meridhoi langkah saya dalam perjalanan upgrading skill ini. Aamiin.
Me as a Mentor
Sebagai mentor, mungkin masih banyak kekurangan dari saya selama ini. Ini adalah pengalaman pertama saya membersamai dua orang blogger yang masih meraba-raba dan ingin tahu lebih banyak mengenai dunia blogging.
Mbak Reni dan Mbak Amel, di dalam diri mereka saya melihat adanya niat, kesungguhan, semangat dan kegigihan untuk belajar, maju dan berkembang sebagai seorang blogger. Meskipun pemula, skill yang mereka berdua miliki rasanya tinggal diasah secara konsisten agar bisa menjadi next level blogger.
Saya sendiri belum sampai ke tahap menjadi blogger profesional yang mengerti segala hal mengenai SEO atau pengetahuan-pengetahuan lain seperti kode-kode html. dan lain sebagainya yang menurut saya masih terlalu teknis untuk diterapkan.
Ini membuat saya benar-benar hanya bisa membagikan ilmu dasar tentang blogging dan berbagi pengalaman saya saat masih menjadi blogger pemula banget. Meski demikian, ternyata saya menikmati juga peran sebagai mentor ini.
Saya suka berbagi dan dengan sukarela membagikan apa yang saya ketahui tentang dunia blogging pada Mbak Reni dan Mbak Amel. Feedback yang saya terima pun membuat saya semakin senang berbagi, Mbak Reni dan Mbak Amel menerapkan apa-apa yang sudah saya sampaikan pada blognya masing-masing.
Mereka juga tidak sungkan untuk bertanya dan menggali informasi sendiri selain dari saya. Jujur saya malah kadang masih merasa kurang dalam memfasilitasi mereka belajar. Saya sendiri masih harus banyak belajar bagaimana cara menjadi mentor yang baik.
Selepas program mentorship ini, semoga Mbak Reni dan Mbak Amel tetap bisa dan saya yakin pasti bisa mengembangkan sayapnya dan terbang lebih tinggi untuk menggapai apa yang menjadi harapannya masing-masing.
At that time, bangga dong saya pernah menjadi mentor dari mereka berdua. Haha.
0 Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya 😊 yang mau ngobrol-ngobrol terkait artikel di atas, yuk drop komentar positif kalian di kolom komentar.
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya, Frens! 😉
Satu lagi, NO COPAS tanpa izin ya. Mari sama-sama menjaga adab dan saling menghargai 👍