Mengenang Momen Dalam Umbrella Scene


Dalam drama Korea, begitu banyak adegan ikonik yang hampir selalu ada dalam setiap judul namun memiliki style masing-masing dan tetap sukses membuat para penonton mesem-mesem dewe saat melihatnya.

Misalnya, adegan tokoh utama pria yang mengikat tali sepatu tokoh utama wanitanya. Ada juga adegan suap-suapan antar tokoh utama, tokoh utama pria mengompres kepala tokoh utama wanita ketika sakit, adegan tokoh utama wanita tidak sengaja terjatuh ke dalam pelukan tokoh utama pria. Masih banyak yang lainnya, deh!

Pernahkah teman-teman menemukan suatu adegan ikonik dalam drama Korea yang relatable dengan kehidupan kalian atau mengingatkan kalian pada suatu momen tertentu? Istilahnya membuat kalian de javu?

Ada satu scene yang kalau menontonnya pasti akan mengingatkanku pada momen beberapa tahun lalu, adegan tersebut adalah umbrella scene atau sepayung berdua yang juga sangat sering kita saksikan dalam beberapa judul drama Korea.

Dalam drama, biasanya adegan ini sarat akan romantisme. Membuat penontonnya ikut baper, ikutan deg-degan karena melihat kedekatan tokoh utamanya dalam satu payung. Kadang membuat kita ikut merasa kedinginan melihat pemain dalam drama yang basah kuyup terguyur hujan.

Beberapa drama yang umbrella scene-nya tak terlupakan seperti Legend of the Blue Sea, Moon Lovers : Scarlet Heart Ryeo dan drama lama tapi baru saja aku tonton beberapa minggu lalu, Jealousy Incarnate.

Sumber : soompi.com
Masih teringat dalam drama Legend of the Blue Sea ketika Heo Joon Jae (Lee Min Ho) meninggalkan Shim Chung (Jun Ji Hyun) sebatang kara karena menganggapnya sebagai pengganggu dan cewek aneh. Tidak lama berselang setelah Joon Jae pergi, hujan turun dengan begitu lebatnya.


Shim Chung yang kebingungan hanya bisa terdiam dan menunggu di depan sebuah toko dengan berjongkok. Joon Jae yang terus memikirkan nasib Shim Chung akhirnya berbalik arah dan kembali ke tempat Shim Chung berada sambil membawa payung. So sweet banget deh Abang Min Ho!

Sumber : soompi.com
Berbeda lagi dengan umbrella scene dalam Moon Lovers : Scarlet Heart Ryeo. Adegan yang disebut-sebut sebagai adegan legendaris antara Wang Soo dan Hae Soo ini sering direka ulang oleh pemerannya yaitu Lee Joon Ki dan IU dalam berbagai kesempatan.

Dalam cerita, Hae Soo tidak sengaja menghidangkan minuman beracun yang telah disiapkan oleh ratu untuk sang putera mahkota, Wang Moo. Wang Soo yang mengetahui niat jahat ratu kemudian mengorbankan dirinya dengan meminum racun tersebut hingga dirinya muntah darah dan tak sadarkan diri.


Hae Soo pun harus menerima hukuman yang berat dari istana. Di tengah penderitaannya menjalani hukuman, Wang Soo terus memerhatikan Hae Soo. Hae Soo terlihat semakin pucat karena terus berlutut dan tidak makan maupun minum. Saat hujan turun dengan sangat lebat, Hae Soo tidak bergeming dan tetap berlutut hingga terlihat sangat menderita.

Wang Soo kemudian datang seraya membentangkan jubahnya untuk melindungi Hae Soo dari guyuran air hujan. Sementara pangeran lain yang katanya juga menaruh hati pada Hae Soo hanya bisa diam menyaksikan, Wang Soo maju untuk membela Hae Soo dengan gentle-nya.

Sumber : soompi.com
Lain lagi dengan adegan hujan dalam Jealousy Incarnate atau dikenal juga dengan judul Don't Dare To Dream. Dalam drama ini, tokoh utamanya nggak sepayung berdua melainkan bertiga! Ceritanya adalah ketika Pyo Na Ri (Gong Hyo Jin) membawakan payung untuk Lee Hwa Shin (Jo Jung Suk) yang sedang melakukan liputan di Thailand.

Lee Hwa Shin saat itu sedang bersama Go Jung Woon (Go Kyung Pyo), sahabat baiknya yang ternyata diam-diam naksir dengan Pyo Na Ri. Jung Woon pun mempersilahkan Pyo Na Ri untuk ikut berteduh di bawah payung yang ia berikan agar tidak kebasahan.


Hehe. Dalam adegan ini yang baper justru Go Jung Woon, sementara lead male actor-nya yaitu Lee Hwa Shin justru tidak mengindahkan keberadaan Pyo Na Ri di sebelahnya. Hiks! Nyesel loh ntar ;)

In My Real Life

Lain drama lain pula dengan di kehidupan sebenarnya. Beberapa umbrella scene di atas hanya sebagian dari banyaknya drama yang mengambil scene di bawah hujan dan mengingatkanku pada momen beberapa tahun silam.

Kejadian pertama adalah saat aku dan teman-teman kantor akan merayakan malam pergantian tahun di rumah salah seorang teman satu departemenku di daerah Cibiru, Bandung. Saat itu aku masih anak bau kencur, baru sekitar 2 atau 3 bulan bergabung dengan perusahaan tempatku bekerja.

Sebagai anak rantau yang tidak punya kendaraan dan tidak tau jalanan di Bandung, teman satu departemenku meminta tolong pada teman departemen lain yang rumahnya tidak jauh dari Cimahi untuk menjemputku dan pergi bersama ke Cibiru. Gue manut-manut aja dong yaa jadi junior..

Di hari keberangkatan, senior tersebut menjemputku di mess dan kami boncengan menggunakan sepeda motor. Di tengah perjalanan, hujan turun dengan sangaaat deras hingga akhirnya kami harus melipir dan berteduh.

Canggung? Yes, karena aku tidak begitu akrab dengan senior cowok satu ini. Aku pun bertanya apa dia membawa jas hujan? Ia menjawab bawa, tapi jas hujannya yang atasan dan bawahan sehingga aku tidak bisa nebeng. Yaa menyesal juga kenapa sebagai tebengers aku tidak berinisiatif meminjam jas hujan teman lainnya.

Setelah beberapa waktu berteduh di pinggir jalan dan hujan tidak kunjung reda, tiba-tiba seniorku mengeluarkan jas hujan dari dalam jok motornya dan menyuruhku untuk memakainya. Langsung aku menolak dong! "Mas aja yang pakai, aku kan di belakang nggak terlalu basah," begitu aku berkilah.

Ya nggak enak lah gue udah nebeng, minjem jas hujan pulak. Yang punya motor kebasahan tu piye ceritane?! Begitu pikirku. Namun, dengan nada tinggi seniorku memaksa sambil berkata, "Udah nurut aja lo. Daripada anak orang sakit gara-gara kehujanan naik motor sama gue, mending lo pake deh buruan!"

Edan, galak bener ni orang! Aku sempat menolak kembali dengan meminta agar menunggu beberapa menit lagi hingga hujan agak sedikit reda. Setelah hujan menjadi hanya rintik-rintik, akhirnya aku memakai jas hujan senior tersebut dan melanjutkan perjalanan menuju rumah temanku di Cibiru.

Satu lagi kejadian hujan yang melibatkanku dan senior ngeselin satu ini, adalah ketika aku dan teman-teman satu kantor termasuk dirinya sedang berlibur di Tanjung Lesung.

Saat itu kami menyewa beberapa tenda untuk bermalam. Aku satu tenda bersama sahabat sekaligus teman sepantaran di kantor, lainnya yang merupakan senior-senior di kantor menempati tenda masing-masing.

Saat malam menjelang, sudah waktunya untuk kami menikmati sajian makan malam yang disediakan oleh pihak penginapan. Sayangnya hujan turun dengan cukup deras dan membuat kami tidak bisa keluar dari tenda. Ketika hujan sudah agak reda, dua orang senior datang dan membawakan payung. Salah satunya adalah senior galak yang sebelumnya ku ceritakan.

"Fissy sama aku, Ima sama Halim..." begitu kata senior yang menjemput kami di tenda.

Berhubung aku merasa kurang nyaman ya satu payung berdua dengan stranger meskipun predikatnya sudah temenan, aku pun menjaga jarak agar tidak terlalu dekat dengan seniorku tersebut. Tapi yang terjadi, sebagian badanku basah terkena air hujan.

"Heh, ngapain lo jauh-jauh? sini deket-deket gue kalo nggak mau kehujanan!" kata senior tersebut dengan nada yang meninggi dan terdengar sangat judes. Dalam hati ingin ku berkata, lo kalo ngomong kagak ada baik-baiknya amat sih. Santai dikit napa, Bang?!

Kedua kejadian tersebut jauh dari kata romantis, meskipun  berada dalam adegan hujan bersama seorang pria namun sayangnya orang tersebut bukanlah someone special. Jadi, kagak ada manis-manisnya.

Sekian tahun berlalu setelah kejadian tersebut, ternyata si senior menyebalkan itu menjadi suamiku. Ayah dari anakku. Hahaha. Kadang, aku masih suka menyindir atau membahas betapa menyebalkannya ia dulu. Tapi ia selalu mengelak dan ngeles kalau disebut menyebalkan. Serah deh...

Sampai sekarang, jika aku menonton film atau drama atau serial yang menayangkan adegan hujan-hujanan atau umbrella scene, maka secara otomatis aku akan flashback ke dua momen yang ku ceritakan di atas.

Gitu deh, guys! Kalau kalian, ada nggak nih scene tertentu dalam drama Korea yang bikin de javu?

Sukabumi, 21 Juli 2020

Posting Komentar

14 Komentar

  1. Ahahahaha 😝 kok gemes bgt siih Mba Ima cerita ttg payungnya. Itu lelaki gentleman tuh, tidak membiarkan perempuan kehujanan. Cieeeee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaa kayak'y semua cowok gitu deeh mbadeey normal'y. Haha..

      Hapus
  2. Wkwkkk.. untung aja ya jadi suami, meskipun galak. Galak-galak juga tuh berarti emang perhatian, Mbak.

    BalasHapus
  3. uwooow yang dulu ga romantis ternyata jadi memorabilia banget ya, dan umbrella scene itu udah jadi scene wajib di semua drama romantis kayaknya. aku ikut senyuk2 baca tulisan ini, hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak risna. Wkwkwk. Ternyataa jd momen yg bisa d tulis d challenge 😋

      He em, masih banyak drakor yg ada umbrella scene tp yg kuinget detail'y cuma yg aku tulis d atas. Hehe

      Hapus
  4. Kan kaya di drama2, ngomongnya sok2 nyebelin padahal dalam hati suka hahaha

    mungkin begitu suaminya mbk ima dl 🤭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha tp d kantor dulu dy emg menyebalkan kok klo ngmg suka gak mikir org lain 😅

      Hapus
  5. Ahay so sweet, dari boncengan berdua, sepayung berdua, dan akhirnya menikah ❤️

    BalasHapus
    Balasan
    1. Panjang perjalanan'y kak rijo, menikah setelah 5 taun dr kejadian2 itu. Wkwk..

      Hapus
  6. Balasan
    1. Hihi yaa kalo diinget emang jd tampak so sweet ya 😋

      Hapus
  7. Huhuuyy... 😍😍
    Kalo sekarang masih dipayungin ga mbak... 😆

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha skrg semua scene klise drakor pun lewat lah, dwi eonni. Wkwkwk..

      Hapus