Mengenal Kusta, Penyakit Tropis yang Terabaikan di Indonesia


Apa yang terbesit di benak teman-teman ketika mendengar kata "kusta"?

Selama ini, stigma masyarakat terhadap penyakit kusta adalah sebuah penyakit kulit yang menular, penyakit yang disebabkan oleh kutukan, dosa bahkan jampi-jampi. Miris, tapi begitulah kenyataannya. Masih banyak masyarakat Indonesia yang beranggapan bahwa penyakit kusta disebabkan karena aib yang dilakukan di masa lampau dan sebuah penyakit mengerikan yang tidak dapat disembuhkan.

Hari Rabu, 14 April 2021 kemarin, aku bersama dengan teman-teman blogger dan media diundang dalam acara peluncuran proyek SUKA (Suara Untuk Indonesia Bebas Kusta) yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Radio dan NLR Indonesia.

Di hari Senin, 19 April 2021, aku berkesempatan menyaksikan talkshow "Melihat Potret Kusta di Indonesia" yang disiarkan secara live oleh Ruang Publik KBR dan didukung oleh NLR Indonesia serta PT. United Tractor melalui Youtube "Channel Berita KBR".

Tentang Kantor Berita Radio (KBR)

penyakit kusta x kbr
Kantor Berita Radio

Mungkin ada dari beberapa teman-teman yang bertanya apa itu "Kantor Berita Radio" atau yang disingkat dengan KBR?

Kantor Berita Radio (KBR) adalah agensi radio berita yang lahir pada tahun 1999. Saat ini sudah menjadi agensi radio pertama dan terbesar di Indonesia dengan 350 radio partner yang tersebar di 34 provinsi di seluruh nusantara.

Beberapa program yang dijalankan oleh KBR antara lain KBR Baru, KBR Pagi, Buletin Pagi dan Buletin Sore. Di tahun 2004, KBR meluncurkan websitenya yaitu kbr.id untuk mengikuti perkembangan zaman terutama di dunia digital.

KBR kemudian meluncurkan KBR Prime di tahun 2018 yang berfokus pada proyek bisnis melalui podcast. Beberapa podcast KBR yang telah mengudara dan dapat didengarkan oleh seluruh lapisan masyarakat adalah "Perempuan Disabilitas, Speak Up!"; "Uang Bicara"; "Humanity Podcast" dan "Love Buzz" yang masing-masing memiliki fokus bahasan masing-masing.

Tentang NLR Indonesia

penyakit kusta x nlr indonesia
NLR Indonesia

Jujur, sebelum mengikuti acara ini, aku baru pertama kali mendengar nama NLR Indonesia. Setelah mencari informasi, aku mengetahui bahwa ...

NLR adalah organisasi non-pemerintah (NGO) yang didirikan di Belanda pada tahun 1967 yang berfokus pada penanggulangan kusta di seluruh dunia melalui tiga pendekatan yaitu zero transmission (nihil penularan), zero disability (nihil disabilitas) dan zero exclusion (nihil eksklusi).

Saat ini, NLR tersebar dan beroperasi di beberapa negara seperti Mozambique, Brazil, India, Nepal serta Indonesia. NLR di Indonesia sendiri mulai terbentuk dan bekerja pada tahun 1975, bekerja sama dengan pemerintah Republik Indonesia. 

Melihat Potret Kusta di Indonesia

Kusta adalah penyakit yang masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit kusta sudah ada sejak 1400 tahun sebelum masehi, namun hingga saat ini masih mengintai masyarakat Indonesia. Indonesia sendiri menempati top 3 negara dengan penderita kusta terbesar di dunia! Kenapa kalo yang begini-begini suka juara deh?! Heu...

Sebenarnya, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia telah menargetkan Indonesia bebas kusta di tahun 2020. Akan tetapi, fakta di lapangan menunjukkan bahwa terjadi penemuan kasus aktif kusta sebanyak kurang lebih 17.000 kasus yang tersebar di beberapa daerah baik provinsi maupun kabupaten di Indonesia. Saat ini, masih ada kurang lebih 8 provinsi di Indonesia yang belum dinyatakan bebas kusta jika dihitung prevalensinya.

kemenkes ri x kusta
Sebaran penyakit kusta di Indonesia (kemenkes RI)

Kusta sendiri disebut sebagai the neglected tropical disease (penyakit tropis yang terabaikan) di Indonesia. Hal ini didukung dengan beberapa sebab yaitu rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap penyakit kusta, upaya peningkatan pemahaman publik yang juga masih sangat minim, serta berbagai stigma yang berkembang kuat mengenai penyakit kusta.

ruang publik kbr x penyakit kusta
Talkshow "Melihat Potret Kusta di Indonesia"

Dalam talkshow "Melihat Potret Kusta di Indonesia" di Ruang Publik KBR dengan pembicara dr. Udeng Damam, Technical Advisor Program Pengendalian Kusta dari NLR Indonesia dan Monica Sinta, Team Leader CSR PT. United Tractor, dibahas lengkap mengenai penyakit kusta serta upaya yang dilakukan untuk memberantas penyakit kusta. Selain itu, dipaparkan juga mengenai upaya dan inisiatif untuk mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap penderita penyakit kusta.

Fakta Penting Tentang Penyakit Kusta

Mycobacterium leprae (sciencephoto.com)

Di samping beberapa fakta yang kupaparkan di atas, ada beberapa fakta penting mengenai penyakit kusta yang harus kita ketahui bersama. Mengetahui fakta-fakta ini bertujuan tidak ada lagi stigma aneh-aneh yang tertanam dalam benak masyarakat mengenai penyakit kusta.

Penyakit kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini adalah penyakit menular, namun sulit menular. Nah, loh! Gimana maksudnya, tuh?

Jadi, bakteri kusta memiliki masa inkubasi yang panjang yaitu sekitar 2 hingga 5 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, misalkan ada satu orang yang teridentifikasi menderita penyakit kusta dan di sekitarnya ada 100 orang lain, maka kemungkinan hanya 5 orang yang terular, 3 diantaranya dapat sembuh dengan sendirinya dan 2 orang lain butuh pengobatan.

Adapun penularan penyakit kusta ini disebabkan oleh faktor daya tahan seseorang dan sanitasi diri juga lingkungan. Umumnya, menurut dr. Udeng bakteri kusta akan mati saat terkena cahaya matahari.

Penyakit kusta adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan sudah ada obatnya. Penyakit kusta bukanlah aib, bukan karena guna-guna dan kutukan. Semakin cepat pasien melakukan pengobatan, maka semakin besar peluang kesembuhannya dan terhindar dari disabilitas. Pengobatan penyakit kusta dapat diperoleh di puskesmas dengan biaya berobat Rp.0,- 

Selain untuk pasien, pengobatan yang bertujuan untuk pencegahan penularan juga dapat diberikan pada mereka yang melakukan kontak erat dengan pasien kusta, misalnya saja keluarga yang merawat pasien. Sehingga, harapannya adalah turunnya angka kasus aktif dari penyakit kusta dengan adanya program pengobatan pencegahan ini.

Penyakit kusta adalah penyakit yang menyerang kulit, saraf tepi dan jaringan tubuh lain kecuali otak. Meskipun demikian, penularan kuman kusta adalah melalui saluran pernafasan atas. Sehingga, orang yang rentan tertular penyakit kusta adalah mereka yang melakukan kontak erat dengan pasien dalam kurun waktu yang panjang.

Fakta lain mengenai penyakit kusta adalah penyakit ini terdiri dari 2 jenis yaitu kusta kering (Pausi Basiler) dan kusta basah (Multi Basiler). Tentunya, pengobatan untuk kedua jenis kusta ini berbeda sehingga harus diidentifikasi dengan benar terlebih dahulu apabila ada pasien yang terdiagnosa menderita penyakit kusta.

Gejala dan Pengobatan Penyakit Kusta

Gejala penyakit kusta dibedakan menjadi gejala ringan dan gejala lanjutan (apabila sudah parah). dr. Udeng Damam menjelaskan dalam talkshow "Melihat Potret Kusta di Indonesia" :

Gejala ringan untuk penyakit kusta ditandai dengan adanya bercak putih atau kemerahan yang terdapat pada kulit seperti panu. Perbedaannya adalah, pada penyakit kusta bercak yang timbul pada kulit bersifat mati rasa.

Harapannya adalah ketika pasien mengalami gejala seperti ini hendaklah segera memeriksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan terdekat. Bisa puskesmas, klinik dokter maupun rumah sakit. Supaya, penyakit kusta dapat segera tertangani dan tidak berkembang menjadi gejala lanjutan.

Gejala lanjutan dari penyakit kusta adalah terjadinya penebalan saraf, gangguan fungsi motorik; sensori dan otonom, serta yang parah apabila pada kulit yang mati rasa tadi mengalami infeksi.

Jika sudah sampai pada tahap lanjutan, kejadian tidak diinginkan seperti kelumpuhan dan kecacatan fisik dapat terjadi. Inilah yang menyebabkan seorang pasien kusta mengalami disabilitas. Kebanyakan, pasien dengan penyakit kusta yang datang berobat adalah mereka yang sudah mengalami gejala lanjutan. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman terhadap penyakit kusta yang menjadi penyebab utamanya.

Pengobatan penyakit kusta dibedakan berdasarkan jenis penyakit kustanya itu sendiri. Untuk kusta basah (Multi Basiler) pengobatan dilakukan selama 12 bulan tanpa putus, sedangkan untuk kusta kering (Pausi Basiler) pengobatan dilakukan selama 6 bulan tanpa putus. Obat-obatan untuk penyakit kusta dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

penyakit kusta x nlr
Tabel pengobatan penyakit kusta (NLR Indonesia)

Pada gambar di atas, obat dengan blister berwarna merah-kuning adalah untuk penyakit kusta basah dan biru-hijau untuk penyakit kusta kering. Tujuan dari pengobatan ini tentunya untuk memutus mata rantai penularan, menyembuhkan penderita dan mencegah keparahan dari penyakit kusta yang diderita oleh pasien.

Pencegahan Terhadap Penyakit Kusta

Selain dari menjaga daya tahan tubuh dan menjaga sanitasi diri serta lingkungan, pencegahan terhadap penyakit dan penularan kusta dapat dilakukan dengan imunisasi BCG pada bayi, pemeriksaan dini terhadap gejala kusta ringan dan pemberian obat pencegahan kusta sesuai prosedur.


Peran Industri Dalam Mengurangi Stigma Disabilitas

Monica Sinta, sebagai Team Leader CSR PT. United Tractors ikut menyuarakan tentang pentingnya mengentaskan stigma masyarakat terhadap disabilitas, termasuk disabilitas yang disebabkan oleh penyakit kusta.

Beliau menyampaikan bahwa PT. United Tractor sedang berada dalam proses menuju ke arah pembangunan inklusi disabilitas. Beberapa program yang telah dilaksanakan untuk mendukung inklusi disabilitas antara lain adalah dengan membuka program pemagangan, membangun kerja sama dengan komunitas disabilitas dan non-government organization (NGO) yang memiliki pengetahuan, serta pemodalan inklusi. Termasuk juga ada program pembinaan masyarakat disabilitas misalnya program kerajinan.

Monica Sinta juga menyampaikan bahwa stigma masyarakat yang terbentuk dari penyandang disabilitas ini disebabkan ketidaktahuan banyak masyarakat bahwa mereka yang memiliki kekurangan juga sebetulnya mempunyai potensi yang tidak kalah besar dengan yang lainnya. Maka, yang harus dibangun ketika program inklusi disabilitas ini dijalankan dalam sebuah perusahaan adalah adaptasi dan rasa nyaman ketika harus bekerja sama dengan teman-teman disabilitas.

People with disability (pinterest.com)

PT. United Tractor yang memiliki core business di bidang konstruksi, pertambangan dan energi ini, sudah menjalankan program inklusi disabilitas selama 3 tahun. Menurut Monica, tentu ada masa di mana teman-teman karyawan merasa canggung ketika bekerja dengan teman-teman disabilitas sebab stigma dan isu negatif tentang mereka yang memiliki disabilitas. Akan tetapi, dengan kuatnya komitmen dari menejemen akhirnya PT. United Tractor dapat menjalankan program inklusi disabilitas ini hingga sekarang.

Dalam pasal 53 ayat 2 pada UU Penyandang disabilitas, disebutkan bahwa pemerintah mewajibkan perusahaan swasta untuk mempekerjakan paling sedikit 1% peyandang disabilitas dari jumlah pegawai atau pekerjanya. PT. United Tractor dengan segala program yang telah disebutkan tadi, sudah menjadi salah satu perusahaan yang memenuhi syarat dari pemerintah tersebut.

Adapun penilaian yang dilakukan oleh PT. United Tractor pada saat melakukan seleksi penerimaan untuk karyawan atau pemagang yang memiliki disabilitas adalah seberapa besar semangat juang teman-teman disabilitas untuk bekerja, kompetensi dan strong points yang dimiliki serta soft skills seperti attitude, disiplin, integritas serta team work.

Jangan Abaikan Lagi Penyakit Kusta!

Melalui tulisan ini, aku ingin mengajak teman-teman semua agar lebih membuka mata akan salah satu isu kesehatan yang masih dihadapi oleh negara kita. Penyakit kusta saat ini masih mengintai masyarakat di Indonesia, akan tetapi pengetahuan serta informasi mengenai penyakit ini tidak banyak bisa didapatkan. Ditambah lagi dengan stigma masyarakat yang masih menganggap bahwa penyakit kusta ini adalah aib atau kutukan yang tidak dapat disembuhkan.

Teman-teman dapat menonton rekaman talkshow "Melihat Potret Kusta di Indonesia" yang disiarkan oleh Ruang Publik KBR pada link di bawah ini :


Semoga apa yang kutuliskan dalam artikel ini dapat membuat teman-teman semua mendapat sedikit banyak gambaran mengenai penyakit kusta melalui fakta-fakta yang telah disebutkan. Juga, agar kita menjadi lebih aware dalam menjaga kesehatan serta sanitasi diri juga lingkungan sehingga terhindar dari penyakit kusta.

Selain itu, agar teman-teman dapat menyebarkan informasi mengenai penyakit kusta sebanyak dan seluas-luasnya sehingga semakin banyak masyarakat yang teredukasi mengenai penyakit kusta. Harapannya, tentu saja supaya mata rantai penularan penyakit kusta bisa terputus dan Indonesia dapat mewujudkan cita-citanya terbebas dari penyakit ini.

Sukabumi, 21 April 2021

Posting Komentar

0 Komentar