Akhirnya semangat review drakor lagi! Setelah menamatkan drama Queen Mantis beberapa waktu lalu. Tumben-tumbenan nih si Ima nonton drama yang nggak genre-nya? Pasti karena ada sesuatu nih! Yak, karena Jang Dong Yoon yang main. Hehe. Genre crime-thriller pun saya selesaikan demi mendukung karir oppa. Halah..
Nggak hanya itu, sih. Beberapa minggu terakhir, page views blog saya meningkat drastis karena artikel-artikel seputar drama Korea, terutama Pengalaman Icip-icip Kuliner di Korea Selatan. Pasti ini karena dramanya Jeonha alias Bon Apettite, Your Majesty! Padahal, saya menulis artikel tersebut sudah 5 tahun yang lalu. But, saya nggak akan bahas drama itu sekarang :))
Di tengah isu-isu menurunnya pembaca blog dengan kehadiran AI Overviews yang membuat banyak blogger jadi patah semangat untuk terus menulis, menurut saya pribadi blog-blog yang berisi pengalaman pribadi seperti milik Rani Noona yang merupakan blog review drakor, dracin dan dorama tetap memiliki pembaca setianya.
Makanya saya memutuskan untuk terus menulis, salah satunya review drakor Queen Mantis ini! Rasanya drama ini nggak banyak digaungkan sebagaimana dramanya Yoona dan Lee Chae Min atau dramanya Gianna Jun dan Gang Dong Woon, yang tayang di timeline yang sama ya. Padahal, nggak kalah seru dan menegangkan dari awal sampai akhir episode.
Tiga episode pertamanya saya selesaikan dalam sehari, sampai lewat pukul 23.00 WIB tuh. Akibatnya? Adegan pembunuhan dalam drama tersebut sukses kebawa sampai mimpi. Wkwk. Seperti apa sih dramanya? Kuy bahas tuntas!
Tentang K-drama Queen Mantis
Judul: Queen Mantis / Mantis: Murderer's Outing
Hangul: 사마귀: 살인자의 외출
Sutradara: Byun Young Joo
Penulis Naskah: Lee Young Jong
Saluran Penayangan: SBS / Netflix
Jumlah Episode: 8
Pemain:
Go Hyun Jung sebagai Jeong I Shin
Jang Dong Yoon sebagai Cha Su Yeol
Cho Seong Ha sebagai Choi Jung Ho
Lee El sebagai Kim Na Hee
Sinopsis dan Jalan Cerita
Inti cerita dari drama ini berpusat pada Jeong I Shin (diperankan oleh Go Hyun Jung), seorang wanita yang 20 tahun lalu membuat heboh seluruh negeri setelah dituduh membunuh lima pria dengan metode yang sangat kejam.
Cara-cara membunuhnya yang presisi dan simbolis, dianggap masyarakat sebelas dua belas dengan belalang sembah betina yang memakan pasangannya. Ia pun dijuluki 'The Mantis'. Di balik sosok pembunuh berdarah dingin itu, sebenarnya target-target Jeong I Shin adalah pria-pria yang pernah melakukan pelecehan atau kekerasan.
Menurut I Shin, dia telah menyelamatkan anak-anak yang teraniaya. Meski demikian, ia tetap diberikan hukuman dan mendekam di penjara seumur hidupnya. Di sisi lain, Cha Su Yeol (Jang Dong Yoon), anak semata wayang I Shin, tumbuh besar dengan membenci identitas sang ibu.
Su Yeol tumbuh menjadi seorang detektif yang berintegritas. Hidupnya yang sudah tenang, tiba-tiba terusik saat muncul kasus pembunuhan berantai baru yang sangat mirip dengan gaya The Mantis. Polisi sadar bahwa mereka sedang berhadapan dengan copycat killer yang cerdas dan terobsesi.
Tim investigasi kepolisian terpaksa mendatangi I Shin di balik jeruji untuk meminta bantuannya dalam memecahkan siapa dalang di balik kasus pembunuhan yang mulai heboh dibicarakan masyarakat. Jeong I Shin menyetujui kerja sama tersebut, tetapi dengan satu syarat mutlak, dia hanya mau berkomunikasi dengan satu orang, yaitu Cha Su Yeol yang tak lain adalah puteranya sendiri.
Alhasil, Su Yeol yang seumur hidup membenci ibunya dan berusaha bangkit dari trauma mendalam, terpaksa harus berjuang menyeimbangkan tugas sebagai anggota kepolisian dengan trauma masa lalunya.
Review Drama Queen Mantis
Drama yang aslinya berjudul Samagwi ini memang diadaptasi dari serial Prancis berjudul La Mante. Tapi, versi drakornya berhasil membawa ketegangan kriminal itu ke dalam konflik keluarga yang lebih emosional.
Jumlah episodenya singkat aja, hanya 8 episode. Nggak heran ceritanya sat-set dan semua episodenya sarat dengan clue untuk episode selanjutnya.
Psychology Trigger Antara Ibu dan Anak
Bagian ini, jujur aja kayaknya merupakan nyawa utama dari drama Korea Queen Mantis. Penonton disuguhkan duet akting yang intens antara veteran Go Hyun Jung dengan juniornya, Jang Dong Yoon. Menurut saya akting keduanya berhasil sih!
Go Hyun Jung berhasil banget memerankan Jeong I Shin yang terlihat tenang, terkontrol, bahkan bosan di dalam sel tahanannya. Namun tetap memancarkan aura chilling yang mengerikan. Sunbaenim ini enggak perlu akting heboh untuk menunjukkan sisi psikopatnya. Cukup dengan tatapan mata dan senyum tipisnya aja udah menggambarkan sifat psycho-nya.
Jang Dong Yoon sebagai Cha Su Yeol pun sama suksesnya dengan menunjukkan penderitaan anak psikopat yang real. Setiap ia berinteraksi dengan ibunya terasa seperti berhadapan dengan sosok yang terkontaminasi hal mengerikan.
Baca tentang: Review Lovers of the Red Sky (2021)
Kita bisa melihat jelas bagaimana Su Yeol terperangkap antara tugasnya sebagai detektif dan bayangan ibunya yang terus-menerus memanipulasinya untuk 'berpikir seperti pembunuh'.
Pertanyaannya, apakah Jeong I Shin tulus membantu atau hanya memanfaatkan kasus ini untuk memanipulasi putranya agar menjadi seperti dirinya?
Alur Cerita yang Padat dan Cepat
Hanya dalam 8 episode, tentunya penonton berasa nggak punya banyak waktu untuk mengira-ngira siapa dalang di balik kasus serial killer yang meniru kekejaman Jeong I Shin 20 tahun silam?
Dengan durasi yang singkat, Queen Mantis berhasil mempertahankan tempo cerita yang cepat dan fokus. Enggak ada adegan filler yang ganggu, setiap momen, setiap petunjuk, terasa penting untuk investigasi kasus-kasus yang ada.
Intrik mencari copycat killer juga disajikan dengan cerdas. Jeong I Shin sebagai mentor dari balik jeruji ternyata benar-benar berpengaruh terhadap terungkapnya kasus serial killer dalam drama ini. Dia melihat petunjuk yang gagal ditangkap oleh polisi karena dia adalah The Mantis yang asli.
Jadi ada beberapa adegan pembunuhan yang dibumbui dengan ciri khas pelakunya, seperti cermin yang tidak disertakan oleh Jeong I Shin 20 tahun yang lalu. Hal ini memaksa tim detektif (dan kita tentunya sebagai penonton) untuk melihat kejahatan dari sudut pandang pembunuh.
Penulis skenario sukses menjaga ketegangan, membuat kita terus menerka-nerka identitas copycat tersebut. Sampai di tengah-tengah episode, kecurigaan saya terhadap pelakunya ternyata benar. Pas benar-benar ketauan dia orangnya, astagah merinding deh!
Di samping itu, penonton juga akan disuguhkan kisah masa lalu I Shin sekaligus mengungkap berbagai motif dan trauma masa lalunya sedikit demi sedikit.
Rekomendasi
Meskipun Queen Mantis menurut saya oke dari sisi akting dan tempo cerita, bukan berarti drama ini sempurna, ya. Ada beberapa notes versi saya yang bikin agak gimana gitu yaa.. Pertama soal misteri siapa copycat killer-nya. Karena dramanya fokus ke konflik psikologis ibu dan anak, penyelidikan buat nyari si peniru gayanya I Shin kadang kerasa kurang 'nendang' dan buru-buru di akhir.
Satu lagi, dari awal penonton digiring untuk mencari siapa serial killer yang membuat Jeong I Shin sampai harus turun tangan membantu pihak kepolisian, tapi setelah terungkap pelakunya, inti cerita yang ini jadi antiklimaks karena ada twist berikutnya yang bikin penonton dengan mudah melupakan si serial killer. Agak aneh ya, tapi seru sih. Wkwk.. Gitu deh, kalau bingung bacanya tonton aja cus!
Kalau Mae frens lagi nyari drama yang alurnya padat, gak banyak basa-basi, dan penuh penuh ketegangan, boleh nih Queen Mantis masuk list tontonan kalian! Piye, setelah baca review-nya, kira-kira menarik untuk ditonton nggak? Atau samaan nih udah nonton juga?
Yuk, share adegan paling chilling menurut kamu di kolom komentar!
0 Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya 😊 yang mau ngobrol-ngobrol terkait artikel di atas, yuk drop komentar positif kalian di kolom komentar.
Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya, Frens! 😉
Satu lagi, NO COPAS tanpa izin ya. Mari sama-sama menjaga adab dan saling menghargai 👍