Pendidikan Seksualitas, Tantangan Hari Ke-6


Assalammualaikum,

Hari ini, jurnal tantangan hari ke-6 kelas Bunda Sayang Ibu Profesional akan berisi mengenai resume dari presentasi teman-teman Pantai Bentang Petualang mengenai topik "Pemahaman Perbedaan Gender" dari tema besar zona ke-7 ini yaitu "Pendidikan Seksual". Hari ini yang tampil membawakan materi adalah kelompok 1 yaitu teman-teman yang berasal dari regional Aceh, Ambon, Bali, Balikpapan dan Bangka Belitung.

Gender menurut Kamus Besar Bahasa Indoneisa (KBBI) adalah jenis kelamin, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Terdapat 3 klasifikasi gender yaitu gender biology (dilihat dari segi biologis, jantan dan betina), gender identity (identitas gender, dilihat dari penampilan) dan gender expression (karakteristik seperti maskulinitas dan feminitas).

Selanjutnya, masuk ke pembahasan mengenai perbedaan antara sex, gender dan orientasi seksual. Perbedaan antara sex dan gender yang paling mendasar adalah sex bersumber dari Yang Maha Pencipta di mana Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan, sedangkan gender bersumber dari apa yang diajarkan dari sosialisasi dalam masyarakat.

Unsur pembeda berikutnya adalah sex terbentuk alami sejak dalam kandungan serta berkaitan dengan hormon, kromosom dan organ reproduksi. Sementara gender terbentuk dari sosial budaya masyarakat.

Karakteristik pembeda berikutnya adalah sifat di mana sifat pada sex tidak dapat dipertukarkan. Misalnya, seorang laki-laki yang melakukan operasi penggantian kelamin untuk menjadi wanita, secara fisik memang ia sudah berubah menjadi wanita akan tetapi ia tetap tidak dapat menjalankan peran (kodrat)nya sebagai seorang wanita untuk hami, melahirkan, menyusui atau mengalami datang bulan karena tidak memiliki organ reproduksi seperti wanita sebenarya. Untuk gender sifatnya dapat dipertukarkan.

Sex akan berlaku sepanjang masa, laki-laki akan tetap menjadi laki-laki mulai dari dalam kandungan hingga akhir hayatnya dan sebaliknya. Gender bersifat musiman atau dapat berubah. Karakteristik selanjutnya adalah dilihat dari segi dampak, di mana dampak sex bagi perempuan dan laki-laki akan menciptakan kesempurnaan, kedamaian dan keuntungan bagi kedua belah pihak. Dampak dari gender adalah akan terciptanya norma-norma atau aturan yang pantas atau tidak.

Selanjutnya perbedaan antara sex dan gender adalah visi dan misi, di mana visi misi dari sex adalah menciptakan kesetaraan sedangkan gender memiliki visi misi menciptakan suatu kebiasaan. Karakteristik pembeda yang terakhir adalah peran, di mana sex memiliki peran untuk produksi dan reproduksi sedangkan peran dari gender adalah mencari nafkah, menjaga dan merawat anak-anak, dan sebagainya.

Orientasi seksual merupakan rasa ketertarikan secara fisik maupun emosional terhadap jenis kelamin tertentu yang dapat diikuti dengan adanya perilaku seksual ataupun tidak. Orientasi seksual dibedakan menjadi tiga yaitu heteroseksual, biseksual dan homoseksual. Fitrah manusia adalah sebagai heteroseksual, sementara biseksual dan homoseksual dikategorikan sebagai kelainan orientasi seksual.

Pentingnya Mengenalkan Perbedaan Gender

1. Anak mampu memahami identitas gendernya sendiri
Mulai dari usia 2 - 6 tahun harus dekat dengan orang tuanya agar memahami identitas gendernya.

2. Agar anak mengetahui area pribadi tubuhnya yang tidak boleh dilihat dan disentuh oleh orang lain.
Orang tua sudah dapat mengajarkan anak untuk menutup aurat sejak anak usia dini.

3. Agar anak paham akan peran dan tanggung jawab antara keduanya
Orang tua memberikan contoh peran dari masing-masing pihak baik ayah maupun ibu.

4. Agar orientasi seksualnya benar
Beberapa kasus disorientasi atau penyimpangan gender dan seksual terjadi akibat tidak mendapatkan pendidikan mengenai seksualitas yang baik sejak masih kanak-kanak.

5. Agar anak tahu bagaimana berinteraksi dengan lawan jenis, memahami perasaannya, bagaimana berprilaku dan bersikap.

6. Agar nantinya anak dapat berempati terhadap lawan jenis atau pasangannya kelak.
Misalnya istri dapat memahami dan berempati terhadap perasaan suaminya dan sebaliknya.

7. Anak diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga anak akan diterima di lingkungan sosial bahkan dapat bersosialisasi dengan baik.

Tahapan Mengenalkan Perbedaan Gender

Tahapan mengenalkan perbedaan gender dapat dilakukan pada anak dengan menyesuaikan dengan usia anak seperti pada tabel berikut ini :

Sumber : Presentasi Kelompok 1

Untuk mengenalkan perbedaan gender pada anak, tentunya dibutuhkan strategi khusus agar anak paham betul tentang perbedaan gender. Adapun beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh orang tua antara lain :

1. Metode Modelling
Dapat dilakukan sejak usia dini, di mana kedua orang tua memberikan contoh seperti bukan hanya ibu yang dapat melakukan pekerjaan memasak, mencuci piring, menyapu, dsb. Pekerjaan tersebut juga dapat dilakukan oleh laki-laki sehingga mindset yang tertanam pada anak adalah bahwa baik perempuan dan laki-laki itu bisa mengerjakan pekerjaan rumah dan tidak mengkotak-kotakan bahwa pekerjaan rumah tangga hanya tugas dan tanggung jawab ibu (perempuan).

2. Metode Perlakuan
Metode ini dilakukan apabila terjadi hal-hal yang menurut kebudayaan tidak seharusnya terjadi. Misalkan ketika anak laki-laki menangis, stigma di masyakarat adalah bahwa anak laki-laki harus kuat dan tidak boleh menangis. Padahal anak laki-laki dan perempuan boleh merasakan berbagai macam emosi termasuk sedih dan tidak apa-apa untuk menangis.

3. Metode Permainan Peran (Dramatisasi)
Dengan bermain peran, anak akan mampu mencari jati dirinya sendiri, mengembangkan fantasinya dan menyalurkan pembawaannya.

Mengajarkan tentang perbedaan gender pada anak bukanlah hal yang tabu dan harus kita sebagai orang tua tunda selama mungkin. Alangkah baik jika kita sudah memperkenalkan anak pada perbedaan gender sejak usia dini, sesuai dengan tahapan umur dan perkembangannya, untuk menjaga fitrah seksualitasnya dan menanamkan iman yang kuat sejak dini.

Sukabumi, 8 Maret 2021


Posting Komentar

0 Komentar