6 Tips Ampuh Atasi Rasa Sepi untuk Ibu Rumah Tangga yang Ekstrovert

Ibu Rumah Tangga yang Ekstrovert

Halo Mae frens, pernah nggak sih kalian merasa kesepian padahal setiap hari rumah selalu ramai dengan anak, suami, dan pekerjaan rumah yang nggak ada habisnya? Saya pernah banget ada di posisi itu. Di satu sisi saya ngerasa sibuk banget dengan setumpuk kerjaan rumah dan ngurus anak, tapi di sisi lain kok merasa ada yang kosong gitu?

Terutama buat yang punya kepribadian ekstrovert, kayak saya, yang biasanya energinya justru terisi saat banyak ngobrol, ketemu orang, atau ikut kegiatan seru bareng teman.

Sejak menjadi ibu rumah tangga, kadang saya merasa ruang untuk bersosialisasi jadi terbatas. Akhirnya, jiwa ekstrovert dalam diri seperti terkurung. Mau curhat ke teman lama, tapi mereka juga sibuk dengan aktivitas masing-masing. Mau keluar rumah, nggak selalu bisa karena ada tanggung jawab yang harus kita prioritaskan. Nah, dari situlah rasa sepi sering muncul dan dirasa nggak dirasa, bikin mental lelah.

Tapi, apakah terus saya berdiam diri dan membiarkan rasa sepi ini menghantui hari-hari saya di rumah? Kabar baiknya, ada banyak cara sederhana yang bisa membantu kita sebagai ekstrovert tetap waras, bahagia, dan terkoneksi dengan orang lain meski lebih banyak waktu di rumah.

Di artikel ini saya mau berbagi beberapa tips yang bisa kalian coba supaya energi ekstrovert kita tetap tersalurkan dengan baik.

Mengapa Ibu Rumah Tangga Ekstrovert Rentan Merasa Kesepian?

Di awal menikah dulu, saya tinggal di rumah mertua selama kurang lebih 10 bulan. Di sana, saya jarang merasa kesepian karena rumah ramai. Ada mertua dan satu kakak ipar beserta keluarganya juga tinggal di sana. Belum lagi kakak-kakak suami saya yang lain sering berkunjung dan ngajak saya ngobrol.

Setelah saya hijrah bersama suami ke Sukabumi, di sanalah saya mulai sering merasa kesepian. Daerah yang sama sekali asing, nggak punya teman, saudara atau keluarga jauh sekalipun. Awalnya saya berpikir kalau saya yang belum bisa beradaptasi, namun lama-lama saya menyadari bahwa sisi ekstrovert saya yang kurang mendapat asupan.

Sebagai seorang ekstrovert, kita biasanya merasa lebih hidup kalau bisa sering ketemu orang, ngobrol panjang lebar, atau sekadar nongkrong bareng teman. Tapi begitu jadi ibu rumah tangga, ruang gerak itu jadi berkurang drastis.

Hari-hari lebih banyak dihabiskan di dalam rumah, sibuk ngurus anak, masak, beres-beres, atau nemenin suami. Lama-lama, kebutuhan untuk bersosialisasi yang jadi “bahan bakar” para ekstrovert ini terasa nggak terpenuhi.


Beda halnya dengan orang introvert yang memang nyaman menghabiskan waktu sendiri, buat saya yang ekstrovert, sepi bisa bikin hati jadi kosong. Kadang jadi gampang cranky, gampang lelah secara emosional, bahkan bisa bikin overthinking.

Sayangnya, lingkungan sekitar nggak selalu paham dengan kondisi ini. Orang-orang mungkin berpikir “kan udah rame di rumah sama anak-anak”, padahal interaksi dengan anak itu beda rasanya dengan interaksi sosial yang kita butuhkan.

Tips Ampuh Mengatasi Rasa Kesepian untuk Ibu Rumah Tangga Ekstrovert

Dari pada tenggelam dalam rasa sepi, yang lama-lama bisa mengganggu kesehatan mental, lebih baik kita cari cara gimana supaya sisi ekstrovert ini bisa diperhatikan dan nggak membuat kita merasa kesepian lagi:

1. Aktif di Komunitas Online

Saat pindah ke Sukabumi, memang salah satu langkah strategis yang saya lakukan adalah mencari-cari komunitas yang ada di sana. Sebelumnya saya sudah meminta izin suami untuk aktif berkegiatan supaya nggak jenuh di rumah melulu.

Ndilalah, pandemi melanda nggak lama kemudian. Komunitas yang saya ikuti pun terkena imbas dengan tidak bolehnya diadakan pertemuan tatap muka. Alhasil, komunitas tersebut banyak melakukan kegiatan secara daring.

Setelahnya, hingga sekarang ini, ada banyak banget komunitas online yang bisa kita ikuti. Ada grup parenting, grup blogger dengan niche blog gaya hidup, sampai komunitas hobi di Instagram atau Telegram.

Buat ibu rumah tangga ekstrovert, tempat seperti ini bisa jadi ruang seru buat ketemu orang baru, tukar cerita, atau sekadar baca pengalaman orang lain yang ternyata mirip dengan kita. Rasanya kayak punya circle tambahan di luar rutinitas rumah.

Selain itu, komunitas online juga fleksibel banget. Kita bisa ikut ngobrol kapan saja, bahkan sambil nyambi masak atau nemenin anak belajar. Jadi meskipun fisiknya tetap di rumah, energi sosial tetap bisa tersalurkan. Plus, sering kali ada ilmu atau insight baru yang bikin kita merasa lebih berkembang.

2. Menjadwalkan Hangout dengan Sahabat

Sejak jadi ibu rumah tangga, circle pertemanan saya terasa sangat berkurang. Saya pun hanya akrab dengan segelintir teman yang memang teman lama, atau teman komunitas yang sudah seperti keluarga sendiri. Merekalah yang menjadi tempat bercerita, update informasi dan kehidupan, di luar dengan suami.

Meskipun nggak punya jadwal rutin, saya dan teman-teman dekat ini sebisa mungkin menyempatkan waktu untuk bertemu. Berhubung terkendala jarak dan tempat tinggal, seenggaknya kami janjian ketika saya sedang berada di kota tempat teman saya tinggal, atau sebaliknya.

Nggak perlu nunggu waktu luang banyak, cukup janjian sebentar untuk sekadar ngopi, makan bareng, atau jalan singkat. Adanya interaksi tatap muka ini sudah bisa bikin rasa sepi berkurang drastis. Buat ekstrovert seperti saya, hangout bisa jadi “charger” utama yang bikin hati lebih bahagia dan pikiran jadi segar. Menghadapi anak tantrum pun jadi lebih legowo. Hihi..

3. Ikut Kelas atau Kegiatan Sesuai Minat

Join kelas atau workshop juga bisa jadi kesempatan untuk ketemu orang-orang baru untuk para mommies ekstrovert. Misalnya kelas masak, pelatihan bisnis online, atau kursus keterampilan kreatif. 

Buat kita yang ekstrovert, suasana belajar bareng orang lain itu bikin semangat tersalurkan dengan cara positif. Apalagi kalau bisa interaksi langsung dengan mentor dan peserta lain.

Kalau nggak memungkinkan ikut yang offline, kelas online juga bisa jadi pilihan. Misalnya ketika kita tertarik dengan topik keuangan, di samping membaca blog tentang keuangan, kita juga bisa ikut kelasnya langsung. Ada banyak platform sekarang yang menyediakan sesi interaktif, jadi kita tetap bisa diskusi atau tanya jawab.

4. Menciptakan Interaksi Positif di Rumah

Sebagai ibu rumah tangga yang teman ngobrol sehari-harinya adalah anak dan suami, memang nggak ada cara lain selain berdamai dengan keadaan. Berdamai dengan sadar bahwa merekalah circle pertemanan utama kita sekarang.

Buat ekstrovert, memang interaksi dengan anak atau pasangan terasa berbeda dengan interaksi antar teman sebaya. Namun, kalau kita bisa menikmatinya, momen-momen ngobrol di rumah sebenarnya juga bisa jadi pengisi energi.

Bahkan nggak jarang sih, setelah ngobrol panjang lebar dan cerita-cerita bareng suami dan anak-anak, energi bahagianya nggak kalah besar dari saat kumpul bareng teman.

5. Bangun Relasi dengan Lingkungan Sekitar

Sebenarnya, cara paling mudah untuk mengusir rasa sepi di rumah adalah dengan ngobrol dengan lingkungan sekitar. Tetangga misalnya. Sesimpel menyapa, ngobrol singkat atau berbagi makanan saat ada lebihan rezeki. Ini yang saya lakukan, sih.

Dengan cara ini, lumayan lah ada teman ngobrol yang nyambung selain anak-anak saya di rumah. Menurut saya, nggak perlu jadi bestie atau akrab banget dengan tetangga. Namun, membangun hubungan baik dengan para tetangga bisa menjadi hal positif.

Minimal mereka tau lah siapa saya, siapa saja yang tinggal di rumah saya dan terkadang tetanggalah orang terdekat yang paling bisa dimintai pertolongan saat terjadi sesuatu. Saya ingat ketika rumah saya disusupi kadal, yang ukurannya lumayan besar dan saya panik! Saya auto mengetuk pintu rumah tetangga saya dan minta tolong ibu yang tinggal di sana untuk mengusirnya. Wkwk..

6. Manfaatkan Teknologi untuk Berkomunikasi

Kalau lagi benar-benar butuh ngobrol tapi nggak bisa ketemu langsung, video call bisa jadi penyelamat. Rasanya beda dengan sekadar chat, karena kita bisa lihat ekspresi, dengar suara, dan merasa lebih terkoneksi dengan yang dihubungi. Bagi ekstrovert, interaksi visual seperti ini bisa sangat membantu melepas kangen sekaligus menenangkan hati.

Teknologi sekarang bikin jarak jadi bukan halangan. Kita bisa video call sebentar di sela aktivitas, entah sama sahabat lama, keluarga jauh, atau orang tua. Terkadang, saat suami saya izin pulang malam karena harus menyelesaikan pekerjaannya, justru saya merasa itu adalah timing yang tepat untuk saya update info dari keluarga atau bahkan bestie-bestie saya. Haha..

Kalau dengan orang tua, tentu ibu saya akan lebih banyak ngobrol dengan cucu-cucunya. Sedangkan kalau ngobrol dengan teman saya, tak jarang kami bisa ngobrol satu hingga dua jam yang mana hal tersebut bisa menenangkan sisi ekstrovert saya. Meski cuma telponan atau video call-an, percakapan ini bisa jadi booster mood buat saya.


Jadi, yang bisa saya simpulkan adalah ibu rumah tangga, terutama untuk orang dengan kepribadian ekstrovert, rentan mengalami kesepian. Kabar baiknya, buat kita-kita yang biasa mendapatkan energi dari interaksi sosial, ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi rasa sepi tersebut.

Selain 6 cara yang saya sebutkan di atas, Mae frens ada yang mau nambahin juga nggak nih? Kira-kira, cara apa lagi ya yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa kesepian di rumah dan bikin perasaan negatif berkurang? Share yuk di kolom komentar!

Posting Komentar

36 Komentar

  1. Aktif di media online kaya sosmed adalah pilihan yang bagus menurutku, apalagi FB sekarang memang didominasi oleh cerita emak emak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha iya kak, apalagi kalo aktifin fitur FB Pro, curhatan emak-emak bisa jadi cuan tuh!

      Hapus
  2. saya yang domisili di pedalaman, susah mengenal perkotaan akhirnya merasa terbantu setelah internet masuk desa
    ya, melalui komunitas online dan jejaring sosial kini saya merasa hidup jadi lebih bermanfaat dan menghasilkna juga, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul! Alhamdulillah terbantu banget ya sama teknologi..

      Hapus
  3. Karena orang ekstrovert Memang semang bersosialisasi, bergaul, jadi Memnag energinya tersalurkan dengan baik. Sebaliknya saat sendiri, justru merasakan sepi dan kosong ya, Mbak. Jadi sudah pas mencari kegiatan yang bermanfaat. Dan saat ini sudah dimudahkan dengan teknologi ya. Jadi bisa berinteraksi lewat dunia Maya. Kalau saya, paling ikut komunitas atau kursus yang saya sukai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Pak. Lumayan lah bisa berinteraksi dengan dunia luar melalui dunia maya, tapi tetep sih saya harus berinteraksi sama manusia di dunia nyata juga supaya lebih full energi aja. Haha..

      Hapus
  4. Setiap hal ada batasnya. Sehebat-hebatnya ibu rumah tangga mengatur waktunya, biasanya waktu itupun menghadapkan pada kenyataan kadang ada ruang kosong yang perlu diisi. Dan semua list yang ditulis mba tepat sekali.

    Khususnya aku menyoroti soal conecting people, yaitu terhubung dengan komunitas dan hangout salah satunya. Bertemu dan bercerita cara terbaik memberi ruang pada jiwa dan tanpa sadar apa yang kosong akan terisi.

    Tulisan yang bagus, semoga banyak bertemu dengan para IRT yang merasa sepi ditengah tuntutan tanggung jawab.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huhu iya, semoga tulisan saya bisa jadi sedikit hiburan buat para IRT ekstrovert. Semangat terus!

      Hapus
  5. Buat yang introvert juga bisa nih tips-nya dikerjakan, karena mereka bisa tetap produktif tanpa merasa planga-plongo alias gabut mau melakukan apa. Terlebih yang bagian berkomunitas, perlu sih dilakukan, karena dengan berjejaring bakalan banyak informasi yang didapatkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa berkomunitas itu the easiest way sih ya Mba buat berjejaring lagi..

      Hapus
  6. Pertama kali pindah ke Jakarta dan ada di lingkungan baru. Meski masih bekerja, tetap saja rasanya beda dan sempat ngerasain 'kesepian' padahal ada suami, ada keluarga suami. Bener adanya sih tetap akan ada ruang kosong yang perlu diisi dan aku mulai aktif join komunitas saat itu.

    Alhamdulillah selalu ada solusi memang ya. Selama tetap berusaha mencari dan membuka diri. Semangat terus mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, sama-sama.. Semangat terus Mba Lala!

      Hapus
  7. Baca tulisan ini berasa baca curahan hatiku sendiri hahahaha...

    Ya hal-hal di atas pernah aku coba semua. Cuma untuk hangout dengan sahabat, selama ini masih bawa bocil. Jadinya playdate hahahaha

    Bener lho ngobrol sebentar sama tetangga aja udah bisa bikin happy 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwk.. Toss dulu dong Mba!

      Kalo aku alhamdulillahnya anak yang gede suka mau aja ditinggal ama bapaknya selagi aku hangout sama temen-temen. Atau mereka ikut tapi misah. Hehe..

      Hapus
  8. Ini bukan masalah istri aja mbak. Suami pun samaaaa. Saya semenjak pindah ke Bekasi dan punya anak istri, asupan untuk bersosialisasi pun terasa makin kurang. Makanya kadang suka uring-uringan.
    Kalo aku biasanya ya ikut berbagai kegiatan aja. Salah satunya ya Badminton. Alhamdulillah, dari sana jadi banyak temen si, dan lumayan mengisi kekosongan jiwa yang circlenya emang udah makin sempit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah! Ternyata bapak-bapak can relate juga ya.. Mas kayaknya tipe ekstrovert juga nih? Circle menyempit jadi uring-uringan. Hehe..

      Hapus
  9. Uda makin kesini, makin sempit circle itu ada benernya yaa..
    Pada akhirnya, Allah juga yang memilih dan mengumpulkan ruh-ruh yang setipe. Ini aku kerasa banget dan patut bersyukur karena pasti temen-temen yang sepemikiran-lah yang mengisi hari-hari kita.

    Semoga Allah selalu pertemukan dengan aktivitas positif yang menambah semangat dan yakin jadi semakin produktif karena menyebarkan kebermanfaatan kaya ka Mae.

    Allahu yubarik fik~

    BalasHapus
    Balasan
    1. InsyaAllah Mba Lendy, selalu ditempatkan bersama orang-orang dengan positif vibes yaa..

      Hapus
  10. Dulu pas pindah dari Bogor ke Ungaran setelah nikah juga sama rasanya.. akhirnya aku cari kenalan sesama penulis dan bikin komunitas hihi.. rajin banget.. terus ikut kegiatan di lingkungan kayak arisan dan kajian juga bisa menambah teman baru..

    BalasHapus
    Balasan
    1. MasyaAllah gebrakannya.. Langsung bikin komunitas dong! Nggak apa-apa mba, mengubah masalah jadi solusi yaa malahan.. Keren banget!

      Hapus
  11. Aku tipe yang agak malas bersosialisasi dengan manusia, apakah aku intropret? hehe
    Tapi bener sih aku gak pernah merasa kesepian kalau di rumah karena emang aktivitasnya banyak. Trus untung di masa sekarang tu ada banyak kegiatan online yang bisa kita lakukan, gabung komunitas online salah satunya. Sesekali yaa ketemu manusia beneran, kopdar, sekadar basa-basi ma tetangga atau ortu temen anak di sekolahan.
    Nah, kalau bosen banget bisa nyari2 kelas buat nambah2 skill atau sekadar nambah kenalan juga oke tuh ya mbak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi Mba, karena kalau saya justru dapat energi tambahan itu dari bersosialisasi sama orang-orang. Tentunya orang-orang yang membawa keceriaan dan energi positif juga yaa. Kalo ada di lingkungan yang toxic ya mending kabur. Hehe..

      Hapus
  12. Sukabuminya dimana mba? Saya juga di Sukabumi. Sekarang masih tinggal di Sukabumi kah? Ibu ekstrovert memang butuh penyaluran minat berinteraksinya agar gak jenuh. Pilihan kegiatananya pas untuk jadi menambah teman dan tetap terkoneksi dengan lingkungan lainnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rumahku di daerah Goalpara, Mba Heni. Dirimu mana deh? Sekarang udah nggak di sana sih, udah pindah lagi ke Depok nih. Wkwk. Rumahku yang di sana dikontrakin akhirnya..

      Hapus
  13. Memang bersyukur bangettt kancah digital udah secanggih ini yakkk

    Jadi, meski rada kesepian di dunia nyata...kita ttp bisa aktif di ranah digital....bergaul dan membaur dengan beragam komunitas.

    Semangaattt para IRT ✌️🙏

    BalasHapus
  14. Hehe iya, aku dulu juga ekstrovert
    Sering mati gaya klo kesepian
    Tapi seiring bertambahnya aktivitas dan interaksi secara online, aku jadi makin introvert 🤣🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah nggak ah ketoke.. Mbak DK sering bersosialisasi juga sama konco-konco di sana ya kan? Ambivert mungkin Mba. Haha..

      Hapus
  15. Ini aku banget, ibu rumah tangga dan ekstrovert. Aku juga sering merasa kesepian Kak, apalagi suami sering keluar kota. Di rumah sendirian. Tips-tips kaka baru kujalanankan beberapa tahun belakangan, sementara tahun-tahun sebelumnya aku cenderung nggak tahu harus ngapain, paling berinteraksi dengan tetangga (tapi kayaknya kebanyakan). Syukurnya setelah aktif di blogger banyak aktivitas baru, kawan baru, kadang juga ikut workshop, hidup jadi lebih berimbang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah selalu ada jalan ya Mba supaya tetap happy menjalani peran saat ini ❤️

      Hapus
  16. Ibu ekstrovert emang rentan banget kesepian. Ya gimana lagi. Mereka lebih senang bersosialisasi bersama rekan. Tapi, karena urusan domestik jadi berkurang. Ikut dan aktif di komunitas online memang membantu banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, salah satu cara supaya tetap terkoneksi dengan dunia nyata dan luar rumah adalah dengan ikut komunitas. Online nggak apa-apa, offline lebih baik :D

      Hapus
  17. Sepertinya saran yang dishare sudah mewakili deh mbak, saya belum ada tambahan lagi
    Sejatinya memang harus pinter mensiasati sih, supaya ga bosan. Apalagi sekarang banyak cara untuk tetap terhubung dengan teman dan sahabat ya kan. Jangan jadi stress aja sih walaupun hanya di rumah karena terbatas waktu untuk keluar rumah. Ekstrovert pun tetap hepi meskipun di rumah aja ya kan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya dong, karena happy kita sendiri yang harus nyari ya.. Nggak harus tergantung sama orang lain..

      Hapus
  18. Pertemanan online juga ga kalah seru ya mbak. Memang ternyata kita butuh untuk bersosialisasi dengan orang lain. Aku aja pas resign agak kaget namun Alhamdulillah bisa adaptasi lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah Mbak Mariaa senasib ya kita sekarang. Seneng banget bisa kenal Mbak Maria yang super baik meski hanya online..

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya 😊 yang mau ngobrol-ngobrol terkait artikel di atas, yuk drop komentar positif kalian di kolom komentar.

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya, Frens! 😉

Satu lagi, NO COPAS tanpa izin ya. Mari sama-sama menjaga adab dan saling menghargai 👍