Belajar di Kelas Zoom : Montessori Dalam Kebaikan


Suatu siang di bulan Juli lalu, saat sedang buka-buka Instagram aku melihat postingan dari akun Instagram @pobee.id tentang kelas Montessori Dalam Kebaikan. Melihat para narasumber dan moderatornya yang sudah tidak diragukan lagi, tanpa babibu aku langsung mengamankan seat dengan melakukan registrasi.

Kelas Montessori Dalam Kebaikan ini dipelopori oleh dr. Pinan yang merupakan penggiat montessori sekaligus literasi dini. Kelas ini merupakan diskusi daring bersama pakar tentang montessori. Topik yang diangkat ada 3 yaitu Pentingnya Kegiatan Pra-Menulis Untuk Anak, Pentingnya Kegiatan Pra-Matematika Untuk Anak dan Pentingnya Kegiatan Pra-Membaca Untuk Anak.

Narasumber yang akan membawakan ketiga materi tersebut adalah Ms. Rosa selaku Founder & Academic Directress Montessori Haus Asia, Laurentia Mira yang merupakan seorang Konsultan Pendidikan, Montessorian dan Founder Link Study Center, terakhir adalah Vidya Dwina Paramita yang merupakan Founder Filosofi Montessori Indonesia serta Co-founder Sekolah Montessori Rumah Krucil.

Melihat nama-nama narasumber yang terpampang, semangatku langsung menggebu-gebu untuk mendapatkan ilmu dari mereka. Apalagi moderator yang akan memandu jalannya diskusi adalah influencer sekaligus montessorian yang instagramnya sudah aku ikuti sejak lama, mereka adalah Bu Damar Wijayanti (IG : @damarwijayanti), Bu Pinan (IG : @dr.pinan) dan Bu Nafila Rahmawati (IG : @nafilandscape).
Kegiatan ini selain bertujuan untuk belajar bersama mengenai ketiga topik yang sudah aku sebutkan di atas, juga memiliki misi untuk mengumpulkan donasi yang kemudian akan disumbangkan pada saudara-saudara kita yang terdampak Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia serta untuk penyediaan Alat Pembantu Edukasi (APE) anak dari keluarga non-sejahtera. Mulia sekali ya!

Sesi diskusi dilakukan sebanyak tiga kali di setiap hari Sabtu mulai dari tanggal 18 Juli, 25 Juli dan terakhir 1 Agustus kemarin. Jauh hari sebelum kelas Zoom dimulai, aku sudah berpesan pada suamiku untuk memberiku izin mengikuti kelas tersebut dan memintanya untuk membersamai anakku sementara aku belajar. Hoho.

Pentingnya Kegiatan Pra-Menulis Untuk Anak


Tanggal 18 Juli pukul 11.00 WIB, kelas Zoom Montessori Dalam Kebaikan yang pertama pun dimulai. Pembicaranya saat itu adalah Ms. Rosa dengan didampingi oleh Bu Damar dan Mbak Karina. Sebelum kelas dimulai, aku sudah stand by di depan laptop dan meminta suamiku untuk mengamankan anakku selama 2 jam.

Peserta Zoom yang berpartisipasi saat itu sekitar 500 orang. Rame pisan euy! Kelas yang dibawakan Ms. Rosa tentang hal-hal terkait kegiatan yang dapat melatih kekuatan otot tangan, jari serta koordinasi mata dengan tangan sebagai dasar untuk kegiatan menulis disampaikan dengan detail, jelas dan sangat menarik.

Betul-betul dapat pandangan baru bahwa kita sebagai orang tua harus peka dan jeli bahwa segala sesuatu yang anak lakukan itu pasti bermakna. Pesan Ms. Rosa adalah jangan sepelekan kegiatan practical life seperti menyapu, menjemur baju, menyiram tanaman (bisa dengan semprotan), dan lainnya karena hal tersebut merupakan bekal untuk anak menulis nantinya.


Selain itu, permainan yang merupakan bagian dari kegiatan pra-membaca misalnya meronce, bermain playdoh, gunting menggunting dan menggambar.

Sesi ini ditutup pada pukul 13.00 WIB dan aku merasa sangat tercerahkan dan lebih semangat lagi untuk menemani dan mengajari anakku bermain permainan yang berhubungan dengan kegiatan pra-menulis.

Pentingnya Kegiatan Pra-Matematika Untuk Anak


Aku merasa mempunyai masa lalu yang buruk saat berhadapan dengan pelajaran matematika. Aku merasa bodoh karena tidak bisa mengerjakan soal-soal matematika bahkan yang sederhana sekalipun waktu sekolah. Nilai jelek dan remedial adalah hal yang lumrah aku dapatkan di sekolah dulu.

Ingat sekali, betapa tidak sukanya aku dengan matematika sejak duduk di bangku SD. Sampai saat ini pun, aku tidak menaruh minat sedikit pun pada mata pelajaran yang disebut-sebut killer tersebut.

Saat melihat topik pra-matematika menjadi salah satu topik yang diangkat dalam kelas Montessori Dalam Kebaikan, aku jadi semakin semangat ingin mengikuti kelas ini. Alasannya jelas, aku tidak ingin anakku mengalami hal yang sama denganku ketika ia berhadapan dengan matematika kelak.

Ms. Laurentia sukses membuatku berkaca-kaca hingga hampir mewek lah saat menyimak materi tentang kegiatan pra-matematika pada tanggal 25 Juli 2020 kemarin. Ditemani oleh Bibu Pinan sebagai moderatornya dan juga Mbak Karina. Setiap detik berisi ilmu, nggak ada tulangnya semua daging. Haha.

Pesan terpenting dari kelas kali ini adalah sebelum mengajarkan konsep matematika pada anak, ibu atau orang tua harus berdamai terlebih dahulu dengan masa lalunya. Taubat dulu Buibu-Pakbapak! Seketika kolom pesan dibanjiri oleh komentar para ibu-ibu yang mengiyakan untuk segera bertaubat dan mulai menyukai hal-hal berbau matematika.

Tak kenal maka tak sayang, betul banget sih. Anak-anak sebenarnya sudah bisa diperkenalkan dengan konsep logika matematika sejak dini, mulai dari keteraturan saat berkegiatan, konsep besar-kecil, luas-sempit, banyak-sedikit yang semua terukur.

Ms. Laurentia juga menunjukkan beberapa aparatus montessori yang digunakan untuk kegiatan pra-matematika seperti red rods dan geometrical solid. Melihat benda-benda yang dipakai untuk belajar matematika sambil bermain tersebut rasanya fix aku akan memasukkan anakku ke sekolah montessori, lol!

Pentingnya Kegiatan Pra-Membaca Untuk Anak


Saat membaca nama narasumber untuk topik terakhir ini, aku kok rasanya tidak asing ya? Ternyata, Vidya Dwina Paramita adalah penulis buku Jatuh Hati Pada Montessori, Seni Mengasuh Anak Usia Dini. Buku yang sudah aku beli dan baca sejak anakku baru dilahirkan. Haha.

Happy dong akhirnya bisa belajar langsung dengan Ms. Vidya pada tanggal 1 Agustus 2020 kemarin. Berbeda dengan Ms. Rosa dan Ms. Laurentia, pembawaan Ms. Vidya lebih ramai dan heboh. Tapi justru ini yang membuat suasana kelas meriah dan seru dari awal sampai akhir sesi kelas.

Ms. Vidya menekankan betapa pentingnya kegiatan pra-membaca pada anak-anak usia dini untuk bekal mereka membaca di kemudian hari. Mengenalkan buku dan membacakan nyaring adalah poin-poin penting yang harus rajin dilakukan oleh orang tua agar anak-anaknya gemar membaca.

Ms. Vidya bercerita bahwa banyak anak yang bisa membaca tapi tidak memahami isi bacaannya bahkan saat mereka sudah duduk di tingkat akhir sekolah dasar. Ternyata, banyak anak-anak yang dipaksa bisa membaca tapi tidak dibekali dengan kemampuan mengkorelasikan tulisan dengan makna yang terkandung dalam tulisan tersebut.

Pentingnya literasi dini dengan kemampuan anak membaca dikemudian hari akan membuat anak menjadi lebih tertarik untuk membaca, bisa memahami isi bacaan dengan baik dan pada akhirnya bisa membedakan mana yang benar dengan mana yang perlu dicari tau lagi hingga anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak mudah dipengaruhi oleh pesan-pesan hoax yang saat ini banyak bertebaran.


Sampai sebegitunya ya pengaruh kemampuan membaca pada karakter seseorang di masa depan. Beberapa kegiatan pra-membaca lain juga disampaikan oleh Ms. Vidya dengan detail disertai banyak contoh, saking detailnya moderator yaitu Bu Nafila sampai mengingatkan Ms. Vidya kalau waktu diskusi hampir habis. Haha. Seru banget sampai lupa waktu!

Setelah belajar dari 3 kelas di Montessori Dalam Kebaikan, saatnya aku bekerja sama dengan suamiku berusaha membersamai anak sambil melakukan stimulasi-stimulasi melalui kegiatan yang bermakna.

Sekian dulu ceritaku tentang pengalaman ikut kelas Zoom bersama para montessorian di Montessori Dalam Kebaikan. Nggak rugi dan nggak menyesal ikut kelas ini!

Sukabumi, 13 Agustus 2020

Posting Komentar

0 Komentar