Stimulasi Matematika dan Finansial, Tantangan Hari Ke-5


Assalammualaikum,

Hari ini adalah hari kelima aku menuliskan jurnal tantangan zona ke-6 di kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional. Zona ke-6 ini mengangkat tema tentang "Stimulasi Kecerdasan Matematika dan Finansial". Sebuah tema yang membuatku cukup tertantang untuk menyelesaikannya dengan baik.

Sebelum masuk ke jurnal tantangan pada hari ini, aku ingin merangkum sedikit materi dari "Area Matematika" yang aku dapatkan dari workshop parenting "How to Create Montessori Inspired Program at Home" di tahun 2020 lalu. dr. Maria Montessori pernah mengatakan suatu hal yang berkaitan dengan matematika untuk anak usia dini :

Anak-anak memperlihatkan kecintaan yang universal terhadap matematika, yang setara dengan ilmu ketepatan, keteraturan dan kecerdasan
Maria Montessori percaya bahwa anak tumbuh dengan memiliki mathematical mind yang pada usia dini ditunjukkan dengan kebutuhan anak akan keteraturan, orientasi dan ketepatan. Pada anak yang lebih besar, pemikiran matematika ditunjukkan melalui kemampuan berpikir logis dan sistematis.

Salah satu cara menstimulasi kecerdasan anak usia dini di area matematika adalah dengan menggunakan bahasa matematika dalam percakapan sehari-hari. Bahasa matematika membantu anak dalam mengekspresikan pemahaman mereka yang berkembang tentang konsep matematika.

Contoh bahasa matematika yang dapat kita gunakan dalam membersamai anak selama fase tumbuh kembangnya guna menstimulasi kecerdasan matematika melalui konsep logika dan matematika dasar adalah sebagai berikut, "Boleh bantu ambilkan bola yang besar?"; "Wah, kamar kamu luas sekali ya?"; "Kue ini ada dua potong,"; "Kita punya dua bola. Ibu ambil satu bola, kamu ambil satu bola," dan bahasa lainnya yang sebenarnya mungkin sering kita gunakan hanya saja kita tidak sadar telah menggunakan bahasa matematika. Hehe.

Stimulasi Kecerdasan Matematika dan Finansial, Tantangan Hari Ke-5


Nama anak : Dipta

Usia : 2 tahun 3 bulan

Rencana Stimulasi :

Selama 5 hari ke depan, aku sebagai pendamping anak akan mengenalkan konsep dasar matematika mengenai perbedaan berbagai macam ukuran (panjang-pendek; tinggi-pendek; besar-kecil; luas-sempit, dan lainnya) menggunakan peralatan yang tersedia di rumah (atau luar rumah).

Aksi :

Hari ini, aku mengajarkan konsep matematika dasar yang sederhana lagi yaitu dengan melakukan perbandingan dua buah bola. Dipta memiliki satu bola kaki yang berukuran normalnya bola sepak dan satu bola basket yang ukurannya mini. Dari sini, aku menjelaskan kalau bola yang berwarna hijau (yaitu bola kaki) berukuran lebih besar daripada bola yang berwarna oranye (bola basket). Dan juga sebaliknya, bola berwarna oranye (bola basket) berukuran lebih kecil daripada bola hijau (bola sepak).

Ini bukan pertama kalinya aku mengenalkan konsep besar dan kecil sehingga anakku dapat dengan mudah membedakan mana bola yang besar dan mana bola yang kecil. Ia pun sudah dapat menyebutkan sendiri kalau bola hijau itu bola besar dan bola oranye itu bola kecil, sehingga saat diminta untuk mengambilkan bola yang lebih besar atau bola yang lebih kecil dengan mudah ia bisa melakukannya.

Refleksi :

Meskipun bukan pertama kalinya aku mengenalkan konsep besar dan kecil pada anakku, aku ingin memantapkan pemahamannya terhadap benda yang ukurannya besar dan mana benda yang ukurannya lebih kecil. Anakku tampak antusias saat diajak melakukan permainan bola ini sembari diperkenalkan lagi dengan konsep besar dan kecil. Anak usia dini memang suka sesuatu yang berkaitan dengan pengulangan, sehingga tidak masalah ia mengulang-ngulang pemahamannya tentang konsep besar - kecil ini.

Bintangku Hari Ini :

Hari ini karena aku dengan mudah mendapatkan ide untuk mengenalkan konsep dasar dan logika matematika pada anakku lalu anakku dengan antusias menerima apa yang aku sampaikan, jadi aku memberikan bintang 5 untuk hari ini.

#harike5
#tantangan15hari
#zona6stimulasimatematikafinansial
#pantaibentangpetualang
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Posting Komentar

0 Komentar