Review Kumpulan Cerpen "The Cringe Stories"


Tahun ini, aku memiliki misi untuk membaca lebih banyak buku. Sadly, tahun lalu aku cukup banyak tergiur untuk membeli buku namun yang tamat hanya bisa dihitung jari. Hiks!

Jadi, target di tahun ini adalah membaca buku-buku yang sudah dibeli tahun lalu dan mengurang-ngurangi untuk membeli buku baru sebelum buku-buku yang sudah nangkring di rak buku sejak tahun lalu habis terbaca. Pengen saklek banget sama aturan sendiri nih!

Tapi-e-tapi, realitanya adalah tetap saja sejak awal tahun aku kembali membeli buku-buku baru. Haha! Meskipun sudah tidak lagi mengunjungi toko buku, online shop yang menjual buku-buku bagus berhasil membuatku merogoh kocek untuk membeli mereka. Aduh, semoga kerajinan membeli buku ini berbanding lurus dengan rajin membaca buku-buku tersebut ya!

Anyway, salah satu buku yang aku beli adalah buku yang ditulis oleh teman satu komunitas KLIP yaitu Kak Rijo Tobing. Bukunya berjudul "The Cringe Stories". Apa yang terbayang saat mendengar judul buku tersebut?

Sebelumnya, saya pernah mengulas dan sedikit bercerita tentang buku ini di Podcast Klub Buku Klip yang bisa teman-teman dengarkan di sini "Podcast KBK (Ima - The Cringe Stories - Rijo Tobing)".

A Little About "The Cringe Stories"

Sebelum bercerita lebih mengenai buku "The Cringe Stories", lebih baik kita tahu dulu seperti apa profil singkat dari buku ini :

The Cringe Stories - Rijo Tobing

Judul Buku : The Cringe Stories
Penulis Buku : Rijo Tobing
Penerbit : Pustaka Pranala
Jumlah Halaman : 165
Nomor ISBN : 978-623-7173-82-3
Cetakan Pertama : Oktober 2020

Buku ini adalah buku kumpulan cerpen, yang berisi 9 cerita pendek dengan suguhan plot twist yang menarik. Kesembilan judul cerpen dalam buku ini adalah Pisau, Mobil di Pengkolan, Handphone, Galon, Cermin, Rekening, Suara, Gendut dan Ombak.

Melihat cover buku yang tampak suram dan menegangkan, teman-teman tentu akan berpikir kalau cerita yang ada di dalamnya adalah cerita mistis atau horror. Eits, don't judge a book by its cover seperti aku dahulu. Haha. Meskipun desain cover-nya tampak menyeramkan dengan gambar tapak tangan berlatar belakang hitam, ceritanya tidak seseram bayangan kita.

Hal Menarik Dalam Buku "The Cringe Stories"

Dalam acara launching buku "The Cringe Stories" yang diadakan secara virtual pada tanggal 21 Maret 2021, Kak Rijo mengatakan bahwa buku ini menggambarkan suara orang-orang yang biasanya tidak diperhitungkan sudut pandangnya. Menarik memang, sebab tokoh-tokoh utama dalam buku ini misalnya saja seorang kakek tua, tukang galon, pemilik salon hingga seorang anak kecil di dalam mobil.

Aku hadir juga sebagai penonton dalam acara ini

Modal utama dari buku ini selain karena (lagi-lagi) cover-nya yang mengundang rasa penasaran, ceritanya memiliki plot twist yang tidak terduga. Ini yang membuat cerita-cerita dalam buku "The Cringe Stories" menjadi menarik untuk dibaca berkelanjutan, dari satu judul ke judul yang lain.

Tidak butuh waktu lama untuk aku menyelesaikan ke-9 cerita yang ada di dalam buku "The Cringe Stories". Sebab isinya adalah kumpulan cerpen, dalam sehari aku bisa menyelesaikan dua hingga tiga cerpen sembari menemani anakku makan siang. Ya, bacanya lebih baik siang hari bolong yang terik ya! Tampaknya kalau baca buku ini di malam hari, bisa sampai terbawa mimpi ceritanya. Hehe.

Blurb "The Cringe Stories"

Bahasa yang digunakan oleh penulis tidak sulit dimengerti, tidak berat dan to the point. Sebagai pembaca blog rijotobing.wordpress.com, membaca "The Cringe Stories" membuatku merasa udah kenal dengan gaya bahasa yang biasa Kak Rijo gunakan.

Cerita dalam buku "The Cringe Stories" ini tidak hanya mengandalkan imajinasi penulis dalam menulis fiksi, tapi juga riset yang cukup dalam untuk setiap karakter yang ada. Misalnya saja dalam cerita berjudul Rekening, yang tokoh utamanya adalah seorang teller bank. Pekerjaan Ery, nama tokoh utama dalam cerita Rekening, diceritakan dengan detail dan membuat pembaca juga ikut memahami apa saja yang dapat ia lakukan ketika bekerja di bank.

Ada pula cerita Gendut, bercerita mengenai seorang wanita obesitas yang ingin melakukan operasi sedot lemak untuk membuat tubuhnya tampak ideal. Dalam cerita tersebut, disebutkan dan dijelaskan beberapa metode seperti Laparoscopic Sleeve Gastrectomy (LSG) dan Laparoscopic Gastric Band Placement (LGBP). Keduanya adalah metode pilihan selain sedot lemak dalam dunia bedah plastik.

Mendapatkan pengetahuan baru dalam setiap cerita di buku "The Cringe Stories" membuat buku ini semakin menarik untuk dibaca.

Cerita Favorit Dalam Buku "The Cringe Stories"

Dari sembilan cerita yang ada di dalam buku, bisa dibilang semua ceritanya tidak ada yang tidak seru. Memiliki poin plusnya masing-masing yang dapat membawa pembacanya membuka halaman demi halaman untuk menyelesaikan sebuah judul.

Tapi, kalau boleh memilih dua dari sembilan cerita yang ada, aku memilih Rekening dan Ombak sebagai cerpen favorit dalam buku "The Cringe Stories".

Rekening

Rekening dalam "The Cringe Stories"

Ery, adalah satu dari sedikit perempuan yang beruntung. Menjadi teller bank yang melayani aktor kesayangannya. Di saat Robin sedang tertimpa skandal dan masalah besar, Ery dengan niat tulus mencoba membantu Robin, berbekal privilege yang ia miliki dalam pekerjaannya.

Dengan modal nekat, Ery berusaha membongkar kebenaran dan berharap Robin akan menemuinya, berterima kasih padanya? Atau ia hanya butuh sedikit spot light, perhatian dari banyak orang yang akan membuat dirinya lebih terlihat?

Badanku gemetar. Semakin lama profilku terpampang di layar yang menunjukkan siaran langsung, aku semakin ketakutan. Aku tidak bisa lagi berpikir jernih, apa yang aku mau, demi siapa aku melakukan ini semua. Apa benar demi Robin, aktor tampan yang sangat kucintai lebih dari apapun di dunia ini?

-Rekening, The Cringe Stories

Namun, apa yang Ery pikirkan terlalu naif dan polos. Ia malah terjerumus dalam berbagai kejadian yang menyudutkan dirinya, bahkan membahayakan nyawanya sendiri. Apakah usaha Ery untuk membantu Robin keluar dari skandal berhasil? I'm not gonna spill the tea, teman-teman. Haha.

Ombak

Ombak dalam "The Cringe Stories"

Sampai pada suatu malam, samar-samar aku merasakan sosok seseorang berada di atas tubuhku. Sepasang tangan dingin menempel di tulang belikatku dan sentuhan itu membuatku merinding ketakutan. bagaimanapun aku mencoba, aku tak dapat melihat wajah orang itu di tengah kamar tidur kami yang gelap gulita.

-Ombak, The Cringe Stories

Kehidupan Made berubah menjadi lebih mencekam setelah ia kembali ke rumah yang telah ditinggalkannya sekian lama. Juga setelah ia merasakan manisnya kehidupan pernikahan bersama laki-laki yang tidak pernah ia duga akan meluluhkan hatinya.

Bersama suaminya, ia berusaha mencari tahu siapa yang menerornya malam itu. Di hari berikutnya, ia juga mendengar suara-suara yang membuatnya merasa ada sesuatu hal berbahaya yang akan menimpa kakaknya, serta dirinya.

Bagaimana Made mengumpulkan informasi dan menemukan jalan keluar untuk mengakhiri hari-hari penuh cemas dan ketakutannya?

Rekomendasi Bacaan "Ringan"

Jika teman-teman penasaran dengan cerita utuh kedua judul di atas, atau bahkan kesembilan judul yang ada di dalam buku "The Cringe Stories", langsung aja dapatkan bukunya dengan harga Rp.85.000,- dan dapat dibeli di "Sky Books".

Boleh aku bilang, buku ini okelah jika dijadikan sebagai buku bacaan yang ringan tapi berbobot. Membuat penasaran, sekaligus memberikan pembacanya pengalaman serta banyak pengetahuan baru. Terutama mengenai sudut pandang orang-orang yang tidak pernah kita pikirkan punya pemikiran seperti itu.

Sekian dulu review dan rekomendasi bacaan di bulan April ini. Sampai jumpa dalam review buku-buku selanjutnya!

Sukabumi, 17 April 2021

Posting Komentar

0 Komentar