Tetap Kreatif Dari Rumah Dengan "Creative Writing"


Siapa sih yang nggak memimpikan punya pekerjaan yang sejalan beriringan dengan hobinya? Aku yakin hampir semua akan menjawab, "Pengen dong!". Hehe.

Beruntung lah kita hidup di zaman yang sudah melek teknologi. Tak dipungkiri, pandemi membuat dunia digital melesat semakin pesat. Kerja dari rumah pun bukanlah suatu hal yang mengherankan lagi. Pada akhirnya, banyak peluang yang bisa diambil tanpa pandang bulu siapa dan di mana kita tinggal.

Sebagai ibu rumah tangga yang setahun belakangan menekuni hobi menulis, aku senang sekali melihat dan belajar dari ibu-ibu rumah tangga yang sukses mendulang rejeki dari hasil menulis.


Weekend kemarin, aku mengisi waktu dengan menonton IG Live yang membuatku semakin terinspirasi dan semangat untuk terus konsisten menulis. Instagram @mominfluencerid mengadakan live dengan membahas tema mengenai "Menulis Dari Rumah" yang di dalamnya disampaikan inspirasi cerita dari hal-hal sederhana.

Acara tersebut dipandu oleh seorang lifestyle blogger yaitu @tiandarinie dan diisi oleh @jengnanda, seorang creative writer dan content creator.

sumber : Instagram @mominfluencerid


Dalam tulisan ini, aku mencoba untuk meringkas dan menyari obrolan Kak Tian dan Mbak Nanda yang sangat menginspirasi terutama untuk para wanita yang hobi menulis dan ingin mencoba mencari peluang dari bidang creative writing ini.

Mengenal Creative Writing


Creative writing atau yang lebih familiar dikenal dengan menulis kreatif adalah teknik menulis yang dilakukan secara bebas, dalam artian tidak ada panduan tertentu dan karyanya adalah murni dari hasil imajinasi penulis.

Teknik creative writing ini banyak banget peminatnya. Hal ini disebabkan, seseorang bebas menulis tanpa memperhatikan panjang pendeknya sebuah tulisan dan tidak terpaku apakah tulisan tersebut fiksi atau non-fiksi.

Berbagai contoh dari tulisan kreatif ini seperti puisi, cerpen, naskah film, novel, berita, opini, artikel yang diterbitkan oleh blogger seperti ini sampai tulisan di caption Instagram. Luas sekali ya cakupan dari menulis kreatif ini.

Ini lah yang kemudian dimanfaatkan oleh Mbak Nanda untuk mengisi kesehariannya di rumah sembari mengurus keluarga. Beliau memilih untuk memanfaatkan platform Instagram sebagai tempat untuk berlatih menulis kreatif.

Ternyata, tulisan-tulisannya di caption Instagram yang sering diberi tagar #naskahnanda ini dilirik oleh banyak pihak untuk melakukan kerja sama. Baik itu oleh brand untuk bekerja sama dalam bentuk endorse, maupun oleh perusahaan periklanan di mana Mbak Nanda didapuk sebagai penulis naskahnya.

Sambil dirusuhin oleh bocilnya yang berusia nggak jauh dari Dipta, Mbak Nanda membagikan tips produktifnya menulis kreatif dari rumah. Apa aja nih tipsnya?


Mencintai Menulis

Tips yang pertama ini penting banget. Sebagai seorang penulis, yang harus dilakukan adalah dengan menyukai dan jatuh cinta dulu dengan kegiatan ini. Supaya, apa yang kita lakukan bisa long lasting tanpa ada rasa terpaksa atau menghasilkan karya yang asal-asalan.

Seperti banyak penulis yang aku kenal, Mbak Nanda ini sudah suka menulis sejak kecil. Setelah lulus sekolah, Mbak Nanda pernah menjadi jurnalis di beberapa media cetak ternama pada masanya. Kesukaan menulisnya terus berlanjut hingga ia sudah menikah dan punya anak.

Rasa cintanya yang besar pada kegiatan menulis ini lah yang membuat dirinya selalu mengupayakan dan meluangkan waktu dalam 24 jamnya untuk menulis. Meskipun hanya menulis caption di Instagram. Tapi, justru banyak pintu terbuka dari aktivitasnya menulis di salah satu platform media sosial tersebut.

Konsisten dan Persisten

Saat ditanya seputar target menulis, Mbak Nanda bercerita bahwa nggak ada target harus berapa tulisan setiap bulan tapi beliau terus menulis setiap hari. "Kalau nggak di feed Instagram, kan bisa di stories. Masalah yang lain bakal membaca atau nggak, nggak usah dipikirin. Kalau mereka suka pasti akan baca, kalau nggak ya kan bisa di-skip aja," tutur beliau.

Mbak Nanda memang menantang dirinya sendiri saat awal pandemi lalu, menulis selama 30 hari tanpa jeda di Instagram. Itu yang membuat dirinya merasa tertempa dan terbiasa untuk menulis everyday.

Nulis apa aja tuh setiap hari? Apa pun yang ditemukan di rumah sebenarnya bisa menjadi inspirasi untuk sebuah tulisan. Misalnya, saat melihat anak terlelap bisa menjadi sebuah caption Instagram yang mengundang pembaca.

Konsistensi dan persistensi ini yang membawa Mbak Nanda akhirnya dikenal sebagai penulis kreatif dan tawaran kerja sama dengan brand pun berdatangan.

Pintar Dalam Manajemen Waktu

Sebagai sesama ibu rumah tangga, ngerti banget gimana susahnya bekerja saat anak masih aktif berkeliaran. Jika ingin fokus pada pekerjaan menulis, maka kita harus pintar-pintar mengatur waktu. Caranya tentu saja dengan menentukan skala prioritas.

Bagi seorang istri dan ibu, memenuhi kebutuhan suami, anak dan rumah adalah hal yang utama. Saat anak sedang tidur siang, atau aktivitas domestik telah selesai maka waktu tersebutlah yang digunakan untuk menulis.

Berhubung kegiatan menulis ini memang butuh fokus dan kondisi yang kondusif, waktu yang dirasa paling pas dan efektif adalah di malam hari yang sunyi. Bener nggak nih?

Kurangi Waktu Rebahan

Ada nggak orang yang rebahan-rebahan doang lalu uang mengalir deras ke rekening kita? Ya ada sih, kalau kita anak sultan dan udah punya investasi unlimited. Hehe. Mau check-out online store seribu kali juga nggak akan berkurang rekening di tabungan! Kok enak? Well, that's privilege.

Tapi, berhubung aku bukan anak sultan dan belum punya sekian banyak investasi untuk bisa menikmati hidup dengan rebahan-rebahan doang nih, tentu aku harus bekerja lebih ekstra. Caranya adalah dengan mengurangi sedikit waktu rebahan untuk produktif menulis.

Halal kok kalau kita ikutan tidur saat anak tidur, atau sedang jenuh menulis dan ingin bermalas-malasan. Namun, kalau ingin tetap produktif ya jangan kelamaan malas-malasannya.


Mbak Nanda sendiri bercerita bahwa ia rela tidur lebih malam dibandingkan anak dan suaminya hanya untuk bisa produktif menulis. Di lain waktu, saat anaknya sedang tidur ada kalanya ia sibuk memotret produk dan melakukan kegiatan lain yang berhubungan dengan pekerjaannya.

Intinya, asalkan kita sudah suka dengan apa yang menjadi hobi atau pekerjaan kita, pasti deh kita akan menyempatkan waktu untuk melakukannya.

Jangan Cepat Berpuas Diri

Satu hal lagi, jangan cepat merasa bahwa diri kita sudah hebat dan keren. Pastinya, kita ingin melakukan yang lebih baik lagi daripada yang kita lakukan saat ini. Sehingga, jangan pernah berhenti belajar, tetap konsisten dan selalu do our best.


Inspiring banget ya, cerita-cerita dan tips menulis kreatif dari Mbak Nanda. Jadi, untuk penulis-penulis yang jam terbangnya masih setinggi pohon pisang seperti diriku ini, nggak boleh cepat menyerah.

Baru setahunan ini menulis tapi kok belum seperti A, B, C, dan seterusnya yang selalu dapat job dari brand terkenal? Ya mereka-mereka itu ibaratnya sudah berdarah-darah duluan di awal, karena sebuah kesuksesan yang nyata itu butuh proses yang tidak instan. Reminder banget nih, untuk diri sendiri.

Jangan lupa untuk nggak boleh malu membranding diri, agar lebih dikenal oleh banyak orang. Lalu bangun relasi dengan banyak pihak, salah satunya adalah dengan bergabung dengan komunitas terkait. Satu lagi yang paling penting adalah usaha yang diiringi dengan do'a.

sumber : pinterest

Semoga tulisan kali ini bermanfaat, minimal untuk diriku sendiri yang menulisnya dan tentunya untuk teman-teman semua yang membaca.

Sukabumi, 8 Juni 2021

Posting Komentar

4 Komentar

  1. nulis di IG bagiku masih tantangan banget karena lebih sering nggak pede dan kayaknya nggak ada konten gitu buat dibagi. padahal ig juga lumayan besar ya prospeknya dalam menghasilkan uang. hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama, Mbak. Sejujurnya ya saya juga lebih senang menulis di blog. Apalagi kalo mau nulis panjang kayak gini, di blog bisa bebas dan tidak terbatas. hehe..

      Hapus
  2. Tantangan nulis di IG buatku adalah....pake 2 jempol. Ngga nulis cepet aja sering typo, apalagi kalo nulisnya keburu-buru, error rate makin tinggi. ^_^

    BalasHapus
  3. Terima kasih atas inspirasi nya mbak Ima 😊

    BalasHapus