Rasanya Punya Kerjaan Sampingan di Rumah


Sejak akhir Mei kemarin, aku mulai menerima tawaran untuk menjadi freelancer sebagai content writer. Wih! Nggak nyangka cita-cita untuk jadi freelancer bisa tercapai di tahun 2020 ini. Akhirnya aku benar-benar bisa wfh alias work from home, sebagai sampingan dari pekerjaan utamaku yaitu ibu rumah tangga.

Pekerjaan awal-awal yang aku terima terbilang mudah, cukup memromosikan situs dan memberikan backlink untuk situsnya lalu dipost di blog pribadiku ini. Jumlah topik yang diberikan pun hanya beberapa. Jadi, hanya dalam waktu 2-3 minggu kerja sama kami sudah selesai.


Lalu, di pertengahan Juni kemarin aku menerima tawaran lagi untuk menulis artikel rutin sebagai salah satu project marketing, dimana artikel yang ku buat sifatnya adalah softselling. Kali ini lebih menantang, karena dalam satu hari minimal artikel yang harus dikerjakan adalah 2 artikel. Pekerjaan ini dikerjakan hingga semua keyword yang diberikan selesai menjadi artikel siap publish. Jadi proyek kali ini berjalan sekitar satu bulan.

Luckily, produk yang harus dipromosikan ini dijual oleh salah seorang sahabatku. Jadi dengan mudah aku mendapatkan informasi seputar produk dan kujadikan bahan tulisan di artikel. Dengan informasi yang sudah lengkap tersedia, alhamdulillah pekerjaan kali ini pun tidak begitu sulit bagiku. Hehe.


Kembali bekerja dengan deadline setelah sekian lama tidak berkutat dengan dokumen dan target kerja membuat diriku harus beradaptasi dengan hal ini. Tidak berarti karena aku bertitle sebagai freelancer, dapat mengerjakan pekerjaan secara suka-suka tanpa peduli kapan batas akhir men-submit pekerjaan tersebut.

PR yang aku miliki adalah bagaimana membagi waktu antara pekerjaan rumah, mengurus anak, tetap nge-blog serta bekerja sebagai freelancer. Selain itu semua, aku juga butuh me time dong ya untuk sekedar berleha-leha dan sesekali menonton drama Korea. Haha.

Karena dari awal aku memang tidak memasang target penghasilan yang tinggi dari pekerjaan sampingan ini, aku tidak berani terlalu banyak mengambil job untuk menulis artikel. Menulis 3 artikel dalam satu hari sudah sangat bagus untuk diriku dengan kemampuan dan keterbatasan saat ini.

Jadi bagaimana aku mengatur jadwal harian untuk menjalankan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dan freelancer sekaligus?

Tentukan Prioritas

Suami, anak dan rumah sudah tentu prioritas utama. Aku tidak akan menulis ketika anakku masih aktif bermain, apalagi di usianya sekarang masih butuh sekali perhatian.

Menyelesaikan pekerjaan rumah juga hal utama. Iya lah, aku kan ibu rumah tangga jadi rumah dulu yang harus diurus baru lain-lain. Setelah rumah bersih, dan makanan tersedia tepat waktu, baru aku bisa lebih santai jika ingin mengerjakan hal lain termasuk bekerja.

Tentukan Waktu Bekerja yang Tepat
Masing-masing orang mungkin berbeda, aku pribadi hanya bisa menulis saat anakku tidur. Pagi sebelum ia bangun, saat ia tidur siang dan malam hari setelah menidurkannya. Waktunya pun terbatas ya, pagi dan siang hari maksimal hanya 2-3 jam jadi harus bisa benar-benar memanfaatkan waktu tersebut. Malam pun tidak kuat begadang hingga terlalu larut, capek banget dan esok paginya harus kembali beraktifitas. 

Susah sekali membuka laptop ketika anak bangun karena ia akan langsung penasaran dan ingin berpartisipasi mengambil alih pekerjaan ibunya. Kalau sudah begini, lebih baik matikan laptop dan simpan dulu deh. Hoho.

Cepat Beradaptasi

Awal aku mengerjakan proyek terakhir dimana harus menulis 2 buah artikel per hari membuatku cukup memgalami culture shock. Ya, sebelumnya aku tidak punya target harian untuk menyelesaikan pekerjaan.

Mengerjakan pekerjaan rumah benar-benar fleksibel dan tidak harus memaksakan diri untuk menyelesaikan semua dalam waktu tertentu. Benar-benar sesukaku. Tapi, setelah mengambil pekerjaan sampingan tentunya aku punya tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai deadline yang sudah ditentukan.

Sempat mengalami kesulitan di hari-hari pertama bekerja lagi, aku pun akhirnya menemukan ritme bekerja yang tepat dan berhasil beradaptasi dengan kegiatan baru ini.

Kesini-kesini, aku semakin enjoy dan menikmatinya karena aku sudah bisa menemukan waktu kapan harus bekerja dan kapan harus me time. Bahkan terkadang aku masih sempat merasakan nikmatnya tidur siang bersama anak setelah menyelesaikan pekerjaan menulis.

Let It Flow

Ini penting, karena apapun kalau terlalu dibawa pikiran dan diambil pusing maka diri sendiri lah yang akan merugi. Jalani saja semuanya dengan serius tapi santai. Tidak usah memasang target terlalu tinggi dulu, sesuaikan semuanya dengan kapasitas diri sendiri.

Tidak perlu ngoyo juga harus bekerja keras pagi-siang-malam seperti saat masih berstatus sebagai buruh pabrik dulu. Namanya juga sampingan, kecuali aku kembali bekerja ini untuk memenuhi kebutuhan hidup keluargaku. Jika demikian, mungkin aku akan menjadi hard worker lagi dengan konsekuensi mengorbankan waktu untuk rumah dan anak.

Komitmen dan Bertanggung Jawab

Meskipun freelance, dimana pekerjaan yang aku ambil dapat dikerjakan kapanpun dan dimanapun asal mengumpulkan tepat waktu, aku tetap harus berkomitmen dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang sudah aku ambil.

Aku berusaha mengatur waktu dan menyisihkan waktu luang untuk menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin agar tidak menjadi deadliner. Selain bisa punya waktu untuk melakukan hal lain, kalau pekerjaan sudah selesai maka tidak ada lagi beban pekerjaan yang ada dipikiran karena belum terselesaikan. Melakukan aktivitas lain pun akan terasa lebih ringan.

Enjoy

Karena memang hobi, aku menganggap kegiatan menulis adalah suatu kegiatan yang harusnya menyenangkan. Namanya juga hobi, harus dilakukan dengan perasaan senang tentunya. Oleh sebab itu, dengan mengambil pekerjaan sebagai freelance content writer, aku dapat menyalurkan hobi menulis sekaligus mendapat bonus yaitu penghasilan dari kegiatan tersebut.

Apa sih yang lebih menyenangkan daripada melakukan hobi dan dibayar? Hehe. Saat ini, aku cukup menikmati berbagai aktivitas yang aku jalankan. Dengan menulis, aku merasa kehidupanku sebagai ibu rumah tangga tidak terlalu monoton serta mencegah diriku dari kebosanan karena keseharian di rumah.


Bagian menyenangkan dari menjadi freelancer adalah setelah job yang kita ambil selesai dikerjakan, keputusan untuk lanjut mengambil job yang lain atau tidak itu di tangan kita. Aku pribadi pasti mengambil waktu off dulu sebelum mengambil tawaran berikutnya, lumayan satu dua minggu liburan bisa digunakan untuk hal-hal lainnya sebelum kembali sedikit-sedikit mengumpulkan tabungan. Hehe.

Tentunya setiap orang memiliki cara tersendiri ya untuk mengatasi kebosanan dan mencari kegiatan produktif dari rumah, terutama untuk ibu rumah tangga. Misalnya ada yang senang berjualan online, memasak, membuat kue, menjahit, belajar bahasa dan lainnya. Bebas yang penting enjoy dan bahagia saat melakukannya.


Jadi, tetap bekerja meskipun sudah memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga itu sah-sah saja yang penting pekerjaan utama sebagai stay at home mom jangan malah dipinggirkan menjadi pekerjaan sampingan. Dan ketika teman-teman SAHM memutuskan untuk bekerja dari rumah, pastikan kalian menikmati apa yang kalian kerjakan.

Kalau ditanya bagaimana rasanya punya pekerjaan sampingan di rumah? Perasaan senang ketika melakukan hobi dan mendapat penghasilan dari rumah itu adalah sesuatu yang tidak pernah aku rasakan selama bekerja di perusahaan dulu. Memang nggak passion kerja seperti waktu itu sih sepertinya. Hehe.

Sekian.

Sukabumi, 05 Juli 2020

Posting Komentar

0 Komentar