Check-in Relationship between Mentor and Mentee

Assalammualaikum, Bunda Pembelajar!

Satu pekan sudah terlewati yang artinya ini adalah pekan keempat dalam menjalani pembelajaran di tahap kupu-kupu kelas Bunda Cekatan, Institut Ibu Profesional.

Pekan ini sejujurnya saya cukup kewalahan dan keteteran menjalankan berbagai peran di rumah. Huh hah!

Pekerjaan sebagai content writer, mengerjakan beberapa job ngeblog, agenda komunitas, membersamai anak, mengurus rumah tangga hingga catch up proyek repurpose content sepertinya membuat saya harus kembali mengatur strategi dan menambah energi untuk melakukan semua hal tersebut.

Mungkin juga karena akhir pekan ini saya berencana pergi keluar kota sehingga saya ambisius banget menyelesaikan banyak pekerjaan di awal agar weekend ini bisa agak lega.

Baca juga : Progress Belajar di Bunda Cekatan Ibu Profesional

Di kelas Bunda Cekatan, minggu ini tugasnya adalah mengalirkan rasa antara mentor dengan mentee. Alhamdulillah semua sudah ditunaikan sebelum saya berangkat keluar kota sehingga jurnal pekan ini bisa terselesaikan tepat waktu.

Check-in Relationship dengan Mentor

Pekan ini, tak seperti biasanya saya tidak menerima chat lebih dulu dari mentor saya, Mbak Puput. Hayoloh! Ketauan deh nunggu dichat duluan mulu. Wqwq~

Nggak sih, hanya biasanya Mbak Puput di awal pekan dan pagi hari itu sudah whatsapp duluan bertanya mengenai rencana-rencana saya.

Akhirnya saya duluan menghubungi beliau, khawatir beliau belum melihat video Magika dan Kunang-kunang di Facebook karena kesibukan yang lain.

Ternyata benar, Mbak Puput baru saja pindahan sehingga slow dalam merespon pesan saya. Saya paham betul bagaimana riweuhnya pindahan sehingga saya meminta untuk check-in relationship via chat saja.

Supaya nggak memberatkan beliau gitu tujuannya. Kalau via chat, saya ketik hari ini dan dibaca besoknya pun tak masalah ya kan.

Baca tentang : Meminang Mentor, Dipinang Mentee

Bagi saya, Mbak Puput merupakan mentor yang cukup perhatian pada saya mentee-nya. Selalu mendo'akan saya agar dipermudah dalam mengerjakan proyek-proyek saya. Baiknya yaa.. Hatur nuhun, Mbak.

Mbak Puput juga selalu memberikan masukan untuk konten yang sudah saya buat. Saran-sarannya selalu saya coba terapkan untuk mengerjakan proyek selanjutnya.

I don't see negative side about her. Saya senang memiliki mentor seperti beliau, hanya saja saya masih penasaran ingin melihat Mbak Puput melakukan public speaking secara langsung.

Keinginan saya dijawab oleh tantangan dari beliau. "Bagaimana kalau kita berdua live barengan aja?" Uwow! Auto dugeun-dugeun aku tuh! Haha.

Di satu sisi saya merasa jiper dan di sisi lain saya merasa excited. Akan tetapi, berhubung bulan ini belum memunginkan untuk saya melakukan live, agenda live dijadwalkan di pekan pertama bulan depan.

Saya mau mengucapkan terima kasih banyak untuk Mbak Puput yang sudah meluangkan waktunya untuk mendampingi saya belajar public speaking di tengah kesibukannya yang lain. Harapannya tentu semoga beliau nggak kecewa menerima saya sebagai mentee :))

Check-in Relationship dengan Mentee

Saya, Mbak Reni dan Mbak Amel kembali melakukan video call melalui Gmeet untuk saling membagikan rasa tentang perjalanan selama dimentori oleh saya.

Alhamdulillah, semua memberikan tanggapan positif. Jujur saja saya khawatir terlalu all out dalam memberikan apa yang saya ketahui mengenai blogging for beginner. Kalo kata Magika dan Kunang-kunang, terlalu menyuapi mentee.

Dalam artian begini, saya selalu menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh mentee saya secara lengkap sesuai dengan apa yang saya ketahui. Padahal, tujuan saya bukan untuk menyuapi mereka tapi beneran karena ingin sharing aja tentang apa yang saya tau.

Namun, ternyata mentee saya tidak berpikiran seperti itu. Hehe. PD amat gue yak! Mbak Reni dan Mbak Amel tetap mencari sumber informasi lain untuk melengkapi jawaban dari saya.

Sejujurnya saya happy sekali memiliki mentee seperti Mbak Reni dan Mbak Amel yang semangat dan rajin belajar nge-blog dengan tujuan dan cita-citanya sendiri. Harapannya mereka bisa sukses sebagai blogger ke depannya.

Sekian dulu jurnal kali ini. Annyeong!