Komunikasi Produktif, Tantangan Hari Ke-3



Sudah hari ke-3 mengupayakan komunikasi produktif tetap berjalan di lingkungan keluarga kecilku. Baru hari ketiga, tapi manfaat yang dirasa memang sepertinya cukup terlihat.

Sebelum mengikuti kelas Bunda Sayang, aku sudah sering kali membaca buku-buku bergenre parenting yang membahas mengenai komunikasi efektif atau produktif ini. Dalam prakteknya, ada kalanya aku berhasil menerapkan teori yang telah aku baca, namun tak jarang punya khilaf terjadi.

Saat mengikuti kelas ini, mungkin karena setiap harinya selama kurang lebih 10-15 hari diharuskan menulis jurnal seperti ini, aku merasa lebih sering teringat mengenai teori komunikasi produktif saat menemukan kasus di lapangan.

Efeknya, tentu sebelum ngegas atau nyerocos berbicara, aku akan berpikir lebih dulu sebelum mengeluarkan kata-kata.

Di hari ketiga ini, aku ingin membagikan kisah dengan masalah yang berbeda dengan apa yang sudah kutulis di hari pertama dan kedua.

TANTANGAN 15 HARI ZONA #1 - Hari ke-3


Temuanku hari ini :

Hari ini adalah hari yang cukup melelahkan bagiku, karena anakku hanya tidur siang sebentar dan aku belum sempat mendapat cukup me time. Tentu hal ini membuatku cepat lelah dan ngantuk ketika sore menjelang. Tak apa, harapanku si kecil akan tidur lebih awal karena kelelahan bermain.

Nyatanya, hingga jam setengah 9 malam tadi ia masih sibuk mengajak aku dan suamiku bermain tenda-tendaan. Dengan sisa-sisa energi, aku memintanya untuk berhenti bermain dan tidur.

Gue masih ada kerjaan lain, cuy! Begitulah batinku berkata. Sementara mata sudah mengantuk, tugas lain termasuk menulis jurnal ini belum dikerjakan. Bukannya berhenti bermain, ia malah terus melanjutkan kegiatannya bermain tenda-tendaan. Bhaiqlah.

Dari penangkapanku, aku melihat gelagat anakku sebenarnya sudah mengantuk. Mata sayu dan sedikit-sedikit cranky, akhirnya aku mengambil tindakan dengan memberhentikan aktivitas bermainnya dan menaruhnya di kasur untuk tidur.

Ngamuk dong dia, jelas! Suamiku berusaha menenangkannya dengan bertanya apa keinginannya, secara baik-baik. Ia pun berkata dengan bahasa bayinya kalau ia masih mau main. Tak lama kemudian, ia kembali menangis mengaum-ngaum karena pintanya tidak kami turuti.

Aku dan suamiku, dengan tegas namun tetap berusaha menjaga nada suara berkata, "Dipta boleh main, besok lagi. Sekarang sudah malam dan nggak ada lagi orang yang main. Malam waktunya tidur," kemudian anakku kembali menangis mendengar perkataanku. Haha.

Lalu suamiku menanggapi tangisan anak kami, "Dipta sedih nggak boleh main lagi ya? Kalau sudah selesai nangisnya nanti tiduran di samping papah atau mamah ya?". Selama beberapa waktu ia tetap menangis, tapi setelah tangisnya reda ia pun menuju diriku untuk minta di pukpuk.

Drama mau tidur pun berakhir setelah ia akhirnya menyerah dan terlelap dalam kurang dari 10 menit.

Tantangan yang kuhadapi hari ini :

Mengontrol emosi karena sudah lelah dan mengantuk namun harus menghadapi anak yang sedang tantrum.

Rencanaku untuk esok hari :

Tetap menetapkan batasan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada anak, menetapkan batas waktunya dengan jelas jika memang harus sudah berhenti bermain.

Juga beristirahat cukup di siang hari agar memiliki stamina lebih di sore dan malam hari.

Poin komunikasi produktif hari ini :

1. KISS (Keep Information Short and Simple)
Aku mencoba menggunakan bahasa sesederhana mungkin untuk menjelaskan bahwa sudah malam bukan lagi waktunya bermain melainkan waktu untuk tidur.

2. Mengendalikan intonasi suara
Meskipun sudah lelah dan mengantuk, emosiku tidak terpancing saat anakku mulai menangis bahkan dengan volume yang cukup keras.

Selain ingat dengan teori komunikasi produktif, rasa lelah juga membuatku tidak lagi memiliki minat untuk marah. lol.

3. Menunjukkan Empati
Aku dan suamiku tetap mencoba memahami dirinya yang sedih dan marah karena dilarang untuk terus bermain. Kata-kata seperti ini memang cukup ampuh dan membuat anak merasa perasannya diterima oleh orang tuanya.

Berapa bintangku hari ini :

🌟🌟🌟


Imawati Annisa Wardhani
Regional Sukabumi

05/09/20

#harike-3
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia

Posting Komentar

0 Komentar