Kebanggaan Keluarga


Tak terasa sudah masuk ke pekan keempat kelas orientasi di Kampung Komunitas Ibu Profesional, tema yang diusung pada pertemuan kali ini adalah Menjadi Kebanggaan Keluarga. Dimana seorang ibu dan istri dirumah pastinya ingin dirinya menjadi suatu ikon yang membanggakan bagi keluarganya. Suami dan anak-anak yang bangga pada istri dan ibunya ini menjadi salah satu indikator dari keberhasilan seorang ibu profesional.

Mengutip dari handout materi "Kebanggaan Keluarga", yang dimaksud dengan ibu profesional adalah seorang yang memahami dan bangga akan profesinya sebagai pendidik utama dari anak-anaknya. Kemudian ia juga senantiasa memantaskan diri dengan berbagai ilmu. Ia juga bersungguh-sungguh mengelola rumah tangga dan mendidik anak-anaknya dengan baik. Well, sounds so professional ya?

Mengapa suami dan anak merupakan target utama dalam hal ini? Tentu saja karena suami dan anak merupakan customer yang harus kita layani dan urus dengan sebaik mungkin. Tidak mungkin dong seorang ibu menjadi kebanggaan keluarga kalau dirinya lalai dalam menjalankan tugas dan kewajibannya dirumah sebagai istri dan ibu, ya kan?

Ada 4 hal yang bisa membawa kita sebagai perempuan menjadi kebangaan bagi keluarga kita, keempat poin ini adalah :
1. Bunda Sayang
Kasih sayang seorang ibu yang tidak terukur dapat dibuktikan dengan rasa cinta ibu pada anak-anaknya yang begitu besar. Sehingga seorang ibu pasti ingin melakukan yang terbaik bagi buah hatinya, salah satu bukti rasa sayang tersebut adalah dengan terus memperdalam ilmu pengetahuan untuk menjadi seorang ibu dan pendidik yang baik bagi anak-anaknya. Tidak lelah mencari ilmu-ilmu baru untuk menunjang perannya sebagai seorang ibu.

Dengan hadirnya ibu yang mengasuh dan mendidik dengan penuh rasa bahagia, syukur dan pola parenting yang baik maka indikator keberhasilan dari bunda sayang adalah ketika anak-anak tumbuh menjadi anak yang bahagia dan senang berada dibawah didikan kita sebagai ibunya.

Disamping itu, peran suami dalam keberhasilan sebagai seorang pengasuh dan pendidik utama anak sama besarnya dengan seorang ibu. Suami yang mampu membahagiakan istrinya, selalu mendukung, tidak gengsi untuk menolong dan tidak lelah mengingatkan ketika istrinya salah akan membangun sebuah lingkungan yang optimal untuk tumbuh kembang anak. Ingatlah bahwa "happy mom will raise a happy child,". Jadi tugas para bapak adalah menyemai kebahagiaan istrinya sehingga ia dan anaknya yang akan menuai hasilnya.

Baca juga :
2. Bunda Cekatan
Tak dipungkiri bahwa multitasking sudah menjadi label yang melekat pada tiap wanita. Seorang ibu dituntut untuk bisa mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Sebenarnya label ini bukan tidak mungkin apabila ibu bisa melakukan management waktu dan menjadi seorang yang cekatan dalam melakukan kegiatannya.

Cekatan sendiri didefinisikan oleh KBBI sebagai cepat mengerti; pintar; cerdik atau cepat dan mahir dalam melakukan sesuatu; gapah dan tangkas

Bukan tidak mungkin seorang ibu yang tadinya hanya bertindak sebagai kasir rumah tangga kemudian beralih fungsi menjadi manager keuangan rumah tangga. Belajar mengelola keuangan sehingga sistem keluar masuk cuan lebih terorganisir dan bisa berinvestasi untuk jangka menengah atau panjang. Kalau sudah begini suami mana yang tidak bangga dengan istrinya yang smart? Hehe. Ini salah satu contoh saja ya.

3. Bunda Produktif
Terlepas dari peran kita sebagai istri, ibu dan atau wanita karir, sebagai seorang individu pastinya kita memiliki suatu minat dan bakat dalam bidang tertentu. Ketertarikan kita dalam bidang tertentu ini biasanya tertuang dalam wujud aktivitas yang bernama hobi.

Apakah kita sering melakukan hobi disela-sela kepadatan menjadi ibu rumah tangga atau ibu pekerja? Seberapa sering kita melakukan kegiatan yang bisa juga merupakan bagian dari me time ini? Atau mungkin para ibu yang membaca tulisan ini sudah menemukan passion diri dari kegiatan-kegiatan yang kalian sukai?

Banyak sekali hal diluar kegiatan rumah tangga atau pekerjaan dikantor yang bisa membuat seorang ibu produktif. Produktivitas melalui hobi ini kemudian dapat berkembang menjadi kegiatan yang bermanfaat untuk sesama serta bisa menjadi ladang usaha untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Tentunya, ini akan menjadi nilai tambah tersendiri untuk para wanita didepan suami dan anak-anaknya.

Baca tentang :
4. Bunda Shaleha
Sebagai seorang muslim, hendaklah kita senantiasa menjadikan Allah SWT dan agama islam sebagai landasan dalam menjalani peran sebagai istri dan ibu. Nilai-nilai agama harus kita pegang dengan kuat agar bisa menanamkannya juga pada anak kita sehingga anak-anak menjadi pribadi yang sholeh(ah) dan berakhlak mulia.

Seorang istri dan ibu yang baik tentunya ingin mewariskan hal-hal yang bermanfaat untuk keluarganya hingga ia meninggalkan dunia kelak. Jadi, mulailah dengan membuat program "warisan" ini dan segera terapkan dalam keluarga kita. Sebagai contoh sederhana, mulai tanamkan iman dan taqwa kepada anak meski pun ia masih balita. Ajarkan ia untuk sholat, mengaji dan mengamalkan rukun islam. Tiada kebahagiaan bagi seorang ibu melainkan memiliki keturunan yang sholeh dan sholehah.

Keempat hal diatas adalah indikator yang diajarkan dalam kelas Ibu Profesional dengan tujuan agar para wanita menjadi kebanggaan keluarganya masing-masing. Kita pun bisa membuat standar sendiri untuk menjadi kebanggaan keluarga kita. Standar ini bisa ditentukan dengan memperbanyak ngobrol dengan suami dan anak-anak agar standar yang kita tetapkan sejalan dengan nilai masing-masing keluarga.

Kemudian, tetapkan standar atau indikator seorang ibu untuk menjadi kebanggaan keluarga dengan kaidah SMART yaitu Specific (unik dan detail); Measurable (terukur); Achievable (bisa diraih dalam arti tidak terlalu mudah/susah); Realistic (berhubungan dengan kondisi sehari-hari) dan Timebond (berikan batas waktu). Terlihat menarik untuk dicoba bukan?

Jadi, apa kalian sudah memikirkan indikator atau standar kesuksesan sebagai seorang wanita untuk menjadi kebanggaan keluarga kalian?

Sukabumi, 01 Maret 2020

Posting Komentar

0 Komentar