Komunikasi Produktif, Tantangan Hari Ke-5


Salah satu alasan mengapa anak mudah tantrum adalah ketika kebutuhan dasarnya tidak atau kurang terpenuhi. Kebutuhan dasar anak meliputi makan, bermain, istirahat yang cukup. Anak yang kebutuhan dasarnya tidak tercukupi akan meminta pertolongan pada care taker-nya untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara tantrum (cry for help).

Di hari ke-5 tantangan komunikasi produktif ini, kasus yang akan kutulis masih berkaitan dengan kasus kemarin yaitu mengenai tantrum.


TANTANGAN 15 HARI ZONA #1 - Hari ke-5


Temuanku hari ini :

Anakku sudah bangun sejak pukul setengah 6 pagi. Ia kemudian diajak berjalan-jalan sekitar komplek oleh suamiku dengan tujuan agar segera lapar dan sarapan dengan lahap.

Setelah jalan-jalan sambil olahraga pagi, sekitar pukul 7 pagi kami mengajaknya untuk sarapan. Ia menolak. Sarapan yang kami sediakan enggan disentuhnya. Aku dan suamiku bertanya padanya apa yang ingin ia makan? Kemudian ia menjawab roti.

Setelah diberikan roti, ia hanya makan beberapa suap kemudian berhenti dan kembali ingin bermain. Suamiku terbawa emosi karena kejadian ini dan ngambek pada anaknya sendiri.

Akibat dari kurangnya asupan di pagi hari, anakku menjadi rewel dan mudah menangis karena hal sepele. Ditawari untuk makan ia tetap menolak. Apapun yang sedang aku dan suamiku lakukan selalu membuatnya menangis, menangis dan nangis terus.

Berhubung suamiku terbawa emosi, ia pun bawaannya selalu menanggapi anakku dengan nada tinggi. Chaos lah rumah. Aku kekeuh dengan tetap diam saat anakku menangis dan memeluknya setelah tangisannya reda. Namun, setelah berulang-ulang demikian, titik didihku mencapai puncaknya.

Aku sempat meninggikan nada dan berkata agar ia tidak boleh menangis terus. Tapi setelahnya, aku menetralkan emosi dan kembali bertanya baik-baik apa yang ia inginkan? Ternyata, ia ingin dibikinkan susu. Setelah minum susu sampai satu gelas penuh habis, tantrumnya hari itu pun perlahan-lahan mereda.

Tantangan yang kuhadapi hari ini :

Mengelola emosi di saat anak tantrum dan suami sudah terbawa emosi.

Rencanaku untuk esok hari :

Sebelum tantrum lebih heboh, aku akan mencoba menawarkan pilihan apa yang kira-kira ia inginkan.

Poin komunikasi produktif hari ini :

1. Mengendalikan intonasi suara
Meskipun masih sama seperti kemarin dimana aku meninggikan nada suaraku, namun aku juga berhasil kembali mengontrolnya agar tidak terus-terusan berbicara dengan nada tinggi dan intonasi seperti orang marah.

2. Fokus ke depan
Setelah tangisannya reda dan kembali ceria, aku berkata pada anakku kalau ke depannya ia harus berbicara dengan jelas dan tidak menangis-nangis agar aku dan ayahnya mengerti apa yang ia inginkan.

3. Meminta anak untuk melakukan pilihan
Aku tau anakku ingin minum susu adalah dengan memberikan pilihan padanya antara mau main, mau makan atau mau minum susu.

Tidak lama setelah memilih, ia berhenti menangis dengan sendirinya dan perlahan kembali menunjukkan raut wajah senang.

Berapa bintangku hari ini :

🌟🌟


Imawati Annisa Wardhani
Regional Sukabumi

07/09/20

#harike-5
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia

Posting Komentar

0 Komentar