Cerita di Balik Student-Led Conference Pertama Keluarga Kami

student led conference

Beberapa minggu lalu, anak saya memberikan sebuah undangan yang ia buat sendiri di Canva yang isinya harapan agar kami bisa hadir di Student-Led Conference (SLC). Gemes banget lihat anak kelas 1 SD membuat undangan berbahasa Inggris dengan typo sana sini. Hihi..

Btw, Mae frens pernah mendengar nggak tentang Student-Led Conference (SLC)? Singkatnya, ini adalah sebuah momen di mana siswa menjadi pemimpin dalam sebuah pertemuan di kelasnya, mempresentasikan hasil belajar mereka, dan merefleksikan perkembangan diri selama waktu tertentu. Dengan kata lain, anak-anaklah yang menjadi “pembicara utama”, sementara guru hanya mendampingi di sisi ruangan.

Kemarin, untuk pertama kalinya anak saya mempresentasikan kegiatan belajarnya selama setengah semester di momen pembagian raport tengah semester. Tentunya, momen ini adalah milestone penting dalam hidup saya sebagai orang tua.

Membayangkan anak saya melakukan presentasi berbahasa Inggris secara resmi, membuat saya penasaran, bangga tapi juga gugup. Wkwk.. Padahal dia yang presentasi ya!

Saya nggak nyangka kalau kegiatan sederhana ini akan menjadi salah satu pengalaman paling berkesan bagi kami sekeluarga. Di hari tersebut, saya bukan hanya melihat hasil belajar anak saya. Pada momen itu saya pun menyaksikan bagaimana ia tumbuh, berpikir, dan berbicara tentang dirinya sendiri dengan cara yang belum pernah saya lihat sebelumnya.

Tahap Persiapan

"Anak kelas 1 SD kok sekarang disuruh-suruh presentasi segala?! Dulu kelas 1 masih belajar, "Ini Budi, ini Wati.." Apa nggak stress anak-anak sekarang?"

Begitulah ya komentar dari orang tua saya saat melihat cucunya latihan presentasi di rumah. Saya hanya menjawab, "Budi sama Watinya udah pulang kampung.." tanpa menanggapi lebih jauh lagi. Hehe. Justru, salah satu saya memasukkan anak saya ke sekolahnya yang sekarang adalah karena adanya program SLC ini.

Melihat kepribadian anak saya yang percaya diri sejak dini berbicara di depan banyak orang, menurut saya Student-Led Conference ini bagus sekali untuk mengasah dan menajamkan rasa percaya diri dan kemampuan public speakingnya.

Membuat Presentasi Menggunakan Canva

Sekitar dua minggu sebelum SLC, guru kelasnya sudah membagikan jadwal kapan anak saya mendapatkan jadwal presentasi. Ia mendapatkan jadwal hari Sabtu, 04 Oktober 2025 pukul 11.30 - 11.50 WIB. Selanjutnya, setelah anak-anak menyelesaikan UTS, barulah mereka fokus mempersiapkan SLC.

Untuk anak kelas 1 SD, presentasinya sederhana aja. Berisi judul, perkenalan nama, tiga mata pelajaran favoritnya, apa saja yang sudah mereka pelajari di mata pelajaran tersebut, ekstrakurikuler yang diikuti dan perasaan saat di sekolah.

Baca tentang: 7 Tips Memilih Ekstrakurikuler Anak di Sekolah

Presentasi dibuat dalam bahasa Inggris. Anak-anak diminta untuk mendesain sendiri, bebas berkreativitas tanpa intervensi berlebihan dari guru maupun orang tua.

Jujur saat anak saya menunjukkan presentasi buatannya di Canva, saya tidak tahan untuk tidak berkomentar. Pasalnya, tulisan dengan background yang digunakan anak saya nggak kontras, jadi nggak kelihatan deh tulisannya. Untungnya, ia mau menerima masukan saya dan kembali mendesain ulang presentasinya.

Untuk anak-anak di kelas yang lebih besar, mereka akan mempersiapkannya dengan lebih serius. Guru akan membantu siswa memilih karya terbaik untuk ditampilkan. Mulai dari hasil tulisan, proyek seperti ide bisnis yang pernah dikerjakan, sampai jurnal refleksi harian.

Anak-anak juga diajak membuat catatan kecil tentang pencapaian dan tantangan yang mereka alami selama semester itu.

Latihan Berbicara Berbahasa Inggris di Rumah

Setelah beres tahapan membuat slide presentasi, langkah berikutnya adalah latihan mempresentasikan hasil belajar menggunakan bahasa Inggris. Jadi, pihak sekolah sudah memberikan selembar kertas berisi teks yang harus dihapalkan oleh anak-anak. Nggak saklek, sih, anak bisa memodifikasi dengan style masing-masing.

Ini nih, yang membuat ibu saya ngedumel ketika melihat cucunya berlatih presentasi di depan saya, beliau dan adik saya yang saat itu ada di rumah. Padahal menurut saya, kegiatan ini seru banget! Toh anak juga nggak langsung diminta presentasi di depan semua wali murid, hanya kami keluarga inti yang menontonnya.

Baca juga: Tips Mengajarkan Anak Membela Diri dari Bullying

Lagian, pihak sekolah sudah menginformasikan tentang apa itu Student-Led Conference dan bagaimana peran kami sebagai orang tua. Di situ dijelaskan bahwa tujuan utama SLC bukan sekadar menampilkan nilai atau hasil kerja, tapi membantu anak belajar merefleksikan proses belajarnya. Apa yang sudah dikuasai, apa yang masih sulit, dan apa yang ingin diperbaiki.

Waktunya Presentasi!

Akhirnya hari-H datang juga. Pagi itu anak saya tampak kurang sehat karena badannya anget, tapi ia yakin bisa berangkat ke sekolah dan menyelesaikan presentasi. Sesampainya di sekolah, kami menunggu satu orang temannya yang sedang presentasi di dalam kelas.

Saat tiba giliran anak saya, kami, para orang tua diingatkan oleh gurunya bahwa kedatangan kami bukan sebagai penilai, melainnya sebagai pendengar dan pendukung. Artinya, selama konferensi nanti, kami diharapkan memberi ruang bagi anak untuk berbicara dan mengungkapkan pemikirannya dengan bebas. Tugas kami sederhana, yakni mendengarkan, mengapresiasi, dan memberi feedback yang membangun.

Baca tentang: Persiapan Orang Tua Jelang PPDB Tahun Ajaran Baru

Alhamdulillah anak saya bisa mempresentasikan hasil belajarnya dengan lancar. Berikutnya, ia menunjukkan hasil-hasil ujian tengah semesternya. Guru di sisi ruangan hanya memperhatikan dan sesekali memberi bantuan mengenai apa yang selanjutnya perlu anak saya bahas.


Intinya, semua spotlight ada pada anak. Di sana saya menyadari bahwa makna Student-Led Conference nggak cuma tentang bagaimana mempresentasikan hasil belajar dengan sempurna, melainkan memberikan anak kepercayaan untuk memimpin percakapan tentang dirinya sendiri.

Melihat anak saya bisa presentasi di depan ayah, ibu, adik dan guru-gurunya, membuat saya melow deh! My baby is not so baby anymore :')

Refleksi dari Student-Led Conference Pertama Keluarga Kami

Dalam perjalanan pulang, seperti biasa anak saya masih sangat antusias membicarakan kegiatan SLC pertamanya. Ia bercerita hal yang sama berulang-ulang seperti, "I'm super duper happy at school!" dan saya pun berulang kali menimpali, "What makes you super duper happy at school?" Wkwk..

Dari momen tersebut saya merasa terkesan sekali dengan SLC ini. Anak-anak tidak hanya menunjukkan hasil kerja terbaiknya, tapi juga berani mengakui bagian yang masih perlu diperbaiki. Itu semua mereka yang sadar diri dan bercerita sendiri kepada kedua orang tuanya. Jadi kami pun tau langkah strategis untuk pembelajaran di rumah ke depannya.

student led conference at school
Supporter utamanya Kakak selalu ❤️

Namun, namanya anak kelas 1 SD kan yaa.. Nggak bisa cerita banyak dan terstruktur seperti orang dewasa. Di sana peran guru juga sangat besar, setelah anak-anak menjelaskan banyak hal pada orang tuanya, kami juga masih bisa berdiskusi dengan guru terkait performa dan pembelajarannya di sekolah.

Mungkin di kelas yang lebih besar nanti, anak-anak akan bisa menjelaskan pembelajaran mereka lebih detail lagi. Seperti, jika mereka pernah mengerjakan ide bisnis dan sumber-sumber pembelajaran yang digunakan bukan hanya dari buku sekolah tapi juga blog bisnis yang kredibel, dan semacamnya.

Apakah sekolah anak teman-teman juga menerapkan Student-Led Conference? Atau mungkin ini baru pertama kali teman-teman mendengarnya? Yuk share pengalaman, pendapat, atau pertanyaan di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar

14 Komentar

  1. Keren banget anaknya sudah bisa presentasi kelas 1 sd. Ini program sekolah ya, mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul Mba Antung, program sekolahnya kalau bagi raport anak-anaknya yang presentasi proses pembelajarannya di sekolah selama semester itu.

      Hapus
  2. Hebat sekali programnya sehingga anak-anak bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa kita lakukan ketika kecil seperti membuat presentasi karena pakai Canva itu memang mudah. Ini pasti meningkatkan kepercayaan diri dengan maksimal pas kelas 1 SD mana PD kayak anaknya mbak keren sekali.

    BalasHapus
  3. Sayangnya ga ada di sekolah anakku mbak . Padahal ini memang baguuuuuus banget utk melatih rasa percaya diri, juga skill bicara saat membawakan presentasi. Dari kelas 1 SD pula 👍👍👍 saluuut.

    Ga mudah loh, lah aku aja yg dewasa gini kalo bawain presentasi bisa gemeter hahahahah

    BalasHapus
  4. Aku baru tahu tengtang SLC ini tapi keren sie ini..anak2 sekrang sdh diajari untuk tampil.di depan sejak usia dini gak kayak jaman kita dl skrg wkwkwk...apalgi ini presentasi bhs inggris hebat dehhh...
    Jadi kepikiran kmrn swmpet baca berita kalo pak prrsiden mau dtgkan guru bhs inggris dr australia ato mana ya lupaa..bapak nya gak bs lihat apa yaa klo sdm kita juga sdh bagus2 drpd buat datngka guru dr luar negeri akan lebih bijak bila dananya buat mensejahterakan guru sensiri ya...upss jd nglantur kemana2 ini 🤭🤭

    BalasHapus
  5. Pinter banget anaknya sudah mahir berbahasa inggris. Ini di sekolah internasional atau bukan? Keren ya anak SD zaman sekarang sudah berani bicara di depan umum.

    BalasHapus
  6. Keren sekali ini. Masih kelas 1 SD sudah presentasi kegiatan di sekolah. Pakai Bahasa Inggris lagi. Ini modal besar juga nanti ke depannya anak jadi berani tampil di depan umum. Saya suka sekali dengan ucapan gurunya. Bahwa orang tua hadir, bukan untuk menilai penampilan anak. Tapi untuk mendukung dan penyemangat anak. Ini juga selain anak latihan presentase, anak juga jadi belajar menggunakan canva. Keren banget deh program anak sekolah Mbak Ima ini.

    BalasHapus
  7. Keren banget lho kalau ada SLC ini. Siswa jadi nggak terpaku sama teoritis tapi juga praktek langsung gimana cara presentasi. Kayaknya nggak banyak sekolah negeri yang menerapkan ini, mungkin kebanyakan SLC ini ada di sekolah swasta (karena keponakanku juga pakai SLC pas kelas 1 di salah satu sekolah dasar swasta di Denpasar).

    Kalau teknik ini dipakai di sekolah negeri, sangat memberi anak-anak pengalaman menarik terkait materi-materi pembelajarannya. :)

    BalasHapus
  8. Kok keren sekaliii, ya ampun ini sih pendidikan yg bener² empowering💪😍 anak udah terlatih untuk punya soft skill yg mantab jiwa.
    karena di era serba tech gini, pastinya kemampuan presentasi itu jadi kewajiban ya kan

    BalasHapus
  9. Masha Allah tabarakallah, kerasa banget bangga sama perkembangan dan keberanian anak buat SLC dan pakai bahasa Inggris pula 🤩🤩🤩

    Kebetulan aku belum punya anak, tetapi rasanya sangat wajar apabila semua ortu di dunia terharu, bangga dan excited menyaksikan momen bersejarah ini. Spot light beneran buat anak mba dan guru hanya sesekali mengingatkan.

    Semoga anak semakin percaya diri untuk bercerita dan meresume apapun yang telah dia pelajari.

    BalasHapus
  10. Dipta keren! Sekolahnya juga kece banget programnya.

    Aku baru denger sih soal SLC ini. Buat yang suka ngomong cocok banget untuk meningkatkan skill, sedangkan buat yang kurang berani ngomong bisa untuk melatih kepercayaan diri.

    Semoga banyak sekolah yang mau mengadopsi program semacam ini.

    BalasHapus
  11. Pantesan ponakan daku yang masih SD juga diminta buat main maping pakai Canva. Ternyata memang era-nya SD jaman now sudah harus ready membuat apa aja lewat aplikasi editing seperti Canva ya. Apalagi anaknya kak Ima nih, malah udah ciamik banget pakai Canva buat presentasi

    BalasHapus
  12. Student-Led Conference atau SLC ini mirip dengan kurikulum zaman saya SD dulu yaitu CBSA (Cara belajar siswa aktif) jadi kerja kelompok terus presentasi. Hanya saja ini lebih keren lagi karena jenjangnya masih di kelas 1 SD dan dalam bahasa Inggris pula penyampaiannya. Terus anak kelas 1 SD sudah diajarin CANVA buat bahan presentasinya. Ih keren banget yaa anak SD zaman sekarang.

    BalasHapus
  13. Wah kerennya sudah bisa bikin desain slide sampai presentasinya di depan orangtua. Bener-bener melatih keberanian banget yaa, serta kepercayaan diri untuk membuat karya yang dipamerkan ke orangtua di kelasnya.

    Di sekolah anak aku juga ada semacam SLC gini, tapi setiap akhir semester saja dan bertepatan dengan progress report. Jadi setelah mereka presentasi, kita langsung konsultasi deh sama gurunya, terima laporan dan diskusi mengenai perkembangan anak selama satu semester itu. Tapi di sekolah anak aku gak harus pakai bahasa Inggris, hehe. Ini keren sih, jadi terbiasa ngomong pakai bahasa Inggris sejak kecil gini. Great job bangeett..

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya 😊 yang mau ngobrol-ngobrol terkait artikel di atas, yuk drop komentar positif kalian di kolom komentar.

Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya, Frens! 😉

Satu lagi, NO COPAS tanpa izin ya. Mari sama-sama menjaga adab dan saling menghargai 👍