Tujuan Berkomunitas


Minggu lalu, tepatnya tanggal 3 Maret 2020 adalah pertemuan ke-5 kelas Orientasi di Kampung Komunitas Ibu Profesional. Pertemuan kali itu terbilang istimewa, karena menghadirkan founder Ibu Profesional yaitu Bu Peni Septi Wulandani sebagai pemberi materi.

Jujur saya, saya merasa ada ketertarikan tersendiri ketika beliau turun langsung menyampaikan materi. Dulu, ketika di kelas Foundation beliau juga pernah membawakan materi dan saya langsung suka dengan cara berbicara dan pembawaan beliau. Tenang dan lembut sekali, mungkin karena berbeda jauh dengan saya maka saya tertarik dengan gaya berbicara beliau.

Materi kali itu berjudul Tujuan Berkomunitas. Harus diakui, aku memilih untuk terjun ke dalam komunitas lagi itu dengan tujuan tertentu. Tujuanku adalah menghidupkan kembali hobiku dalam bersosialisasi dengan kelompok yang memiliki visi dan misi serupa dengan yang aku miliki.

Baca juga mengenai : Berkomunitas

Menurut Ibu Septi dalam materi kemarin, kita harus meyakini bahwa dengan terjunnya kita ke dalam komunitas maka kita yakin bahwa kualitas diri kita akan meningkat. Ingat, berkomunitas itu tujuan utamanya adalah untuk diri kita sendiri. Bukan untuk mengikuti tren, menjadi follower dari omongan orang lain atau bahkan untuk mencoba membahagiakan orang lain. NO NO! Kita lah yang harus bahagia ketika memilih untuk masuk ke dalam suatu komunitas.

Mengapa kita bergabung dalam komunitas? Karena kita senang belajar dan ingin memiliki ilmu pengetahuan lebih tentang apa yang menjadi minat kita. Dalam komunitas kita bertemu dengan orang-orang yang memiliki visi, misi dan nilai yang sama dengan yang kita punya sehingga kita jadi punya teman belajar, teman yang sama-sama berjuang untuk meraih visi, misi dan nilai tadi.

Bagaimana ketika apa yang kita harapkan tidak kita dapatkan di dalam komunitas yang kita ikuti? Ketika nilai yang ada di komunitas tidak sejalan dengan nilai yang kita pegang dan yakini, lebih baik kita mundur dari komunitas tersebut. Untuk apa bertahan tapi tidak membawa kebahagiaan bagi diri kita sendiri? Ingat, prinsip utamanya adalah berkomunitas untuk membahagiakan diri sendiri. Diri sendiri, diulangi lagi supaya mantep! Hehe.

Karena berkomunitas adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas diri, maka jangan jadikan komunitas sesuatu yang sepele di mata kita. Jangan jadikan ini adalah kegiatan pelampiasan dari rutinitas harian kita di ranah publik atau pun domestik. Jika kita yakin bahwa pilihan kita untuk masuk komunitas adalah suatu hal yang tepat, kita harus berkomitmen untuk tumbuh dan berkembang bersama dengan komunitas tersebut. Intinya, jangan setengah-setengah dalam menjalankan suatu peran yang sudah diamanahkan. Totalitas, berikan yang terbaik untuk komunitas yang kita ikuti dan bukan sebaliknya, mengharap diberi atau meraup keuntungan dari komunitas.

Yang terpenting dari semua hal di atas tadi adalah, prioritas kita sebagai seorang ibu adalah tetap menjadi pendidik bagi anak-anak kita, menjadi partner berumah tangga dengan suami dan setia melayaninya serta terus berkarya dan memberdayakan diri sebagai seorang perempuan. Melakukan ketiga hal tersebut bukanlah suatu hal yang tidak mungkin, tinggal bagaimana kita mengatur waktu dan jadwal kita untuk meraih tiga hal itu.

Sampai jumpa di tulisan berikutnya!

Sukabumi, 11 Maret 2020

Posting Komentar

0 Komentar